Gemah Nuripah
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Systematic Review of Case Control Studies: Durasi Paparan, Jenis Serat Asbes, dan Jenis Pekerjaan Berhubungan dengan Keganasan Paru pada Pekerja di Tempat Kerja dan Industri Putri Qintara Choirunnisa; Rakanda Muhammad Naufal Pratomo; Siti Annisa Devi Trusda; Gemah Nuripah
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v2i1.975

Abstract

Abstract. Lung malignancy is the high leading causes of cancer death in the world. In 2020, there were 95,735 cases of lung cancer in Southeast Asia and 28,716 cases in Indonesia, the highest in Southeast Asia. The incidence of mesothelioma worldwide has increased since the mid-20th century. Many big impacts from a worker in asbestos factory. Asbestos is an occupational carcinogens. Approximately 125 million people in the world are exposed to asbestos in the workplace. Asbestos is a group of naturally fibrous minerals. The purpose of study was determine the relationship between duration of exposure, type of asbestos fiber, and type of work with lung malignancy of workers in the workplace and industry. Systematic Review is the study method, searching articles from the PubMed, Springer Link, Science Direct, and ProQuest with the keywords Asbestos AND Occupational exposure AND Lung cancer AND Case-control study in 2010-2021. There are 984 inclusion criteria articles with 13 eligible criteria articles. The results of the exposure duration was more than 20-30 years (OR 13.9 99% CI 7.2–27.0), chrysotile asbestos (OR 9.3 95% CI 5.4–16,1), work in the workplace and industry (OR 1.26 95% CI 0.98–1.62), has an associated risk of lung malignancy. Abstrak. Keganasan paru merupakan penyebab kematian tertinggi akibat kanker yang paling tinggi di dunia. Pada 2020, Asia Tenggara terdapat 95.735 kasus dan di Indonesia terdapat 28.716 kasus yang merupakan tertinggi se-Asia Tenggara. Kejadian mesothelioma di seluruh dunia meningkat sejak pertengahan abad ke-20. Banyak dampak besar dari seorang pekerja di pabrik asbes. Menurut WHO, asbes adalah salah satu karsinogen kerja. Sekitar 125 juta orang di dunia terpapar asbes di tempat kerja. Asbes merupakan sekelompok mineral berserat alami. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara durasi paparan, jenis serat asbes, dan jenis pekerjaan dengan keganasan paru pada pekerja di tempat kerja dan industri. Penelitian ini menggunakan metode Systematic Review, dengan mencari artikel dari database PubMed, Springer Link, Science Direct, dan ProQuest dengan kata kunci Asbestos AND Occupational exposure AND Lung cancer AND Case-control study dalam rentang tahun 2010-2021. Terdapat 984 artikel kriteria inklusi dengan 13 artikel kriteria eligible. Hasil durasi paparan lebih dari 20-30 tahun dengan OR 13,9 99% CI 7,2–27,0, jenis serat asbes chrysotile dengan OR 9,3 9%% CI 5,4–16,1, pekerjaan di tempat kerja dan industri dengan OR 1,26 95% CI 0,98–1,62, memiliki hubungan risiko keganasan paru.
Hubungan Antara Obesitas dengan Penghargaan Diri (Self-Esteem) pada Orang Dewasa Annisa Salsabila Nurramadhani; Gemah Nuripah; Rizky Suganda Prawiradilaga
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v2i1.2255

Abstract

Abstract. Obese people have a stigma that they are lazy and cannot control themselves which in turn can affect how they judge themselves and form their self-concept or also known as self-esteem. This study aims to analyze the relationship between obesity and self-esteem in the city of Bandung. This research design uses an observational analytic method with a cross-sectional approach. Obtained 63 adult respondents selected by purposive sampling method. Data were collected using the Rosenberg Self-Esteem Scale (RSES) questionnaire which has 10 likert items with opposite ratings based on four categories of answers. Body mass index (BMI) in subjects was calculated by researchers using the WHO's BMI calculator. Bivariate analysis with Chi-Square test using IBM SPSS version 26. The results showed that the percentage of normal-high self-esteem category in individuals with a normal BMI was 74.3% and in individuals who had a BMI Obesity 60.7%. The results of the analysis showed that there was no significant difference (p-value = 0.250) between normal BMI and obesity in terms of self-esteem. Self-esteem is influenced by many things such as the environment, friends, family, and even globalization from foreign cultures. The conclusion obtained from this research is that there is no relationship between obesity and self-esteem in adults in the city of Bandung. Abstrak. Penderita obesitas memiliki stigma bahwa mereka adalah orang malas dan tidak bisa mengontrol diri yang berikutnya dapat berpengaruh pada bagaimana mereka menilai dirinya sendiri dan membentuk konsep dirinya atau disebut juga sebagai penghargaan diri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara obesitas dengan penghargaan diri di Kota Bandung. Rancangan penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Didapatkan 63 responden orang dewasa terpilih dengan metode purposive sampling. Data diambil dengan menggunakan kuesioner Rosenberg Self-Esteem Scale (RSES) yang memiliki 10 item likert dengan penilaian yang berkebalikan berdasarkan empat kategori jawaban. Indeks massa tubuh (IMT) pada subjek dihitung oleh peneliti menggunakan kalkulator IMT dari WHO. Analisis bivariat dengan uji Chi-Square menggunakan IBM SPSS versi 26. Hasil penelitian didapatkan persentase kategori penghargaan diri normal-tinggi pada individu yang memiliki IMT normal 74,3% dan pada individu yang memiliki IMT Obesitas 60,7%. Hasil analisis menunjukkan tidak terdapatperbedaan yang signifikan (p-value = 0,250) antara IMT normal dengan obesitas dalam hal penghargaan diri. Penghargaan diri dipengaruhi dari banyak hal seperti lingkungan, teman, keluarga, bahkan globalisasi dari budaya asing. Simpulan yang didapatkan dari penilitian ini adalah tidak terdapat hubungan antara obesitas dengan penghargaan diri pada orang dewasa di Kota Bandung.