Biji jintan hitam (Nigella sativa) merupakan tanaman herbal untuk terapi dan pencegahan diabetes mellitus (DM tipe 2). Salah satu penyebab DM tipe 2 adalah penurunan konsentrasi tirosin terfosforilasi IRS (insulin receptor substrat)-1 yang berefek pada peningkatan resistensi insulin. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas peningkatan sensitivitas insulin dari ekstrak biji jintan hitam (Nigella sativa) pada kondisi resistensi insulin melalui pengukuran konsentrasi tirosin terfosforilasi pada IRS-1 dan hubungannya dengan konsentrasi glukosa darah puasa. Desain penelitian yang digunakan adalah true experimental, dengan sampel tikus wistar jantan berjumlah 24 ekor dalam 5 kelompok perlakuan dan 1 kontrol normal. Kelompok perlakuan diinduksi DM dengan diet fruktosa sebanyak 16 g yang diberikan melalui larutan fruktosa untuk penyondean dan campuran pakan tikus. Kelompok Pp mendapatkan metformin, Pn tanpa pemberian ekstrak, P1, P2, P3 mendapatkan ekstrak jintan hitam 24 mg/kgBB, 48 mg/kgBB, dan 96 mg/kgBB. Induksi DM dilakukan dengan diet tinggi fruktosa selama 6 minggu dan terapi dilakukan setelah induksi DM2 selama 30 hari. Ekstrak biji jintan hitam secara statistik tidak memiliki efek peningkatan sensitivitas insulin melalui peningkatan konsentrasi tirosin terfosforilasi pada IRS-1 yang berbeda antar kelompok dengan nilai p > 0,05 (0,151) dan nilai korelasi yang bervariasi antar kelompok. Ekstrak biji jintan hitam tidak meningkatkan sensitivitas insulin melalui peningkatan konsentrasi tirosin terfosforilasi pada IRS-1. Hal ini mungkin disebabkan oleh kegagalan induksi fruktosa untuk mengkondisikan tikus menjadi tikus model DM tipe 2. Kata kunci : Diabetes Melitus tipe 2 (DM tipe 2), Ekstrak biji jintan hitam (Nigella sativa), Tirosin terfosforilasi IRS-1.