Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena COVID-19 yang melanda dunia, termasuk Indonesia. Banyak sektor yang terdampak akibat COVID-19, salah satunya yaitu sektor farmasi. Kinerja keuangan menggambarkan keadaan dan kemampuan perusahaan dalam menjalankan kegiatannya, apakah sudah efektif dan efisien atau belum. Penelitian ini bertujuan menganalisis apakah terdapat perbedaan signifikan kinerja keuangan sebelum dan saat pandemi pada perusahaan farmasi. Pendekatan penelitian adalah penelitian kuantitatif menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan tahunan. Populasi penelitian ini yakni perusahaan farmasi yang terdaftar di BEI periode 2019-2020. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dan diperoleh 10 perusahaan farmasi yang memenuhi kriteria. Proksi kinerja keuangan riset ini yakni rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan profitabilitas. Menggunakan metode analisis uji normalitas data dan uji paired sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan kinerja keuangan sebelum dan saat pandemi COVID-19 pada perusahaan farmasi. Rasio likuiditas mengalami penurunan, sedangkan rasio solvabilitas, aktivitas dan profitabilitas mengalami kenaikan yang relatif kecil.