Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KONSEP TOLERANSI MENURUT QURAISH SHIHAB PADA SURAH AL-KAFIRUN MUHAMMAD ESA PRASASTIA AMNESTI; Setio Budi
Minhaj: Jurnal Ilmu Syariah Vol. 3 No. 2 (2022): Juli
Publisher : Lembaga Penerbitan Jurnal Ilmiah Institut Agama Islam Bani Fattah Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52431/minhaj.v3i2.1070

Abstract

Tulisan ini memaparkan batasan-batasan agama dalam Islam, khususnya masalah toleransi. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa banyak umat Islam yang tidak mengetahui sejauh mana batas toleransi yang diperbolehkan dalam Islam. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menemukan konsep toleransi sesuai petunjuk Al-Qur'an dalam surat al-Kafirun. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan data kepustakaan, hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep toleransi yang ditawarkan dalam Surat al-Kafirun hanya sebatas penerimaan dan penghargaan terhadap pandangan pihak lain, tanpa harus mengorbankan agama. Sedangkan makna toleransi dalam surah al-Kafirun menurut Quraish Shihab lebih pada makna kompromi.
KEAUTENTIKAN QIRA’AT PERSPEKTIF ORIENTALIS: Kritik Terhadap Pemikiran Ignaz Goldziher) Setio Budi; Muhammad Muflihin; Mohamad Toha
AT-TAISIR: Journal of Indonesian Tafsir Studies Vol. 4 No. 1 (2023): AT–TAISIR: Journal of Indonesian Tafsir Studies
Publisher : Institut Daarul Qur'an Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51875/attaisir.v4i1.212

Abstract

Tulisan ini akan memaparkan keautentikan qira’at prespektif Ignaz Goldziher. Hal ini perlu dilakukan untuk mengetahui motif apa yang digunakan Ignaz bahwa qira’at itu tidak autentik. Padahal satu-satunya bukti keautentikan qira’at adanya jalur isnad atau periwayatan yang mutawatir dari generasi ke generasi yang tidak berdusta serta kuat hafalannya, sehingga keutuhan dan keaslian al-Qur,an tetap terjaga. Menggunakan penelitian library research (studi kepustakaan) hasil penelitian menunjukkan bahwa problem utama yang mendasari pemikiran Ignaz Goldziher mengenai keautentikan qira’at adalah berawal dari penggunaan harakat dan tanda titik yang menyebabkan perbedaan bacaan. Sehingga pembahasan tersebut menjadi alat tuduhan bahwasannya al-Qur’an tidaklah autentik. Selain itu Ignaz menganggap bahwa qira’at adalah produk manusia.