Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU SWAMEDIKASI MASYARAKAT PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI KOTA MAGELANG Ageng Budi Wicaksono; Fitriana Yuliastuti; Ni Made Ayu Nila S
Jurnal Farmasi Klinik dan Sains Vol 2, No 1 (2022): Jurnal Farmasi Klinik dan Sains
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Gombong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.042 KB) | DOI: 10.26753/jfks.v2i1.750

Abstract

World Health Organization (WHO) mendefinisikan swamedikasi atau pengobatan sendiri sebagai pemilihan dan penggunaan obat oleh seseorang (atau anggota keluarganya) untuk mengobati kondisi atau gejala yang dikenali atau didiagnosis sendiri. Penelitian menyebutkan bahwa tingkat pengetahuan dan perilaku antara mahasiswa kesehatan dan non kesehatan memiliki perbedaan yang signifikan. Kurangnya pengetahuan, penyakit yang awalnya ringan menjadi berat dan dapat mengancam keselamatan jiwa. Penelitian menyatakan bahwa masyarakat memiliki upaya untuk mengatasi masalah kesehatan dengan melakukan swamedikasi. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan rancangan penelitian cross-sectional, dimana variabel pada objek penelitian diukur atau dikumpulkan secara serentak dalam satu waktu bersamaan, dan tidak ada pengukuran lanjutan terhadap responden. Data dalam penelitian ini berasal dari pengetahuan dan perilaku swamedikasi masyarakat pada masa pandemi COVID-19 di Kota Magelang. Data yang diperoleh dari sampel penelitian selanjutnya dianalisis dengan metode deskriptif dan kemudian diinterpretasikan. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kota Magelang yang pernah melakukan swamedikasi pada masa pandemi COVID-19 dengan jumlah 100 orang responden. Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa jenis penyakit yang pernah diobati oleh masyarakat di Kota Magelang pada saat pandemi COVID-19 dengan menggunakan swamedikasi adalah sakit kepala (64%), nyeri (48%), batuk (41%), dan demam (41%). Hal ini disebabkan karena swamedikasi dalam masyarakat sering dilakukan untuk mengatasi penyakit-penyakit ringan Tingkat pengetahuan swamedikasi masyarakat Kota Magelang pada masa pandemi COVID-19 tergolong sedang. Perilaku swamedikasi masyarakat Kota Magelang pada masa pandemi COVID-19 dikategorikan cukup baik.
TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU SWAMEDIKASI MASYARAKAT PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI KOTA MAGELANG Ageng Budi Wicaksono; Fitriana Yuliastuti; Ni Made Ayu Nila S
Jurnal Farmasi Klinik dan Sains Vol 2, No 1 (2022): Jurnal Farmasi Klinik dan Sains
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Gombong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26753/jfks.v2i1.750

Abstract

World Health Organization (WHO) mendefinisikan swamedikasi atau pengobatan sendiri sebagai pemilihan dan penggunaan obat oleh seseorang (atau anggota keluarganya) untuk mengobati kondisi atau gejala yang dikenali atau didiagnosis sendiri. Penelitian menyebutkan bahwa tingkat pengetahuan dan perilaku antara mahasiswa kesehatan dan non kesehatan memiliki perbedaan yang signifikan. Kurangnya pengetahuan, penyakit yang awalnya ringan menjadi berat dan dapat mengancam keselamatan jiwa. Penelitian menyatakan bahwa masyarakat memiliki upaya untuk mengatasi masalah kesehatan dengan melakukan swamedikasi. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan rancangan penelitian cross-sectional, dimana variabel pada objek penelitian diukur atau dikumpulkan secara serentak dalam satu waktu bersamaan, dan tidak ada pengukuran lanjutan terhadap responden. Data dalam penelitian ini berasal dari pengetahuan dan perilaku swamedikasi masyarakat pada masa pandemi COVID-19 di Kota Magelang. Data yang diperoleh dari sampel penelitian selanjutnya dianalisis dengan metode deskriptif dan kemudian diinterpretasikan. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kota Magelang yang pernah melakukan swamedikasi pada masa pandemi COVID-19 dengan jumlah 100 orang responden. Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa jenis penyakit yang pernah diobati oleh masyarakat di Kota Magelang pada saat pandemi COVID-19 dengan menggunakan swamedikasi adalah sakit kepala (64%), nyeri (48%), batuk (41%), dan demam (41%). Hal ini disebabkan karena swamedikasi dalam masyarakat sering dilakukan untuk mengatasi penyakit-penyakit ringan Tingkat pengetahuan swamedikasi masyarakat Kota Magelang pada masa pandemi COVID-19 tergolong sedang. Perilaku swamedikasi masyarakat Kota Magelang pada masa pandemi COVID-19 dikategorikan cukup baik.