Diare umumnya disebabkan oleh kualitas hygiene dan sanitasi lingkungan yang masih belum memenuhi persyaratan dan berdampak kepada kematian pada balita. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kualitas air bersih dan saluran pembuangan air limbah (SPAL) dengan kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Betungan. Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Betungan. Penelitian ini merupakan penelitian dalam jenis Deskriptif dengan desain penelitian Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai balita yang berkunjung ke Posyandu sebanyak 62 ibu. Teknik pengambilan sampel yaitu Accidental Sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan data primer dan data sekunder. Teknik analisis data dilakukan dengan analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu yang memiliki balita yang mengalami kejadian diare sebanyak 36 ibu (58,1%), memiliki kualitas air bersih tidak memenuhi syarat sebanyak 34 ibu (54,8%), dan memiliki SPAL tidak memenuhi syarat sebanyak 38 ibu (61,3%). Terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas air bersih dan SPAL dengan kejadian diare pada balita dengan kategori hubungan lemah. Diharapkan kepada masyarakat agar air yang digunakan untuk keperluan mengolah makanan dan minuman dimasak terlebih dahulu dan membuat SPAL yang memenuhi syarat.