Anik Sri Purwanti
Institut Teknologi Sains Dan Kesehatan RS Dr. Soepraoen, Malang

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENERAPAN POSISI DUDUK BERSANDAR KE DEPAN DAN RELAKSASI SENTUHAN UNTUK MENURUNKAN INTENSITAS NYERI INPARTU KALA I FASE LATEN IBU PRIMIGRAVIDA (Studi kasus pada Ny “L” di BPM “W” Kecamatan Wagir Kabupaten Malang) Mega Anita Wulandari; Sudarti .; Anik Sri Purwanti
Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti Vol. 4 No. 1 (2016)
Publisher : Institut Teknologi, Sains, dan Kesehatan RS dr. Soepraoen Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK PendahulanNyeri persalinan disebabkan adanya kontraksi uterus yang mengakibatkan dilatasi dan penipisan serviks dan iskemia pada uterus. Nyeri yang dirasakan ibu adalah nyeri somatik yang dirasakan pada daerah perineum akibat peregangan pada jaringan perineum, tarikanperitoneum dan daerah uteroservikal saat kontraksi yang dapat mengakibatkan kelelahan pada saat mengejan. Puncak nyeri persalinan terdapat pada kala I fase aktif. Untuk mengurangi nyeri persalinan dapat diberikan terapi non farmakologis yaitu perubahan posisi ibu duduk bersandar ke depan dan relaksasi sentuhan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek posisi duduk bersandar kedepan dan relaksasi sentuhan untuk menurunkan intensitas nyeri inpartu kala I fase laten pada ibu primigravida. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif observasional dengan pendekatan studi kasus.Subyek penelitian 1 orang yang dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Penelitian dilakukan dengan observasi intensitas nyeri inpartu pada kala I fase laten ibu primigravida dengan penerapan posisi duduk bersandar ke depan dan relaksasi sentuhan. Pengumpulan data menggunakan lembar wawancara, pengkajian, observasi, patograf, SOP dan dokumentasi.Hasil penelitian intensitas nyeri inpartu pada subyek penelitian mengalami penurunan.Terbukti bahwa perubahan posisi dan sentuhan dapat menurunkan intensitas nyeri inpartu kala I yang mengalami nyeri sedang.Diskusi Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan tambahan pada ibu inpartu yang mengalami nyeri pada kala I karena perubahan posisi dan relaksasi dapat menurunkan intensitas nyeri persalinan. Kata Kunci: Nyeri persalinan, Posisi duduk sentuhan
Kombinasi Glucomannan Hydrolysates (Gmh) Dan Antibiotik Metronidazole Berpengaruh Terhadap Kadar Sitokin Il-23 Pada Bacterial Vaginosis Wanita Usia Subur Anik Sri Purwanti; Sumarno Sumarno; Bambang Rahardjo; Sri Winasih; Sri Poeranto
Care : Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (736.765 KB) | DOI: 10.33366/jc.v7i1.1105

Abstract

Woman’s reproductive tract often has problems, especially in women of childbearing age. One of them is Bacterial Vaginosis is a clinical condition that occurs a lot. BV infection is a polymicrobial infection caused by a decrease in the amount of Lactobaclilus with anaerobic bacteria that increases excessively. Alternative treatment for BV is given by using the results hydrolysates of konjac plant extracted in dosage forms Glucomannan Hydrolysates (GMH) containing glucose and mannose prebiotic which can support the growth development of Lactobacillus in the vaginal mucosa. This study was to determine the effect of Glucomannan Hydrolisates (GMH) + Metronidazole on levels of IL 23 cytokines in BV of reproductive age women. The method of this study used the True Experimental design with the type of research The randomized pretest-posttest was in vivo. The subjects selected in this study design used Randomized techniques. A sample of 7 people WUS with BV given GMH 300mg + Metronidazole 1000 mg for 9 days of use, To assess the levels of cytokine IL 23 using the ELISA method. Data analysis using a ratio scale was analyzed using the metric statistical test, normality test using Shapiro-Wilk test and comparative test using Repeated Measure ANOVA. The overall results of the analysis showed that the combination of GMH and Antibiotics Metronidazole could significantly increase the levels of cytokine IL 23 compared to other therapies to treat bacterial vaginosis in women of childbearing age
Pengaruh Baby Massage dan Gym Terhadap Perkembangan Motorik Bayi Usia 3-6 Bulan Ren Retnaningsih; Anik Sri Purwanti
Proceedings Series on Health & Medical Sciences Vol. 4 (2023): Proceedings of the Midwifery Conference on Collaborative Maternity Care (DYNAMIC)
Publisher : UM Purwokerto Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pshms.v4i.572

Abstract

Perumbuhan dan perkembangan bayi yang sehat secara akan memiliki kesesuaian dengan usia pada tahap tumbuh kembangnya. Perkembangan pada anak terdiri dari keterampilan motorik (kasar dan halus), keterampilan sosial pribadi dan keterampilan bahasa. Baby massage merupakan tindakan untuk merangsang perkembangan bayi dengan cara penggabungan efek baby massage dan baby gym. Tujuan penelitian mengetahui pengaruh baby massage and gym terhadap perkembangan motorik kasar baik kasar maupun halus pada bayi usia 3-6 bulan. Metode penelitian pre-experimental design dengan pendekatan one-group pretest-posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah bayi 3-6 bulan yang tinggal di Desa Dawuhan Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang yang dibawa ke Chilla Homecare. Besar sampel sebanyak 20 responden yang diambil dengan teknik purposive sampel. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi dan Denver II. Hasil penelitian menunjukkan perbandingan bayi saat sebelum dan sesudah diberi perlakuan baby massage dan gym yaitu terjadi peningkatan pada kategori advance sebanyak 1 bayi (5%) dan meningkat pada kategori normal sebanyak 3 bayi (15%). Hasil uji wilcoxon menunjukkan nilai sig. 0,025 (< 0.05), sehingga disimpulkan ada pengaruh baby massage dan gym terhadap perkembangan motorik bayi usia 3-6 bulan. Diharapkan peran dari tenaga kesehatan dapat mengembangkan promosi dan edukasi tentang pijat bayi dan gym kepada masyarakat khususnya orang tua untuk meningkatkan perkembangan motorik bayi.
VIRGIN COCONUT OIL (VCO) TERHADAP TIPE DIAPER RASH PADA BAYI USIA 6-9 BULAN Anik Sri Purwanti; Reny Retnaningsih
Prosiding Seminar Informasi Kesehatan Nasional 2022 : SIKesNas 2022
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.302 KB) | DOI: 10.47701/sikenas.vi.1659

Abstract

Diaper rash atau ruam popok (penyakit kulit popok) adalah ruam merah terang disebabkan oleh iritasi kulit terkena urin dan kotoran yang berlangsung lama dan diaper rash sering disebabkan oleh bakteri. Salah satu tindakan alami untuk mengatasi masalah diaper rash ini adalah dengan memberikan perawatan kulit menggunakan virgin coconut oil (VCO). Tujuan dari peneliti adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian virgin coconut oil (VCO) terhadap tipe diaper rash pada bayi usia 6-9 bulan di PMB Sri Andayani A.Md.Keb. Penelitian ini menggunakan pendekatan pretest-posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah semua bayi yang mengalami diaper rash usia 6-9 bulan sejumlah 12 responden. Sampel yang diambil sejumlah 12 orang menggunakan Total Sampling. Instrument penelitian ini menggunakan lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan setelah pemberian virgin coconut oil (VCO) terhadap tipe diaper rash pada bayi usia 6-9 bulan menghasilkan ρ value < α (0.002< 0,05). Uji statistic menggunakan uji Wilcoxon Kesimpulan yang dapat diperoleh yaitu ada pengaruh pemberian virgin coconut oil terhadap diaper rash pada bayi usia 6-9 bulan. Saran untuk ibu yaitu diharapkan ibu yang mempunyai masalah diaper rash pada bayinya untuk dapat menggunakan virgin coconut oil dalam mengurangi masalah diaper rash karena VCO lebih aman dari pada menggunakan obat obatan berbahan kimia
PENGARUH PEMBERIAN TERAPI AKUPRESUR LI 4,LI 20 dan ST 40 TERHADAP LAMANYA BATUK PILEK PADA BALITA USIA 1- 4 TAHUN DI PUSKESMAS ARJOWINANGUN KOTA MALANG Mila Krisnawati; Anik Sri Purwanti; Raden Maria Veronika Widiatripalupi
Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti Vol. 11 No. 01 (2023): Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti
Publisher : Institut Teknologi, Sains, dan Kesehatan RS.DR. Soepraoen Kesdam V/BRW

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47794/jkhws.v11i01.474

Abstract

Pendahuluan: Pijatan Akupresur LI 4,LI 20 dan ST40 yang dilakukan dengan benar pada titik titik batuk pilek akan membuat relaksasi otot, termasuk organ paru pun ikut menjadi releksasi dan pendistribusian darah menjadi lebih lancar dengan tujuan supaya penyembuhan batuk pilek menjadi lebih cepat. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh Akupresur terhadap lamanya batuk pilek pada balita. Metode: Instrumen dalam penelitian ini adalah menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Metode penelitian yang digunakan adalah Pre Eksperimen dengan pendekatan one group pretest-posttest design. Teknik sampling menggunakan teknik sampling Purposive Sampling dengan responden sebanyak 24 responden. Hasil: Hasil penelitian Lamanya batuk pilek pada balita usia 1-4 tahun sebelum diberikan terapi akupresur LI4, LI 20, dan ST 40 di Puskesmas Arjowinangun Kota Malang dalam kategori sedang. Lamanya batuk pilek pada balita usia 1-4 tahun sesudah diberikan terapi akupresur LI4, LI 20, dan ST 40 di Puskesmas Arjowinangun Kota Malang dalam kategori sembuh. Berdasarkan uji Wilcoxon menunjukkan bahwa tingkat sig.(2-tailed) diketahui sebesar 0,000 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian terapi akupresur LI4, LI 20, dan ST 40 terhadap lamanya batuk pilek pada balita usia 1-4 Tahun. Kesimpulan: Sehingga dapat disimpulkan bahwa Diharapkan ibu atau pendamping bayi memiliki pengetahuan tentang terapi akupresur dan mengetahui penanganan pada balita yang mengalami batuk pilek.
Pemberian Air Rebusan Kacang Hijau (Phaseolus radiatus) dan Daun Adas (Foeniculum vulgare) Pada Ibu Menyusui Terhadap Berat Badan Bayi Usia 0-6 Bulan Anik Sri Purwanti
Oksitosin : Jurnal Ilmiah Kebidanan Vol. 10 No. 2 (2023): OKSITOSIN : Jurnal Ilmiah Kebidanan
Publisher : Prodi D III Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35316/oksitosin.v10i2.1909

Abstract

Mother's Milk (ASI) is the main source of nutrition for babies. Unfortunately many mothers choose formula milk instead. The diet of breastfeeding mothers indirectly affects the composition and production of breast milk. Malnutrition not only interferes with the physical condition of the mother but also reduces the quantity and quality of breast milk. Drinking water infused with fennel seeds and mung beans is said to be effective in counteracting this. We wanted to study whether feeding mothers green bean (Phaseolus radiatus) and fennel (Foeniculum vulgare) water had an impact on the birth weight of their babies between the ages of 0 and 6 months. Researchers used a pre-experimental approach and sampling method aiming to recruit 17 breastfeeding mothers with infants between the ages of 0 and 6 months. Statistics show a significant difference (p 0.000) using the Paired T-Test in SPSS. Mung bean water (Phaseolus radiatus) and fennel leaves (Foeniculum vulgare) given to breastfeeding mothers had an effect on the weight of newborns between the ages of 0 and 6 months, and this effect was statistically significant (p 0.000). Breastfeeding women are advised to drink a mixture of mung bean water and fennel leaves to help regulate milk production and ensure that the baby's weight gain stays within a healthy range.
HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS FISIK DENGAN DYSMENORRHEA PRIMER PADA ATLET DAN NON ATLET RENANG REMAJA PUTRI USIA 12 - 16 TAHUN DI CLUB ORCA GAJAHYANA KOTA MALANG Anik Sri Purwanti; Rani Safitri
Siklus : Journal Research Midwifery Politeknik Tegal Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/siklus.v8i2.1344

Abstract

Pematangan seksual remaja putri berupa menstruasi yang terkadang dapat menimbulkan keluhan yang menyertai, salah satunya dysmenorrhea primer merupakan keluhan yang sering terjadi saat menstruasi dan  masih tergolong keluhan fisiologis timbul setidaknya 45%-90% wanita produktif mengalami dysmenorrhea. Salah satu cara untuk mengatasi dysmenorrhea dengan exercise/ latihan fisik akan menghasilkan hormon endorphin yang berfungsi sebagai obat penenang alami. Penelitian ini menggunakan rancangan case control pendekatan retrospektif. Sampel penelitian remaja putri usia 12-16 tahun di Club ORCA kolam renang Gajahyana Malang dan remaja putri di SMP Islam Ash-Syafi’iyyah Kebonagung sebagai kelompok control yang memenuhi kriteria inklusi (purposive sampling). Instrumen menggunakan lembar kuisioner. Hasil penelitian didapatkan dari 24 responden, sebanyak 46% dengan aktifitas fisik berat. Dari jumlah tersebut sebagian besar responden (33%) tidak mengalami dysmenorrhea primer, dan sebagian kecil responden (17%) dengan aktifitas fisik berat dan sedang mengalami dysmenorrhea primer. Sedangkan responden non atlet yang seluruhnya memiliki aktifitas fisik ringan sebanyak 12 orang (50%), 9 orang diantaranya mengalami dysmenorrhea primer (38%). Hasil uji statistik spearman rank didapatkan p0,05(0,020,05) maka disimpulkan H1 diterima artinya ada hubungan antara aktifitas fisik dengan dysmenorrhea primer pada atlet dan non atlet. Disarankan kepada remaja putri agar memantau aktivitas harian juga menambahkan olahraga secara teratur agar terhindar dari dysmenorrhea primer.Kata Kunci: Aktifitas Fisik, Dysmenorrhea Primer, Atlet Renang, Non Atlet
HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS FISIK DENGAN DYSMENORRHEA PRIMER PADA ATLET DAN NON ATLET RENANG REMAJA PUTRI USIA 12 - 16 TAHUN DI CLUB ORCA GAJAHYANA KOTA MALANG Anik Sri Purwanti; Rani Safitri
Siklus : Journal Research Midwifery Politeknik Tegal Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/siklus.v8i2.1344

Abstract

Pematangan seksual remaja putri berupa menstruasi yang terkadang dapat menimbulkan keluhan yang menyertai, salah satunya dysmenorrhea primer merupakan keluhan yang sering terjadi saat menstruasi dan  masih tergolong keluhan fisiologis timbul setidaknya 45%-90% wanita produktif mengalami dysmenorrhea. Salah satu cara untuk mengatasi dysmenorrhea dengan exercise/ latihan fisik akan menghasilkan hormon endorphin yang berfungsi sebagai obat penenang alami. Penelitian ini menggunakan rancangan case control pendekatan retrospektif. Sampel penelitian remaja putri usia 12-16 tahun di Club ORCA kolam renang Gajahyana Malang dan remaja putri di SMP Islam Ash-Syafi’iyyah Kebonagung sebagai kelompok control yang memenuhi kriteria inklusi (purposive sampling). Instrumen menggunakan lembar kuisioner. Hasil penelitian didapatkan dari 24 responden, sebanyak 46% dengan aktifitas fisik berat. Dari jumlah tersebut sebagian besar responden (33%) tidak mengalami dysmenorrhea primer, dan sebagian kecil responden (17%) dengan aktifitas fisik berat dan sedang mengalami dysmenorrhea primer. Sedangkan responden non atlet yang seluruhnya memiliki aktifitas fisik ringan sebanyak 12 orang (50%), 9 orang diantaranya mengalami dysmenorrhea primer (38%). Hasil uji statistik spearman rank didapatkan p0,05(0,020,05) maka disimpulkan H1 diterima artinya ada hubungan antara aktifitas fisik dengan dysmenorrhea primer pada atlet dan non atlet. Disarankan kepada remaja putri agar memantau aktivitas harian juga menambahkan olahraga secara teratur agar terhindar dari dysmenorrhea primer.Kata Kunci: Aktifitas Fisik, Dysmenorrhea Primer, Atlet Renang, Non Atlet