M. Rachmat Effendi
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Tanggapan Masyarakat Kota Bandung terhadap Program Penyiaran Dakwah Cahaya Qalbu di Radio X FM Bandung Sulton Arif Mauludi; M. Rachmat Effendi; Nandang HMZ
Bandung Conference Series: Islamic Broadcast Communication Vol. 1 No. 1 (2021): Bandung Conference Series: Islamic Broadcast Communication
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.387 KB) | DOI: 10.29313/bcsibc.v1i1.79

Abstract

Abstract. This research is about da'wah broadcast programs that have been done by many previous researchers. However, there is no research that examines the public's response to a da'wah broadcasting program with the object of the Bandung city community. On that basis, this research focuses on "how the people of Bandung respond to the broadcasting program of Light Qalbu da'wah on Radio X FM Bandung. The purpose of this study is to obtain data about the broadcast program of Light Qalbu da'wah organized by Radio X FM Bandung which includes; The strategy for preparing the program for the Qalbu Light broadcast, the response of the people of Bandung to the broadcasting program of the Light of Qalbu, as well as the inhibiting and supporting factors for the people of Bandung in the broadcast program of Light Qalbu on X Radio 90.5 FM Bandung. This study uses descriptive qualitative research methods through field research with a phenomenological approach to the people of the city of Bandung with the subject of the broadcast program of Light Qalbu da'wah on Radio X FM Bandung. The results of this study indicate that first, the material of preaching on the Light of the Qalbu broadcast program always comes from the Al-Qur'an and Hadith. Second, in the preparation of the Light of Qalbu program, there are three strategies consisting of; strategies in preparing for the making of the Light of the Mind broadcast program, marketing strategies (marketing) to introduce the program, and strategies for dealing with competitors. Third, the overall response of the people of Bandung to the broadcast program of the Light of the Qalbu da'wah has provided many positive things, especially in increasing religious knowledge and delivering da'wah messages that are simple, clear and easy to understand. Fourth, the inhibiting and supporting factors for the people of Bandung city in the broadcast program of Light Qalbu are very diverse, they complain a lot about the duration of the broadcast time is not long. In addition, it is supported by good quality radio broadcasts and the content of the da'wah that is presented according to the conditions of the mad'u (listener). Keywords: Da’wah, Radio, Light of the Qalbu, People. Abstrak. Penelitian ini tentang program siaran dakwah yang telah banyak dilakukan oleh para peneliti sebelumnya. Namun, belum ada penelitian yang mengkaji tentang tanggapan masyarakat terhadap sebuah program penyiaran dakwah dengan objek masyarakat kota Bandung. Atas dasar itu, penelitian ini berfokus pada “bagaimana tanggapan masyarakat kota Bandung terhadap program penyiaran dakwah Cahaya Qalbu di Radio X FM Bandung. Tujuan penelitian ini yaitu untuk memperoleh data tentang program siaran dakwah Cahaya Qalbu yang diselenggarakan oleh Radio X FM Bandung yang meliputi; strategi penyusunan pembuatan program siaran Cahaya Qalbu, tanggapan masyarakat kota Bandung terhadap program penyiaran dakwah Cahaya Qalbu, serta faktor penghambat dan pendukung masyarakat kota Bandung dalam program siaran dakwah Cahaya Qalbu di Radio X FM Bandung. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif melalui penelitian lapangan dengan pendekatan fenomenologi terhadap masyarakat kota Bandung dengan subyek program siaran dakwah Cahaya Qalbu di Radio X FM Bandung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa yang pertama, materi dakwah pada program siaran Cahaya Qalbu selalu bersumber pada Al-Qur’an dan Hadits. Kedua, dalam penyusunan program Cahaya Qalbu memiliki tiga strategi yang terdiri atas; strategi dalam mempersiapkan pembuatan program siaran Cahaya Qalbu, strategi marketing (pemasaran) untuk mempekenalkan program tersebut, dan strategi dalam menghadapi kompetitor. Ketiga, secara keseluruhan tanggapan masyarakat kota Bandung terhadap program siaran dakwah Cahaya Qalbu banyak memberikan hal positif terutama dalam peningkatan ilmu pengetahuan agama serta penyampaian pesan-pesan dakwah yang sederhana, jelas dan mudah dimengerti. Keempat, faktor penghambat dan pendukung masyarakat kota Bandung dalam program siaran dakwah Cahaya Qalbu sangat beragam, mereka banyak mengeluhkan perihal durasi waktu siarannya yang kurang lama. Selain itu, didukung oleh kualitas siaran radio yang bagus dan konten dakwah yang disajikan menyesuaikan dengan kondisi mad’u (pendengar). Kata Kunci: Dakwah, Radio, Cahaya Qalbu, Masyarakat.
Urgensi Dakwah Digital Melalui Instagram dalam Pembentukan Akhlak Penggemar Hallyu Bunga Aropah; M. Rachmat Effendi; Nandang HMZ
Bandung Conference Series: Islamic Broadcast Communication Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Islamic Broadcast Communication
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.365 KB) | DOI: 10.29313/bcsibc.v2i1.2157

Abstract

Abstract. Da’wah media is one of the elements that must exist in carrying out da’wah activities, Social media is one of the media that can be used for da’wah, especially for da’wah in today’s era where the development of technology and information is growing very rapidly, so it is now known as digital da’wah. This study uses a qualitative method. Data obtained through observation, interviews and documentation with data analysis techniques, namely data reduction, data presentation and drawing conclusions. The purpose of this study was to determine the urgency of da’wah carried out through social media Instagram on the moral development of Hallyu Fans. The results of the study found that first, da’wah using digital products in this case Instagram sosial media is an urgent matter because according to the data, users Instagram are quite high and Instagram’s features support it. Second, the behavior or morals of Hallyu fans on social media is quite worrying, it can be seen that the effect of liking Hallyu turns out to bring changes in a negative direction, even to the point of blaming Allah SWT. Third, da’wah using Instagram in fostering the morals of Hallyu fans is very important because several very troubling point we found the spread of Hallyu, namely: LGBT campaigns, promiscuity campaigns, proclamation of illicit goods, the standardization of happiness in the world, and deviations of faith. Abstrak. Media dakwah adalah salah satu unsur yang harus ada dalam melaksanakan aktivitas dakwah, Media Sosial merupakan salah satu media yang dapat digunakan untuk berdakwah, khususnya untuk dakwah pada zaman sekarang dimana perkembangan teknologi dan informasi berkembang sangat pesat, maka kini dikenal dengan istilah dakwah digital. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Data diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi dengan teknik analisis data yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui urgensi dakwah yang dilakukan melalui media sosial instagram terhadap pembinaan akhlak para penggemar Hallyu. Hasil penelitian menemukan bahwa Pertama, dakwah menggunakan produk digital dalam hal ini media sosial instagram merupakan suatu hal yang urgent (penting) hal ini karena menurut data bahwa pengguna sosial media sosial instagram cukup tinggi dan fitur-fitur yang dimiliki oleh Instagram mendukung. Kedua, perilaku atau akhlak para penggemar Hallyu di media sosial cukup mengkhawatirkan, hal ini bisa dilihat bahwa efek dari menggemari Hallyu ternyata membawa perubahan ke arah yang negatif, bahkan bisa sampai menduakan Allah SWT. Ketiga, dakwah menggunakan media sosial instagram dalam pembinaan akhlak penggemar Hallyu sangat penting karena ditemukan beberapa poin yang sangat meresahkan dari penyebaran Hallyu yaitu: kampanye LGBT, kampanye pergaulan bebas, pemakluman barang haram, adanya standarisasi bahagia pada dunia, dan penyimpangan akidah.
Komunikasi Antarbudaya dalam Pernikahan Beda Etnis: (Studi Kasus Pada Pasangan Etnis Bugis dan Etnis Jawa Di Kecamatan Poleang, Sulawesi Tenggara) Rizki Amalia; M. Rachmat Effendi; Asep Ahmad Siddiq
Bandung Conference Series: Islamic Broadcast Communication Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Islamic Broadcast Communication
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (103.904 KB) | DOI: 10.29313/bcsibc.v2i2.4149

Abstract

Abstract. Communication and Culture is something that can not be separated. Communication and culture are interrelated things where culture is the behavior of communication, and communication that determines, directs and develops the existing culture. Cultural differences become something that carries quite heavy implications in a marriage. Cultural differences make intercultural marriages a range of conflicts and end in divorce in behavior, tastes, communication, habits to differences in communicating or expressing themselves. Therefore, the purpose of this research are (1) Want to know how the process of Intercultural Communication between Bugis and Javanese Ethnic Couples in overcoming cultural differences, (2) What kind of interactions do these different ethnic couples do in resolving a conflict, (3) And what do they become a supporting and inhibiting factor in the Intercultural Communication of this different ethnic couple. The researcher uses a qualitative method with a descriptive case study approach. With subjects who are a married couple of differents ethnicities in Poleang District. The results of this study indicate that the communication process in the marriage of Bugis and Javanese ethnic couples in Poleang district is able to overcome cultural differences in the procces of Intercultural Communication. Interactions carried out by different ethnic couples can be carried out dynamically so that they can unite two different cultural elements in building and fostering households. The supporting factors of Intercultural Communication are the ability to use language, adaptability mutual trust and tolerance. Abstrak. Komunikasi dan Budaya merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan. Komunikasi dan Budaya merupakan suatu hal yang saling berkaitan yang dimana Budaya merupakan perilaku Komunikasi dan Komunikasilah yang menentukan, mengarahkan serta mengembangkan budaya yang ada. Perbedaan Budaya menjadi suatu hal yang membawa implikasi yang cukup berat dalam satu pernikahan. Perbedaan budaya menjadikan pernikahan antar budaya menjadi rentang terjadinya suatu konflik dan berujung dengan perceraian dikarenakan perbedaan perilaku, selera, komunikasi, kebiasaan sampai dengan perbedaan berkomunikasi atau mengekspresikan diri. Oleh karenanya tujuan pembuatan penelitian ini yaitu (1) Ingin mengetahui bagaimana proses Komunikasi Antarbudaya pasangan Etnis Bugis dan Etnis Jawa dalam mengatasi perbedaan budaya, (2) Seperti apa interaksi yang dilakukan pasangan beda etnis ini dalam menyelesaikan suatu konflik, (3) Serta apa yang menjadi faktor Penunjang dan Penghambat dalam Komunikasi Antarbudaya pasangan beda etnis ini. Peneliti menggunakan metode Kualitatif dengan pendekatan Studi Kasus Deskriptif. Dengan Subyek yang merupakan pasangan suami istri yang berbeda etnis di Kecamatan Poleang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Proses komunikasi dalam pernikahan pasangan etnis Bugis dan etnis Jawa di Kecamatan Poleang mampu mengatasi perbedaan budaya dalam proses Komunikasi Antarbudaya. Interaksi yang dilakukan pasangan beda etnis ini dapat dilaksanakan secara dinamis sehingga dapat menyatukan dua unsur budaya yang berbeda dalam membangun dan membina rumah tangga. Adapun Faktor Penunjang Komunikasi Antarbudaya ini yaitu kemampuan dalam penggunaan Bahasa, kemampuan beradaptasi, sikap saling percaya dan toleransi.
Penerapan Komunikasi Islam dalam Membangun Sistem Kekerabatan Berdasarkan Adat Minagkabau Ummi Rahmi; M. Rachmat Effendi; Nandang HMZ
Bandung Conference Series: Islamic Broadcast Communication Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Islamic Broadcast Communication
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsibc.v3i1.6852

Abstract

Abstract. The Minangkabau people are known for their adherence to their customs and religion. This is reflected in the popular expression "adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah". Custom is part of culture, where culture is communication and communication is culture. Communication is an inseparable part of human life. Adat is a cultural heritage that is applied in people's lives. Minangkabau itself implements a matrilineal kinship system, which is conceptually different from the application of the kinship system in Islam. So it is not uncommon for pros and cons to emerge in the community. The aims of this study are as follows: (1) To find out the concept of matrilineal kinship based on Minangkabau custom. (2) To find out the role of Islamic communication in building a kinship system based on Minangkabau custom. This research uses qualitative methods with an ethnographic approach. The informants in this study were based on purposeful sampling, which was fully determined by the researcher based on the strategies and objectives that had been set. Data collection techniques used are observation, interviews, and documentation. The data analysis techniques used are data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of this study are: there is compatibility between the concept of matrilineal kinship with the concept of kinship based on Islamic teachings and the compatibility of Islamic communication principles with the communication principles applied in forming a kinship system based on Minangkabau custom. Abstrak. Masyarakat Minangkabau terkenal dengan kepatuhan menjalankan adat dan agamanya. Hal ini tercermin dalam ungkapan populer “adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah”. Adat adalah bagian dari budaya, dimana budaya adalah komunikasi dan komunikasi adalah budaya. Komunikasi merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Adat adalah budaya warisan yang diterapkan dalam kehidupan masyarakat. Minangkabau sendiri menerapkan sistem kekerabatan matrilineal, yang secara konseptual berbeda dengan penerapan sistem kekerabatan dalam Islam. Sehingga tak jarang muncul pro dan kontra ditengah masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Untuk mengetahui konsep kekerabatan matrilineal berdasarkan adat Minangkabau. (2) Untuk mengetahui peran komunikasi islam dalam membangun sistem kekerabatan berdasarkan adat Minangkabau. Peneltian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografi. Informan dalam penelitian ini berdasarkan purposeful sampling, yaitu ditentukan sepenuhnya oleh peneliti berdasarkan strategi dan tujuan yang telah ditetapkan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini ialah: adanya kesesuaian antara konsep kekerabatan matrilineal dengan konsep kekerabatan berdasarkan ajaran Islam dan adanya kesesuaian prinsip komunikasi Islam dengan prinsip komunikasi yang diterapkan dalam membentuk sistem kekerabatan berdasarkan adat Minangkabau.