Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Sosiologi USK (Media Pemikiran

Konstruksi Sosial “Anak Mbarep” pada Etnis Jawa di Desa Blok 10 Kabupaten Serdang Bedagai Reza Selvina Putri Siregar; Rosramadhana Rosramadhana
Jurnal Sosiologi USK (Media Pemikiran & Aplikasi) Vol 17, No 1 (2023)
Publisher : Sociology Department Of Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jsu.v17i1.31615

Abstract

Anak Mbarep, or the first-born child, is often eagerly anticipated and receives greater love and affection from their family and surroundings. However, being an anak Mbarep is not as enjoyable as imagined. This article aims to provide an overview of the significant responsibilities undertaken by anak Mbarep in Javanese culture and analyze them using Peter L. Berger's theory of social construction. This study utilizes a qualitative approach with a descriptive method, employing data collection techniques such as observation and interviews. The research was conducted in Blok 10 Village, Dolok Masihul District, Serdang Bedagai Regency. The findings of the study indicate that the burdens borne by anak Mbarep and the expectations placed upon them are part of the social construction within the community. This social construction is determined by the thoughts of the community, which are then manifested through the process of habituation. There are three significant moments in the formation of this social construction. Firstly, the moment of externalization, where the role of anak Mbarep as a representative of the parents is discussed and deliberated upon in interactions among parents, anak Mbarep, and the surrounding community. Secondly, the moment of objectification, where discussions about the role of anak Mbarep persist and become integrated into social interactions, resulting in the objective manifestation of anak Mbarep's culture in the community's perception. Lastly, the moment of internalization, where anak Mbarep assimilates the ongoing discussions within the community and incorporates them into their individual identity.AbstrakAnak Mbarep, atau anak pertama, seringkali dinanti dan diberikan cinta dan kasih sayang yang lebih oleh keluarga dan lingkungannya. Namun, menjadi anak Mbarep tidak semenyenangkan seperti yang dibayangkan. Artikel ini bertujuan untuk melihat gambaran tanggung jawab besar yang diemban oleh anak Mbarep dalam budaya Jawa, serta menganalisisnya dengan menggunakan teori konstruksi sosial Peter L. Berger. Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara. Penelitian dilakukan di Desa Blok 10, Kecamatan Dolok Masihul, Kabupaten Serdang Bedagai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beban yang ditanggung oleh anak Mbarep serta harapan yang diberikan oleh masyarakat merupakan bagian dari konstruksi sosial masyarakat. Konstruksi sosial ini ditentukan oleh pemikiran masyarakat yang kemudian dijalankan melalui proses pembiasaan. Terdapat tiga momen penting dalam pembentukan konstruksi sosial ini. Pertama, momen eksternalisasi, di mana peran anak Mbarep sebagai wakil orang tua didiskusikan dan diperbincangkan dalam interaksi antara orang tua, anak Mbarep, dan masyarakat sekitar. Kedua, momen objektivasi, di mana pembicaraan mengenai peran anak Mbarep terus berlanjut dan menjadi bagian dari interaksi sosial, sehingga budaya anak Mbarep terobjektivasi dalam pandangan masyarakat secara objektif. Ketiga, momen internalisasi, di mana anak Mbarep menyerap kembali realitas yang terus diperbincangkan oleh masyarakat, dan realitas tersebut menjadi bagian dari diri setiap individu.