Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Care : Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi Linn) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus Aureus Penyebab Infeksi Nifas Tut Rayani Aksohini Wijayanti; Rani Safitri
Care : Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/cr.v6i3.999

Abstract

Infeksi nifas merupakan salah satu penyebab kematian maternal di Indonesia.Staphylococcus aureus menjadi penyebab utama.Banyaknya penyakit yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus menyebabkan peningkatan yang signifikan dalam pemakaian antibiotik. Pemakaian antibiotik yang terus menerus ini menimbulkan resistensi dan efek samping terapi. Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) sering digunakan sebagai obat tradisional oleh masyarakat. Flavonoid, saponin, tanin, asam format, sulfur, kalsium oksalat, kalsium oksalat dan kalium sitrat merupakan kandungan senyawa aktif yang terdapat di dalam daun belimbing wuluh. Flavonoid dapat berfungsi sebagai antioksidan, antidiabetes serta antibakteri terhadap Escerichia coli dan Staphylococcus aureus. Tujuan penelitian ini untuk menguji aktivitas ekstrak daun belimbing wuluh terhadap Staphylococcus aureus yang dikenal sebagai bakteri penyebab infeksi nifas dengan melihat terbentuk atau tidaknya diameter zona hambat.Daun belimbing wuluh diekstraksi dengan metode maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 70%. Ekstrak dibuat dalam konsentrasi 2,5%, 5% dan 10%. Sebagai kontrol positif digunakan clindamycin dan kontrol negatif digunakan Na.CMC. Hasil penelitian menunjukkkan bahwa kontrol negatif tidak memiliki diameter zona hambat. Diameter rata – rata zona hambat daun belimbing wuluh pada Staphylococcus aureus dengan konsentrasi 2,5%, 5%, dan 10% yaitu 7 mm, 9,67 mm dan 14,67 mm dan kontrol positif 17 mm.Kesimpulan yaitu daun belimbing wuluh memiliki aktivitas antibakteri pada konsentrasi 2,5%, 5%, dan 10% terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus. Sehingga ekstrak daun belimbing dapat dikembangkan sebagai pengobatan dalam infeksi nifas.