Fransisca M Sidabutar, Fransisca M
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Harapan Serta Konsep Tuhan pada Anak Usia Sekolah yang Menderita Kanker Sidabutar, Fransisca M; Candra, Julia Suleeman
Indonesian Journal of Cancer Vol 2, No 3 (2008): Jul - Sep 2008
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1950.811 KB)

Abstract

Kanker pada anak adalah penyakit mematikan namun bisa disembuhkan. Setidaknya selama lima tahun anak harus menjalani pengobatan serta tantangan di dalamnya. Anak membutuhkan harapan dan salah satu sumbernya adalah konsep Tuhan. Harapan adalah daya kehendak dan strategi yang dimiliki individu untuk mencapai sasaran. Konsep Tuhan adalah gagasan seseorang tentang karakteristik Tuhan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan wawancara dan observasi. Tiga anak usia sekolah yang menjalani pengobatan kanker menjadi subjek penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak memiliki sasaran untuk sembuh, daya kehendak berupa keyakinan dan semangat untuk menjalani pengobatan, serta strategi menghindari hal-hal yang dianggap menjadi penyebab penyakitnya. Anak menganggap Tuhan sebagai penyembuh. Saran bagi orang tua anak usia sekolah yang mengalami kanker untuk memberikan pemahaman pada anak akan penyakitnya sesuai kapasitas dan kesiapan psikis anak.Kata kunci: Harapan, konsep Tuhan, anak usia sekolah, kanker.
PENGARUH RELIGIUSITAS TERHADAP GRATITUDE PADA REMAJA YANG TINGGAL DI PANTI ASUHAN KRISTEN Agata, Winny; Sidabutar, Fransisca M
Jurnal Psikologi Ulayat: Indonesian Journal of Indigenous Psychology Vol 2, No 1 (2015): Jurnal Psikologi Ulayat
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara (KPIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.24 KB) | DOI: 10.24854/jpu12015-31

Abstract

Abstract — Adolescents who live in the orphanage usually don’t live with their own family for a variety of reasons. Separation and disappointment with the family often make them hard to show gratitude. Previous studies show that there is a correlation between religiosity and gratitude. But even when they were educated in Christian orphanage that has a routine religious activity, many are found has a hard time to show his or her gratitude. By this research, author wanted to find out the influence of religiosity to gratitude, also the influence of each dimension of religiosity to gratitude. This study used The Four Basic Dimensions of Religiousness Scale and Gratitude Questionnaire – 6 Item Form. The participants of this study are 88 Christian adolescents who live at Christian orphanage, which are 11-20 years old. The result of this study shows that there is a significant influence of religiosity to gratitude (R2= .176, p= .003), with the most significant influence of religiosity’s dimension is behaving (B= .302, p= .019).   Abstrak — Remaja yang tinggal di panti asuhan umumnya tidak tinggal bersama keluarga mereka karena berbagai alasan. Perpisahan dan kekecewaan dengan keluarga seringkali membuat mereka sulit untuk menunjukkan gratitude. Penelitian-penelitian terdahulu menunjukkan adanya korelasi antara religiusitas dan gratitude. Namun walaupun mereka dididik dalam panti asuhan Kristen yang memiliki kegiatan keagamaan yang rutin serta aturan dan didikan yang disesuaikan dengan Alkitab, banyak pula yang masih sulit menunjukkan gratitude. Peneliti ingin mencari tahu bagaimana pengaruh gratitude, serta pengaruh dimensi-dimensi dalam religiusitas terhadap gratitude melalui penelitian ini. Penelitian ini menggunakan The Four Basic Dimensions of Religiousness Scale dan Gratitude Questionnaire – 6 Item Form. Partisipan dari penelitian ini adalah 88 remaja Kristen yang tinggal di panti asuhan Kristen, yang berumur 11-20 tahun. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dari religiusitas terhadap gratitude (R2= .176, p= .003). Tinjauan dari empat dimensi religiusitas, maka dimensi behaving menunjukkan pengaruh yang signifikan (B= .302, p= .019).
PERBEDAAN TINGKAT PRASANGKA ANTARA MAHASISWA YANG MENGIKUTI PERKUMPULAN AGAMA DENGAN YANG TIDAK Anissa, Pirda; Sidabutar, Fransisca M
Jurnal Psikologi Ulayat: Indonesian Journal of Indigenous Psychology Vol 2, No 1 (2015): Jurnal Psikologi Ulayat
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara (KPIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.111 KB) | DOI: 10.24854/jpu12015-29

Abstract

Abstract — Many research regarding prejudice and religiosity show correlation between these two variables. The present research aims to view the difference in prejudice levels of the minority Muslim students who participate in the religious organizations and those who do not participate in the religious organizations, especially prejudice towards majority religious groups in UPH. This research involved 102 participants aged between 17-24 years old which were selected by using purposive sampling. This research used quantitative approach and survey method. The questionnaire is composed by the researcher based on Myers’ theory of prejudice to measure the level of prejudice and use the intrinsic and extrinsic scales as supporting questionnaire to measure the orientation of the religion. The data were analysed by using the independent sampel t-test. The results shows that there is no significant difference regarding the level of prejudice on Muslim students who participate in the religious organization and those who are not  (t(102) = .603, p>0,05). Abstrak — Beberapa penelitian mengenai prasangka dan religiusitas menunjukkan korelasi antara kedua variabel tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan tingkat prasangka pada mahasiswa minoritas beragama Islam yang mengikuti perkumpulan agama dengan yang tidak mengikuti perkumpulan agama, khususnya dalam prasangka terhadap kelompok agama lain yang merupakan mayoritas di UPH. Penelitian ini melibatkan 102 partisipan berusia 17-24 tahun yang dipilih dengan menggunakan purposive sampling. Metode dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan kuesioner yang disusun oleh peneliti berdasarkan teori prasangka dari Myers untuk mengukur tingkat prasangka dan menggunakan alat ukur pendamping yaitu skala intrinsik dan ekstrinsik untuk mengukur orientasi agama. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan Independent-sampel t-test. Hasil menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan dari tingkat prasangka pada mahasiswa Islam di UPH yang mengikuti perkumpulan agama dan tidak (t(102) = .603, p > 0,05).