Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Penerapan Teknologi Pembuatan Pakan Ikan Berbahan Baku Ampas Tahu untuk Peningkatan Kualitas Ikan Lele dan Ekonomi Usaha Ikan Lele Rumahan di Kelurahan Asam Kumbang Nur Asyiah; Sri Ariani Safitri; Dwika Karima Wardani
Jurnal Agriuma Vol. 4 No. 1 (2022): Jurnal Agriuma April
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/agri.v4i1.7213

Abstract

The purpose of this research is to apply the technology of making fish from tofu dregs to improve the quality of catfish and the economy of home-based catfish business in Asam Village. The tofu dregs used were obtained from the tofu and tempeh Home Industry in the Asam Kumbang Village area. The composition of the raw material for making catfish feed used is 80% tofu dregs + 20% shrimp head. The catfish feed that has been made is then tested for characteristics, namely protein 43.87%, fat 25.04%, carbohydrates 68, 73%. Observations were made for 42 days on catfish that were given fish feed from tofu dregs or those that were not given. The results obtained during 42 days of feeding fish from tofu waste with observations made on days 7, 14, 21, 28, 35 and 42 with the average weight (weight) of each fish (grams): 21, 58 , 92, 147, 193 and 240. Catfish that are ready to harvest have 5-6 tails per kg with the physical characteristics of large/fat fish. The cost of purchasing catfish seeds is Rp. 25 and the cost of making fish feed from tofu dregs for availability for 42 days (harvest mass) is Rp. 12,250. The catfish harvest period per kg is 5 fish and the selling price to the catfish seller is IDR 20,000 / kg. The catfish harvest for 42 days was 5 kg with a total selling price of Rp. 100.00. So the profit obtained from the sale of 4 kg of catfish is Rp. 87,750 or Rp. 3,500/head. 
Perilaku konsumen buah pisang kepok (Musa paradisiaca L.) di Kota Medan Sri Ariani Safitri; Febry Pebryani Saragih; Apip Gunaldi Dalimunthe
AGRICOLA Vol 13 No 2 (2023): AGRICOLA
Publisher : Universitas Musamus, Merauke, Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/ag.v13i2.5509

Abstract

Permintaan masyarakat Indonesia terhadap buah lokal semakin meningkat seiring meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya nutrisi buah bagi Kesehatan. Pisang kepok (Musa paradisiaca L.) adalah salah satu jenis pisang yang populer dan digemari masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku pembelian dan sikap konsumen buah pisang kepok di Kota Medan. Penelitian dilakukan dengan metode survei pada salah satu pasar tradisional terbesar di Kota Medan. Jumlah sampel konsumen sebanyak 42 konsumen yang ditentukan melalui purposive sampling. Metode analisis data yang digunakan yakni analisis deskriptif dan multiatribut Fishbein. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku pembelian konsumen buah pisang kepok di Kota Medan berupa alasan pembelian untuk manfaat kesehatan, alasan berbelanja di pasar tradisional karena harga relatif murah, frekuensi pembelian setiap bulan tidak menentu, pembelian sebanyak 1 sisir disetiap pembeliannya, tujuan pembelian untuk dikonsumsi sendiri, rata-rata pengeluaran konsumen untuk membeli buah pisang kepok Rp.70.001–Rp 90.000 dalam sebulan. Hasil multiatribut Fishbein, sikap konsumen yakni konsumen sangat menyukai atribut harga buah pisang kepok dengan nilai sebesar 12,39 (sangat positif).
Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi usahatani jagung (Zea mays L.) Apip Gunaldi Dalimunthe; Sri Ariani Safitri
AGRICOLA Vol 13 No 2 (2023): AGRICOLA
Publisher : Universitas Musamus, Merauke, Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/ag.v13i2.5512

Abstract

Corn is an agricultural commodity that is not only used as food but also used as animal feed in industry in Indonesia. The research focuses on identifying the pivotal determinants affecting the production of corn farms. This study involved the selection of a representative sample of 35 maize farmers from Pulo Bayu Village, Hutabayu Raja District, Simalungun Regency. The data was obtained from a combination of primary and secondary sources. The study employed a quantitative methodology to investigate the impact of many factors, including area, seed, fertilizer, pesticide usage, and labour input, on maize output within the specified region. The study's findings indicate that several factors, including land area, seed pesticides, and labour, have a significant influence of 91.1% on the production output of maize farmers in Pulo Bayu Village, Hutabayu Raja District, Simalungun Regency. This study provides substantial contributions to understanding the dynamics of maize farming in the region, thereby enabling farmers and policymakers to make well-informed decisions.
Karakteristik dan Preferensi Konsumen Buah Pisang Kepok di Kota Medan Sri Ariani Safitri; Faiz Ahmad Sibuea; Febry Pebryani Saragih
AGRIBEST Vol 7, No 2 (2023): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agribest.v7i2.21105

Abstract

Kota medan merupakan daerah dengan jumlah penduduk terbesar di Sumatera Utara. Pada tahun 2021-2022, Konsumsi buah pisang perkapita di kota medan diketahui bahwa jenis pisang kepok, pisang ambon dan pisang raja merupakan jenis pisang yang paling banyak di konsumsi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik konsumen buah pisang kepok dan menganalisis preferensi konsumen terhadap buah pisang kepok di Kota Medan. Penelitian menggunakan metode survei dengan jumlah sampel ditentukan secara quota sebanyak 42 responden konsumen pisang kepok di Kota Medan yang dipilih menggunakan metode pengambilan sampel purposive sampling. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yakni analisis deskriptif dan Conjoint. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik responden pisang kepok yakni Jenis kelamin Perempuan (83%), usia 41-50 (45%),  Pendapatan Rp.2.500.000-Rp.5.000.000 (62%), tingkat Pendidikan S1 (48%), jumlah anggota keluarga 1-4 orang ( 81 %) dan pekerjaan ibu rumah tangga (48%). Selanjutnya hasil analisis menunjukkan bahwa preferensi konsumen terhadap buah pisang kepok adalah buah pisang kepok dengan harga Rp10.000, memiliki warna kulit kuning dengan bercak hitam, rasa yang manis, tidak berbiji dan memiliki jumlah buah tiap sisir sebanyak (18 buah).