Tom Finaldin
Prodi Hubungan Internasional, Fisip, Universitas Al Ghifari

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KEPENTINGAN DAN PENGARUH KELUARNYA AMERIKA SERIKAT DARI JOINT COMPREHENSIVE PLAN OF ACTION (JCPOA) PADA 2018 Tom Finaldin; Ilma Alfina Agustina
Global Mind Vol 2, No 1 (2020): Politik Budaya
Publisher : Hubungan Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53675/jgm.v2i1.77

Abstract

Abstrak Hubungan Internasional terjadi ketika adanya interaksi yang dilakukan oleh actor yang melewati batas negara dan kedaulatannya. Interaksi tersebut berupa kerjasama, konflik, dan persaingan. Konflik seringkali terjadi pada setiap negara yang memiliki kepentingan nasional yang sama. JCPOA merupakan jalan tengah yang diambil oleh beberapa pihak yang memiliki tuduhan atas perkembangan program nuklir yang dilakukan oleh Iran, diantaranya negara-negara P5+1 (AS, Cina, Rusia, Inggris, Perancis, dan Jerman). Setelah penandatanganan yang dilakukan negara P5+1 dengan Iran pada tahun 2015, AS secara sepihak menarik diri dari kesepakatan tersebut. Penarikan diri AS dari JCPOA memiliki tiga kepentingan utama, yaitu ketakutan AS bahwa Iran membuat senjata nuklir secara diam-diam, AS juga memprediksi Iran akan mengendalikan harga minyak dunia karena kekayaan sumber daya alamnya, dan menurut AS Iran sudah membantu dan mendukung kelompok teroris yang menjadi kebijakan luar negeri AS untuk menumpas teroris. Disamping itu, pengaruh nuklir Iran hanya merupakan alasan Amerika Serikat untuk dapat menekan Iran. Lebih jauh dari itu, AS ingin Iran tunduk sepenuhnya terhadapnya. Oleh sebabnya AS melakukan berbagai sanksi dan ancaman kepada Iran, akan tetapi hal tersebut tidak sedikitpun berefek pada Iran bahkan Iran dengan sengaja memperkuat nuklir dan memperkaya uraniumnya tanpa sedikitpun mengindahkan ancaman dan sanksi yang dijatuhkan oleh AS. Selain itu, AS juga melindungi sekutunya Israel yang sudah menjadi musuh Iran terkait konflik Palestina, karena itu Iran menjadi musuh bersama kedua negara tersebut.Kata Kunci: Kepentingan Nasional, Nuklir, Amerika Serikat, Iran, JCPOA
KESIAPAN PESANTREN SALAFIYAH AS SAADAH, KECAMATAN BANJARAN, KABUPATEN BANDUNG DALAM MENGANTISIPASI PEMAHAMAN RADIKAL DARI TIMUR TENGAH Tom Finaldin
Global Mind Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Hubungan Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.389 KB) | DOI: 10.53675/jgm.v1i1.53

Abstract

AbstrakPemahaman-pemahaman radikal yang berasal dari Timur Tengah telah masuk ke Indonesia danmempengaruhi generasi muda. Salah satu yang terpengaruh adalah santri atau siswa dariPesantren Salafiyah As Saadah. Tiga dari 150 siswa SMP-MA Mawaddi yang berada dilingkungan pesantren telah terpengaruh. Hal itu dapat dilihat dari pernyataan, pertanyaan, danperilaku mereka selama di lingkungan pesantren. Pertanyaan maupun pernyataan merekamenunjukkan kecenderungan kekaguman terhadap pemikiran radikal dan tokoh-tokoh radikal,baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Mereka terpengaruh oleh berbagai status atau videoyang beredar di internet melalui akun media sosial yang mereka miliki. Peneliti melihatnya dariakun-akun facebook mereka. Dua orang dari mereka telah keluar dari lingkungan pesantren,sedangkan seorang lagi bisa terselamatkan. Peneliti merasa tertarik untuk meneliti lebih jauhfenomena ini dengan menggunakan metode kualitatif. Data diambil melalui observasi danwawancara terhadap siswa dan pemimpin pesantren. Hasil dari penelitian adalah penelitimenemukan bahwa siswa terpengaruh pemikiran radikal melalui internet sehingga menggangguproses belajar mereka sekaligus menurunkan kedisiplinan mereka sebagai siswa. Pihak pesantrentelah melakukan upaya antisipasi pemikiran radikal yang datang dari Timur Tengah denganmengaktifkan secara rutin kegiatan-kegiatan tradisional pesantren di Indonesia. Upaya ituberhasil menyelamatkan mayoritas siswa, hanya dua siswa yang keluar dari lingkunganpesantren. Akan tetapi, untuk lebih kuat menghadapi arus penyebaran pemikiran radikal dariTimur Tengah, pesantren perlu memiliki guru atau tenaga ahli yang memahami hubunganinternasional, gejolak politik, radikalisme, terorisme, dan pemahaman ajaran Islam yangsesungguhnya dengan baik. Dengan demikian, setiap isu radikal dapat didiskusikan bahkandiperdebatkan dengan siswa sehingga siswa mendapatkan pemahaman lebih baik yang berujungpada keberhasilan proses belajar dengan perilaku disiplin yang tinggi.Kata Kunci: Radikal-Timur Tengah-Pesantren