MUH. GUNADIL UKRA 2022. Regresi Panel Spasial Untuk Pemodelan Indeks Pembangunan Manusia Di Kabupaten/Kota Se-Kalimantan Tahun 2017-2021, Program Studi Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Makassar, (dibimbing oleh Muhammad Nusrang dan Bobby Poerwanto). Penelitian ini membahas tentang Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten/Kota Se-Kalimantan dengan membandingkan model regresi panel spasial SAR-FE dan SEM-FE. Pembangunan manusia merupakan faktor penting dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk. United Nations Development Programme (UNDP) yang juga menyatakan bahwa manusia yang bermartabat adalah manusia yang dapat menikmati umur panjang, sehat, dan menjalankan kehidupan yang produktif. Untuk melihat faktor apa saja yang berpengaruh terhadap IPM di Kabupaten/Kota Se-Kalimantan dan model apa yang cocok untuk menggambarkan IPM di Kabupaten/Kota Se-Kalimantan tahun 2017-2021. Maka dari itu dilakukan analisis regresi panel spasial dengan menggunakan Dimensi IPM yaitu umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan dan standar hidup layak. Analisis regresi data panel adalah analisis regresi dengan struktur data merupakan data panel dengan data cross section dan time series. Pengujian asumsi dengan kenormalan galat, multikolinieritas dan autokorelasi spasial perlu dilakukan sebagai syarat menentukan model regresi panel spasial pengaruh tetap. Selanjutnya dilakukan uji kebaikan model dengan menggunakan R-Square yang di mana dari nilai SAR-FE sebesar 0,9997669 dan nilai SEM-FE sebesar 0,9997541. Dengan kesimpulan nilai tertinggi merupakan model terbaik, SAR-FE merupakan model yang paling baik digunakan dalam memodelkan IPM di Kabupaten/Kota Se-Kalimantan karena memiliki nilai lebih besar dibandingkan dengan SEM-FE. Pengaruh kedekatan spasial dipengaruhi oleh rata-rata IPM di Kabupaten/Kota lain yang berdekatan. Rata-rata lama sekolah merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap IPM di Kabupaten/Kota Se-Kalimantan tahun 2017-2021. Hasil penelitian dapat dijadikan informasi dan evaluasi bagi pemerintah untuk memperhatikan perubahan IPM setiap Kabupaten/Kota terutama di Kabupaten/Kota terutama di Kabupaten/Kota yang berdekatan.