Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penyuluhan Pentingnya Buah dan Sayur Untuk Turut Serta Berkontribusi dalam Pencapaian SDGs Poin 3 An'im Kafabih; Wahyu Krisna Hidajat; Satriyo Adhy
ABDIMASKU : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 5, No 3 (2022): September 2022
Publisher : LPPM UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/ja.v5i3.625

Abstract

Berdasar studi lapang yang dilakukan sebelumnya di daerah Mranggen, Jawa Tengah, diketahui 9 dari 10 anak masih belum memahami betul akan pentingnya memakan buah dan sayur sehingga konsumsi buah sayur masih tergolong rendah. pada tahap ini, penting dilakukan penyuluhan akan pentingnya mengkonsumsi buah dan sayur. Hal ini berkaitan pula dengan indikator pembangunan yang terangkum dalam Sustainable Development Goals (SDGs) poin 3, yang salah satu targetnya adalah peningkatan kesehatan dan kesejahteraan mental. Kegiatan penyuluhan ini dilakukan di TPQ Cahaya, Mranggen Kabupaten Demak, dengan peserta seluruhnya adalah anak sekolah. Hasil yang dicapai adalah munculnya kesadaran dari para peserta akan pentingnya memakanĀ  buah dan sayur. Selain itu, secara kuantitatif diketahui bahwa 90% dari peserta mulai memiliki pemahaman dan pengetahuan akan pentingnya mengkonsumsi buah dan sayur.
Sosialisasi Sedekah sebagai Fondasi Pembangunan Berkelanjutan di Desa Pagelaran, Pemalang Putri Rizka Citaningati; An'im Kafabih
Beujroh : Jurnal Pemberdayaan dan Pengabdian pada Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2024): Beujroh : Jurnal Pemberdayaan dan Pengabdian pada Masyarakat
Publisher : Yayasan Sagita Akademia Maju

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61579/beujroh.v2i1.51

Abstract

Pembangunan berkelanjutan merupakan tujuan dari tiap-tiap negara dan implementasinya tentunya dapat dilihat dari pembangunan yang terjadi di desa dan kota. Sayangnya, pembangunan berkelanjutan yang ada saat ini masih dipicu oleh adanya uang yang menggerakkan semuanya. Tentunya ini tidak salah sama sekali namun perlu disempurnakan lagi dimana pembangunan berkelanjutan dapat terakselerasi secara optimal jika saja orang-orang tidak hanya berpandangan profit-oriented saja, namun juga social-oriented yang faktor insentifnya, minimal, berupa amal tabungan untuk bekal akhiratnya kelak. Dengan adanya lembaga formal yang dapat mempertemukan orang yang membutuhkan dengan mereka orang-orang yang memiliki jiwa sedekah yang tinggi, maka akan sangat mungkin untuk membuat pembangunan akan terakselerasi secara optimal. Konsep sedekah yang menjadi fondasi pembangunan mungkin masih sangat relevan dengan karakteristik masyarakat yang ada di Desa Pagelaran, namun belum tentu relevan secara general. Hal ini dikarenakan tidak semua orang berpandangan bahwa mengejar tabungan amal untuk bekal akhirat adalah sesuatu yang rasional.