JUKE SIREGAR, JUKE
Dosen Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penerapan Storytelling sebagai Intervensi untuk Menurunkan Derajat Stres pada Anak Leukemia (Perancangan dan Uji Coba Penerapan Storytelling dengan Pendekatan Positive Psychology untuk Menurunkan Derajat Stres pada Anak Leukemia Usia 8 Tahun yang sedang M ACHMAD, ANGGIA PUTRI ATIADANY; SIREGAR, JUKE; NOVIANTI, LANGGERSARI ELSARI; TEHUTERU, EDI SETIAWAN
Indonesian Journal of Cancer Vol 9, No 4 (2015): Okt - Des 2015
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (580.974 KB)

Abstract

ABSTRACTThe aim of this study is to obtain intervention techniques through storytelling and its influence on the degree of stres in children with leukemia, aged 8 years (middle and late childhood). The participant in this study is 8 year old leukemia patient who experiences stres on “tend to high” category, based on the stres degree scale. The measurement tools of stres was designed by researcher based on Sarafino and Smith’s theory of stres (2001) with the alpha coefficient of reliability is 0.893.In this study, purposive sampling be applied to select the participants and had to go through the medical examinationby which an oncologist. Through the medical examination, two of four children have experienced stres on the “tend to high” category, but only one children was permitted to be participant due to physical condition. Intervention with storytelling techniques was implemented after doctor states the patient not in aplasia condition.Intervention was given over 6-days period for 40-60 minutes each session.Result showed a decrease of stres degree after the intervention. This conclude that storytelling technique can be used to reduce the stres degree of leukemia patient aged 8 years. This indicated that through the storytelling method, the participant were identified themselves with the same character’s experiences, moreover the children are able to take the values contained in the story to be applied in his life. The story technique allowed them to express the emotions and cultivate positive emotions, so that children are able to recognize their positive strength and develop it as one of themethods to coping the stres. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan mendapatkan teknik intervensi melalui storytelling dan pengaruhnya terhadap derajat stres pada anak dengan leukemia usia 8 tahun (middle and late childhood). Partisipan penelitian adalah satu (1) orang pasien leukemia berusia 8 tahun yang diketahui mengalami stres pada kategori “cenderung tinggi” berdasarkan skala derajat stres. Alat ukur derajat stres disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan teori stres Sarafino dan Smith (2011). Skala derajat stres memiliki reliabilitas 0,893 melalui pengukuran alpha Cronbach.Penjaringan subjek dilakukan dengan teknik purposive sampling yang melibatkan pemeriksaan medis oleh dokter onkologi anak. Dari 4 pasien leukemia usia 7−11 tahun yang direkomendasikan oleh dokter, ditemukan 2 orang pasien yang memiliki derajat stres berada pada kategori “cenderung tinggi”. Hingga penelitian ini selesai dilaksanakan, 1 dari 2 orang pasien tersebut mengalami kondisi fisik yang sangat lemah sehingga tidak diijinkan untuk menjadi subjek penelitian. Oleh karena itu, penelitian ini hanya melibatkan 1 orang anak leukemia. Setelah dilakukan pemeriksaan fisik oleh dokter yang menangani pasien dan dinyatakan bahwa secara fisik pasien tidak mengalami kondisi aplasia maka peneliti melakukan intervensi melalui teknik storytelling. Intervensi diberikan selama 6 hari, berturut-turut dalam kurun waktu 40−60 menit per pertemuan.
EKSPLORASI KEBUTUHAN ANAK DAN PENGEMBANGAN MODEL PENGASUHAN DI LEMBAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL ANAK (LKSA) DI ABAD 21 DI JAKARTA Sugianto, Mona; Abidin, Zainal; Purwono, Urip; Siregar, Juke
Sosio Konsepsia Vol 9, No 3 (2020): Sosio Konsepsia
Publisher : Puslitbangkesos Kementerian Sosial RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/ska.v9i3.1890

Abstract

Panti asuhan, yang telah menjadi salah satu alternatif solusi bagi permasalahan kesejahteraan anak akibat kemiskinan, ketiadaan orang tua, maupun disfungsi keluarga, bagaimanapun telah menjadi ‘rumah’ dan ‘keluarga’ bagi anak-anak yang tidak beruntung selama ratusan tahun. Namun demikian, dengan perubahan zaman di abad 21, termasuk semakin kompleksnya permasalahan sosial yang dihadapi, model pengasuhan di panti asuhan juga perlu diperbaharui. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi kebutuhan anak dan mengembangkan model pengasuhan anak di panti asuhan abad 21. Penelitian ini menggunakan phenomenological qualitative approach dengan metode focused group discussion (FGD). Partisipan berjumlah 34 orang (19 laki-laki dan 15 perempuan) terlibat dalam penelitian ini dengan metode convenience sampling. Data diolah dengan menggunakan thematic analysis dengan software NVivo 12 Pro Ed. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 4 tema besar kebutuhan anak, yaitu kebutuhan dasar; relasional-sosial; psikologis; dan pendidikan, pembentukan karakter dan prestasi. Dikaitkan dengan krisis abad 21 yang terdiri dari improvement, reconnection, rapid change, dan solution, maka diperoleh matriks model pengasuhan anak panti asuhan abad 21. Dari matriks tersebut diperoleh 16 tugas pengasuhan anak di panti asuhan abad 21 yaitu: filosofi dan spiritualitas; sikap menghargai; regulasi diri; jati diri; rekonsiliasi; kepercayaan; adaptasi; proses mentoring; rasa keberhargaan diri; belas kasih; komitmen; resiliensi; integritas dan tanggung jawab; kolaborasi; spirit of excellence; dan inovasi. Kata kunci: panti asuhan, LKSA, kebutuhan anak, abad 21, model pengasuhan.