Tri Saptarini
Pusat Riset Bahasa, Sastra, dan Komunikasi

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BAURAN (BLENDED LEARNING) DALAM MENCERITAKAN KEMBALI (RETELLING) TEKS CERITA RAKYAT BERBASIS WEB TOOL DI SEKOLAH VICTORY PLUS BEKASI Evi Yesifina Dumarista; Tri Saptarini
Literasi : Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia serta Pembelajarannya Vol 6, No 2 (2022): JURNAL LITERASI OKTOBER 2022
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.384 KB) | DOI: 10.25157/literasi.v6i2.7965

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan model pembelajaran bauran/jarak jauh (blended learning) dalam menceritakan kembali (retelling) cerita rakyat, seperti cerita “Malin Kundang” (Sumatra Barat), cerita “Bawang Merah dan Bawang Putih” (Sumatra Barat), dan cerita “Keong Mas” (Jawa Timur). Adapun subjek dalam penelitian ini berjumlah dua orang siswa yang berasal dari Korea, satu orang berkewarganegaraan campuran Jepang-Indonesia, dan tiga siswa lainnya berasal dari India.Pembelajaran bauran (blended learning), pendekatan komunikatif, dan metode langsung (direct method) dapat diterapkan pada kondisi tatap muka atau daring pada siswa BIPA di Sekolah Victory Plus Bekasi. Ketiga konsep tersebut diaplikasikan sesuai dengan kebutuhan peneliti dalam kegiatan pembelajaran. Di samping itu, peneliti menyediakan jurnal kegiatan kepada siswa agar dapat memahami unsur intrinsik dan menceritakan kembali (retelling) cerita rakyat ke dalam bentuk versi digital yang dapat menampilkan gambar, tulisan, dan suara siswa. Peneliti menggunakan penelitian subjek tunggal (single subject research) untuk dapat mengidentifikasi dan menganalisis pemahaman siswa BIPA dalam menceritakan kembali (retelling) teks cerita rakyat. Hasil data dalam penelitian ini menunjukkan bahwa skor terendah pada fase baseline (A1) ini adalah 9 dan tertinggi 14. Sedangkan perolehan skor terendah pada fase intervensi (B) ini adalah 19 dan tertinggi 24 serta pada fase baseline (A2) nilai terendah dan tertinggi adalah 21 dan 26. Dengan demikian, peneliti dapat menyimpulkan bahwa model pembelajaran bauran (blended learning) cukup efektif untuk meningkatkan pemahaman, kreativitas, dan efektivitas siswa dalam menceritakan kembali (retelling) cerita.Kata kunci: StoryJumper, Blended Learning, BIPA