Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Religi: Jurnal Studi Agama-agama

AGAMA DAN ETNISITAS: KEKERASAN DALAM GOLONGAN MINORITAS (STUDI KASUS UMAT JAHUDI DIASPORA) Hamsah, Ustadi
Religi: Jurnal Studi Agama-agama Vol 2, No 1 (2003)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/rejusta.2003.%x

Abstract

Persoalan kekerasan merupakan persoalan yang selalu aktual, terlebih ketika dihubungkan dengan legitimasi terhadap ide-ide identitas agama”. Ide-ide itu akan semakin mengkristal menjadi sebuah pandangan yang mengabsahkan kekerasan dalam agama ketika digunakan untuk mempertahankan identitas agama dan “kewibawaan” etnis sekaligus. Agama Yahudi sebagai agama etnis dalam mempertahankan identitasnya, dengan justifikasi ide-ide “jihad” dari teks-teks agama dan sejarah panjang perantauan (diaspora) dengan collective identity-nya, terkadang memunculkan kekerasan dalam  mencapai kadaulatan agamanya. Dengan menelusuri sejarah panjang Yahudi yang selalu menjadi minoritas di negara-negara tempat mereka hidup.
AGAMA SEBAGAI IDENTITAS: RAUSYAN FIKR DAN DINAMIKA AKTUALISASI LEMBAGA KEAGAMAAN DALAM MASYARAKAT Hamsah, Ustadi
Religi: Jurnal Studi Agama-agama Vol 4, No 1 (2005)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/rejusta.2005.%x

Abstract

Seiring dengan kokohnya posisi agama. dalanmasyarakat, para penganutagama dituntut untuk membedkan respon positif terhadap setiap perubahan yangberlangsung dalam masyarakat. Masyarakat memiliki hukum sendiri untukmelakukan perubahan, sehingga setiap perubahan yang terjadi dalam masyarakatsejalan dengan dinamika hukum yang melingkupinya. Setiap elemen yang adadalam masyarakat selalu akan bergenk secara progresif menuju padadisebut dengan modemisasi.
KONSTRUKSI SOSIAL BUDAYA BANYU PANGURIPAN DALAM AGAMA KATOLIK Hamsah, Ustadi
Religi: Jurnal Studi Agama-agama Vol 9, No 1 (2013): Kompetisi Damai dalam Keragaman
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/rejusta.2013.0901-05

Abstract

The origin of the history of religion is closedly related to water re- sources. It had been known that, since the beginning people always lived in fertile river valley or other places that they could acquire water resources. These phenomena can be vividly seen in the history of ancient Egypt, Mesopotamia, Babylonia, Phunisia, Accadia, Assyria, and so forth. Born in the fertile valleys, adherents of those religious traditions worshipped the godess as a “god of fertility”. They associ- ated the concept of fertility with the godesses. This tradition was not only preserved by ancient tradition but also perpetuated by new reli- gious tradition such as early Catholicism as well as other religious traditions. In relation to such a notion, this article intends to explore the phenomenon of interrelation between the pilgrimage tradition in Catholicism and the concept of water and role of Mary as a “holy mother”. Both water and Mary have correlated to some holy places that followers of Catholicism use to visit.
KELAS MENENGAH SEBAGAI MASYARAKAT LIMINAL: KAJIAN TEORITIS TENTANG CIVILSOCIETY DALAM MASYARAKAT TRANSISI Hamsah, Ustadi
Religi: Jurnal Studi Agama-agama Vol 3, No 2 (2004)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/rejusta.2004.%x

Abstract

Di dalam wacana politik, negara merupakan institusi "sentral" dalam menentukan arah sebuah bangsa. Munculnya fenomena ciuil society merupakan orientasi baru dalam memediasi peran pemerintah dalam lingkup yang lebih luas daripada wilayah birokrasi yang sempit. Cieil society terdiri dari "kelas menengah" yakni kelas "eliT' sosial di luar birokrasi pemerintah juga memerankan fungsi sentral dalam memediasi peran pemerintah di tingkat bawah. Kelompok "elir" ini di dalam "ritual" demokratisasi merupakan kelas peralihan antara kelas bawah menuju kelas elit negara yang sebenamya. Di samping itu, di dalam kultur negara berkembang budaya politik dan sosial masyarakatnya juga mengalami transisi. Untuk melihat bagaimana secara teoritis posisi kelas menengah yang terkadang diidentikkan dengan civil sociery, tulisan berikut ini menfokuskan pembahasan pada srruktur sosial kelas menengah dalam masyarakat tmsisi. Dengan mengelaborasi teori rites of passage Arnold van Gennep dan teori liminalitas Vctor Turner penulis mencoba melihat fenomena tersebut secara lebih analitik dan lebih dekat.