This Author published in this journals
All Journal Jurnal Kesehatan
Elis Septianingrum, Elis
Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Alamat: Jl. Raya 9, Tromol Pos 11, Cikampek Subang 41256 – Jawa Barat Telp: (0260) 520157. Fax : (0260) 520158

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

REVIEW INDEKS GLIKEMIK BERAS: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN KETERKAITANNYA TERHADAP KESEHATAN TUBUH Septianingrum, Elis; Liyanan, Liyanan; Kusbiantoro, Bram
Jurnal Kesehatan Vol 9, No 1 (2016): Jurnal Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jurkes.v9i1.3434

Abstract

Penderita penyakit Diabetes Melitus seringkali mambatasi konsumsi nasi karena beras dianggap sebagai pangan hiperglikemik, padahal dari beberapa penelitian diketahui bahwa beras mempunyai kisaran indeks glikemik yang cukup luas. Oleh karena itu, pengetahuan mengenai efek asupan karbohidrat terhadap kadar gula darah dan respon insulin berguna dalam penyusunan menu diet bagi penderita diabetes. Sebagai makanan sumber karbohidrat, konsumsi beras yang memiliki indeks glikemik (IG) rendah akan membantu mengendalikan kadar glukosa darah. Tujuan dari penulisan review ini adalah untuk memberikan informasi mengenai faktor?faktor yang mempengaruhi IG beras serta keterkaitannya terhadap kesehatan tubuh. Faktor?faktor yang mempengaruhi IG beras dianataranya adalah jenis/varietas beras, proses pengolahan, dan perbandingan amilosa dan amilopektin.Kandungan amilosa yang tinggi terbukti memiliki kecenderungan memberikan nilai respon glikemik (IG) yang rendah. Proses pengolahan berupa pemanasan dan pratanak serta penambahan senyawa bioaktif (polifenol) diketahui mampu menurunkan IG beras. Dari segi varietas, beberapa varietas unggulpadi yang mempunyai indeks glikemik rendah hingga sedang telah berhasil dirakit Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Sukamandi. Beras-beras tersebut mempunyai karakteristik tekstur nasi yang pulen hingga pera sesuai dengan preferensi konsumen. Oleh karena itu, penderita diabetes tidak perlu khawatir mengonsumsi nasi, sepanjang tidak melebihi kebutuhan energi tiap individu.