I Putu Suhada Agung
Institut Seni Indonesia Surakarta

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Color Grading sebagai Pembangun Mood pada Setting Waktu dalam Web Series Rewrite Shabira Almaas Yanaayuri; I Putu Suhada Agung
Texture:Art and Culture Journal Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1728.973 KB) | DOI: 10.33153/texture.v5i1.4316

Abstract

Color  grading  can  be  used  to  support  the  film’s  narrative  by  creating  an  atmosphere  or  mood  that complements the storyline. This study aims to analyze and describe color grading as a mood builder that is applied to time settings in Web Series Rewrite. The results of this study found that color grading in several scenes at each time setting in Web Series Rewrite is used to build the mood or atmosphere in the story. The colors that are widely used include blue and brown with a mixture of other colors, namely: red, gray and black. Light blue is used to build the atmosphere of a scene that seems cold and melancholy, brown is used to build the atmosphere of a scene that seems warm, and dark brown and reddish brown tend to build a dark atmosphere and angry conflict. The use of gray color gives a gloomy and sad impression.
Penerimaan Mahasiswa Seni Teater ISI Surakarta Terhadap Pemeran Bintang Film Bumi Manusia I Putu Suhada Agung; Rofi Nurfatimah
CandraRupa : Journal of Art, Design, and Media Vol. 2 No. 2 (2023): Vol.2 No.2, October (2023)
Publisher : Universitas Dinamika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37802/candrarupa.v2i2.449

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis keaktoran para pemeran bintang dalam Film Bumi Manusia. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pengambilan data dalam penelitian menggunakan teknik Focussed Group Discussion (FGD) dengan responden mahasiswa prodi Seni Teater ISI Surakarta. Hasil penelitian dianalisis menggunakan teori Encoding/Decoding yang menunjukkan bahwa mahasiswa dapat menerima keaktoran pemeran bintang jika aktor tersebut dapat memenuhi karakter atau profil tokoh yang harus dimunculkan dalam film Bumi Manusia. Peserta cenderung setuju atau menerima karakter tokoh Minke sebagai protagonis, namun hanya pada beberapa adegan. Seluruh peserta dapat menerima Fisiologi Annelies Mellema sebagai gadis blasteran Belanda Indonesia. Karakter Nyai Ontosoroh dapat diterima oleh peserta FGD, namun dalam hal penggambaran seorang gundik masih belum tergambarkan secara keseluruhan. Peserta cenderung menerima karakter tokoh Minke sebagai Protagonis, namun hanya pada beberapa adegan. Seluruh peserta dapat menerima fisiologi Annelies Mellema sebagai gadis blasteran Belanda Indonesia. Karakter Nyai Ontosoroh dapat diterima oleh peserta FGD, namun dalam hal penggambaran seorang gundik masih belum tergambarkan secara keseluruhan. Peserta cenderung tidak menerima keaktoran Iqbaal Ramadhan sebagai Minke, karena masih terbawa tokoh yang diperankan pada film sebelumnya yaitu tokoh Dilan. Terdapat dua kategori penerimaan yang bobotnya seimbang terhadap keaktoran Mawar Eva de Jongh sebagai Annelies Mellema, yaitu sebagian menerima (dominant-hegemonic) dan sebagian menerima tapi hanya pada beberapa adegan saja (negotiated code). Peserta cenderung menerima keaktoran Giorgino Abraham sebagai Robert Mellema, karena telah berhasil menjiwai perannya dan membuat penonton merasa kesal dengan aktingnya sebagai antagonis dalam film Bumi Manusia.
STRATEGI KREATIF PRODUSER PROGRAM JEJAK ANAK NEGERI EPISODE NAPAK PERTIWI DALAM MENGEMAS KONTEN BUDAYA I Putu Suhada Agung
Texture: Visual Art and Culture Journal Vol. 6 No. 2 (2023)
Publisher : Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/texture.v6i2.4950

Abstract

This study discusses the creative strategies implemented by producers in packaging cultural content in the Napak Pertiwi episode of Jejak Anak Negeri program in TRANS7. This research method uses a qualitative descriptive approach with data collection techniques through interviews with producers and assistant producers as well as making observations through broadcast copies on the youtube channel and the official social media of Jejak Anak Negeri. The producer’s creative strategy is analyzed using 13 creative strategy elements based on the book by Naratama.