Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Adaptasi lintas budaya dan validitas kuesioner untuk dokter gigi dalam melakukan tindakan pencegahan kariesCross-cultural adaptation of questionnaire to know dentists barriers in caries prevention measures Ivana Abigayl; Melissa Adiatman; Febriana Setiawati
Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students Vol 6, No 3 (2022): Oktober 2022
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/pjdrs.v6i3.40599

Abstract

ABSTRAKPendahuluan: Penyakit gigi dan mulut diakui sebagai beban berat, baik bagi individu maupun masyarakat. Proporsi masalah kesehatan gigi dan mulut terbesar di Indonesia adalah gigi berlubang, yaitu sebesar 45,3%. Karies preventif adalah salah satu cara lain untuk mencegah karies. Primary Health Care (PHC) memiliki fungsi preventif, meskipun memiliki berbagai kendala. Belum ada alat ukur yang dapat digunakan untuk penelitian yang membahas hambatan dokter gigi dalam melakukan tindakan pencegahan. Tujuan penelitian ini adalah membuat alat ukur yaitu kuesioner untuk mengetahui hambatan dokter gigi dalam melakukan tindakan pencegahan karies. Metode: Desain penelitian dalam penelitian ini adalah deskriptif-analitik dengan studi observasional menggunakan desain penelitian cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah dokter gigi di Puskesmas Kota Bandung, yang dipilih dengan teknik simple random sampling, dengan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 30 responden. Hasil: Peneliti melakukan adaptasi lintas budaya kemudian melakukan uji validitas. Sebagian besar item memiliki korelasi yang tinggi atau kuat dalam uji validitas. Uji reliabilitas menunjukkan bahwa semua faktor menyajikan nilai lebih tinggi dari 0,9, menunjukkan bahwa item kuesioner memiliki konsistensi internal yang tinggi. Simpulan: Kuesioner memiliki tingkat konsistensi internal yang baik, sehingga dinyatakan valid dan reliabel serta dapat digunakan sebagai alat ukur untuk mengetahui hambatan dokter gigi dalam melakukan tindakan pencegahan karies.Kata kunci: karies; pencegahan kedokteran gigi; hambatan; puskesmasABSTRACTIntroduction: Dental and oral disease is recognized as a heavy burden, both for individuals and communities. The largest proportion of dental and oral health problems in Indonesia is cavities, as much as 45.3%. Preventive caries is one of the other ways to prevent caries. Primary Health Care (PHC) service, has a preventive function, even though it has various obstacles. However, no measuring instrument can be used for research that discusses dentists’ barriers to taking preventive treatment at PHC. The purpose of this study was to make a measuring instrument, to determine the barriers to dentists taking caries prevention measures. Methods: The research design in this study was descriptive-analytic with an observational study using a cross-sectional research design. The sample in this study were dentists at the Bandung Health Center, which were selected by simple random sampling technique, with the number of samples in this study 30 respondents. Results: Researchers conducted cross-cultural adaptations and then conducted a validity test. Most of the items have a high or strong correlation in the validity test. The reliability test shows that all factors present a value higher than 0.9, indicating that the questionnaire items have high internal consistency. Conclusion: The questionnaire has a good level of internal consistency, so it is declared valid and reliable and can be used as a measuring tool to determine the dentist’s obstacles in carrying out caries preventive measures.Keywords: caries; preventive dentistry; barriers; primary health care.