Brand pada destinasi wisata melalui slogan atau tagline menjadi sangat penting karena memberikan efek yang kuat, unik dan positif terhadap pengembangan dan keberlanjutan destinasi wisata. . Brand tidak dapat dibangun dalam waktu singkat dan proses yang mulus. Brand juga memiliki keterkaitan dengan produk dan layanan yang ditawarkan. Pulau Penyengat merupakan sebuah destinasi wisata sejarah, budaya dan religi yang terkenal hingga ke negara serumpun Malaysia dan Singapura. Penelitian ini menggunakan metode dengan pendekatan kualitatif melalui prosedur penelitian deskriptif yang mengandalkan referensi metode Gap Analysis. Gap analysis dapat dijadikan pemetaan yang disesuaikan dengan kenyataan di lapangan. Tagline “Terpikat Pulau Penyengat” dirancang dan diperkenalkan untuk beresonansi ke publik melalui berbagai media. Re-branding Pulau Penyengat dengan kata-kata Terpikat dapat menjadi daya pikat serta sebagai suatu sarana untuk menumbuhkan minat kunjung. Rebranding tagline “Terpikat Pulau melalui kebaharuan dan kemutakhiran inovasi sehingga selain dapat meningkatan visit intention yang selanjutnya diharapkan dapat meningkatkan kunjungan ke destinasi tersebut. Rebraning mendorong keterlibatan stakeholder untuk berperan dalam kegiatan promosi dunia internasional mendorong produk dan paket wisata Pulau Penyengat melalui teknologi informasi dan kemutakhiran digitalisasi pemasaranSosialisasi dan publiksai Rebranding ini terus dilakukan secara massive dan berkesinambungan agar makna dari brand tersebut dapat dipahami serta menjadi semacam teaser untuk berkunjung Kata Kunci : Branding, Tagline, Terpikat, Pulau Penyengat