Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

DIPLOMASI BUDAYA INDONESIA DAN BELANDA MELALUI “UPACARA LABUH SAJI” DI PELABUHAN RATU SUKABUMI Muhammad Daud Yusuf; Tom Finaldin
Global Mind Vol 4, No 1 (2022): Hubungan Internasional
Publisher : Hubungan Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.597 KB) | DOI: 10.53675/jgm.v4i1.990

Abstract

Indonesian and Dutch cultural diplomacy through the "laying ceremony" at the port of Ratu Sukabumi. One of the characteristics of coastal communities is a strong dependence on the coastal environment. The good and bad of the environment will have a direct impact on their lives. The coastal communities discussed here are the people of Pelabuhan Ratu. The Pelabuhan Ratu community also has culture, namely traditional ceremonies that are still developing today in Palabuhanratu, which is often referred to as the Labuh Saji effort, Labuh Saji or called Fisherman's Day, this is a form of tradition, this tradition is carried out from generation to generation because it is believed to be an expression the gratitude of the Palabuhanratu community for the prosperity and abundant marine products and aims to honor Nyi Putri Mayangsagara or what we often hear as Nyai Ratu Kidul, of course these customs and traditions are quite interesting for the surrounding community. the coastal community of Pelabuhan Ratu in Sukabumi. The research method used is the literature review method which contains a description of the literature review that underlies the idea to solve the problem and support the theory search process. The results of the study indicate that it is true that there is a traditional culture in the Pelabuhan Ratu Sukabumi area, namely the Labuh Saji Ceremony. This tradition is carried out once a year to be exact on April 6 (Fishermen's Day).Keywords: Culture Diplomacy, Coastal Community, Pelabuhan Ratu, Labuh Saji 
PERAN TURKI DALAM MEMBANTU RESOLUSI KONFLIK ETNIS ROHINGYA DI MYANMAR TAHUN 2012-2017 Tom Finaldin; Anisa Maulani
Global Mind Vol 5, No 1 (2023): Hubungan Internasional
Publisher : Hubungan Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53675/jgm.v5i1.1067

Abstract

Konflik yang disertai kekerasan di Myanmar tahun 2012 menimbulkan kekhawatiran dan kecaman dari dunia Internasional. Kekhawatiran akan keberadaaan etnis Rohingya, juga kekhawatiran akan negara tetangga yang menjadi tempat pengungsian. Penderitaan etnis Rohingya seolah-olah tidak berkesudahaan, dan kini etnis Rohingya dapat dikategorikan menjadi Stateless Person. Turki menjadi salah satu negara yang memberikan perhatiannya terhadap etnis Rohingya.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Apa peran Turki dalam membantu Resolusi Konflik etnis Rohingya yang tindakannya menimbulkan sebuah kepentingan bagi Turki. Penelitian ini menjelaskan tentang sikap dan langkah yang ditempuh Turki untuk membantu dalam memcari sebuh resolusi atas sebuah konflik yang diderita oleh Etnis Rohingya di Myanmar.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa konflik yang diderita etnis Rohingya terdapat sebuah pelanggaran terhadap Human Security serta kerugian-kerugian yang cukup besar, baik mental maupun fisik yang dilakukan oleh otoritas setempat Myanmar. Peran Turki menghasilkan beberapa upaya bantuan yang bantuan tersebut disalurkan, baik pribadi maupun dengan beberapa lembaga kemanusiaan, juga Turki membawa isu etnis Rohingya ke dalam forum Internasional.Â