Prevalensi Diabetes Melitus di Bandar Lampung sebesar 2,25% merupakan urutan tertinggi kedua di Propinsi Lampung dan DM merupakan nomor 2 kategori Penyakit Tidak Menular (PTM) terbesar di Puskesmas Kampung Sawah Kota Bandar Lampung. Pemanfaat program Prolanis di Kampung sawah menurun dari 9,2% pada 2019 menjadi 8,1 di 2020 dan makin menurun menjadi 7,1% dibandingkan dengan target sasaran.Tujuan dari penelitian ini mengetahui faktor pemanfaatan program prolanis penderita diabetes melitus di era new normal. Jenis penelitian kuantatif dengan rancangan cross sectional. Populasi penelitian berjumlah 981 dan sampel 268, pengambilan sampel dengan simple random sampling. Analisis dengan chi square dan regresi logistik. Hasil penelitian mendapatkan terdapat hubungan pengetahuan (p value <0,001 dan OR=6,4), sikap (p value<0,001 dan OR=2,0), motivasi (p value<0,001 dan OR=5,2), dukungan keluarga (p value<0,001 dan OR=4,2), situasi pandemic Covid-19(p value=0,000 dan OR=2,6 dengan pemanfaatan program prolanis penderita DM). Pengetahuan menjadi variabel yang paling dominan hubungannya terhadap pemanfaatan layanan prolanis penderita DM dengan OR 4,9. Disimpulkan bahwa variable pengetahuan, sikap, motivasi, situasi pandemic Covid-19, dukungan keluarga berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan program Prolanis. Saran ke Puskesmas terus meningkatkan edukasi kepada masyarakat agar tetap memanfaatkan program Prolanis.