Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGARUH AKREDITASI PUSKESMAS/FASILITAS KESEHATAN DALAM MEMBANGUN ORGANISASI PEMBELAJAR (LEARN ING ORGANIZATION) MENCAPAI SERVICE EXCELLENT Yanuar Nugroho Janti; Dumilah Ayuningtyas
Jurnal Darma Agung Vol 30 No 2 (2022): AGUSTUS
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Darma Agung (LPPM_UDA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/ojsuda.v30i2.1667

Abstract

Penelitian i ini merupakan i narrative review dari i organisasi pembelajar dengan tujuan untuk melihat bagaimana i pengaruh akreditasi i puskesmas/fasilitas i kesehatan dalam membangun i organisasi pembelajar (learning organization) i mencapai service excellent. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif i kualitatif. Jenis data i yang digunakan dalam i penelitian ini adalah data kualitatif dengan kategori data sekunder. Sumber data i diperoleh melalui teknik penelitian kepustakaan (library study) yang mengacu pada sumber yang tersedia baik online i maupun offline seperti: jurnal ilmiah, buku dan berita yang bersumber dari sumber terpercaya. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa i Pelaksanaan akreditasi puskesmas merupakan salah satu fokus revitalisasi puskesmas yang sesuai dengan arah kebijakan i penguatan i pelayanan kesehatan. i Pengukuran tingkat kepuasan pasien menjadi i hal yang tidak dapat dipisahkan dengan i pengukuran mutu layanan kesehatan. Pelayanan prima (service excellent) berpengaruh terhadap kepuasan i pasien. Pelayanan prima puskesmas dapat i terwujud ketika tenaga kerja puskesmas i terus-menerus memperluas i kapasitas mereka untuk i menciptakan hasil yang diinginkan, di mana pola-pola i baru i dan pola berpikir dikembangkan, aspirasi i kolektif dibebaskan, dan orang terus-menerus belajar bagaimana belajar i bersama, i atau dapat i diartikan pula dengan learning organization.
Pengukuran Kualitas Hidup Pasien Hiv/Aids Di Rsud Pasar Rebo Menggunakan Instrumen Eq-5d-5l Haryadi Prayoga; Dumilah Ayuningtyas
Journals of Ners Community Vol 13 No 6 (2022): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v13i6.2423

Abstract

Human Immunodeficiency Virus (HIV) menyebabkan tingginya angka mortalitas dan morbiditas. Konsekuensi lainnya yaitu dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien, buruknya kualitas hidup mengakibatkan keterbatasan pada aktivitas fisik dan aktivitas sosial pada pasien HIV/AIDS. Tujuan: mengukur kualitas hidup pasien HIV/AIDS di RSUD Pasar Rebo untuk melihat gambaran kualitas hidup. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain studi cross sectional. Data diperoleh menggunakan kuesioner European Quality of Life 5 Dimension 5 Level (EQ-5D-5L) untuk mendapatkan nilai utility dengan value set Indonesia dan nilai Visual Analog Scale (VAS). Pengambilan sampel dilakukan dengan consecutive sampling dimana sampel diambil berdasarkan subyek yang datang dan memenuhi kriteria inklusi. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden pada semua domain dilaporkan tidak terjadi masalah pada pasien HIV/AIDS namun kecemasan/depresi merupakan domain yang dilaporkan memiliki banyak gangguan/masalah pada pasien HIV/AIDS. Berdasarkan penilaian kualitas hidup dengan kesioner EQ-5D responden didapatkan sebanyak 56.8% responden memiliki kualitas hidup yang baik. Hasil uji bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pekerjaan dengan kualitas hidup (p=0.020) begitu juga terdapat hubungan yang bermakna antara status pernikahan dengan kualitas hidup (p=0.019).
Penerapan Metode Lean terhadap Peningkatan Kinerja Pelayanan IGD di RSUD Cilincing Tahun 2017 Tatyana Amanda Pinta; Dumilah Ayuningtyas; Rhinza Seputra Meirianki Simanjuntak
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.739 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i2.5477

Abstract

Kinerja pelayanan di IGD Rumah Sakit Umum Daerah Cilincing masih dibawah Standar Pelayanan Minimal Kemenkes No 129 Tahun 2008 yaitu respon time dan kepuasan pelanggan. Salah satu cara untuk meningkatkan kinerja dengan menerapkan metode Lean. Penelitian ini menggunakan operasional research dengan pendekatan kualitatif bertujuan untuk melihat kinerja pelayanan IGD Rumah Sakit Umum Daerah Cilincing sebelum dan sesudah penerapan metode Lean. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar waktu pelayanan merupakan non value added (waste) sebesar 65.39% sedangkan kegiatan value added sebesar 34,61%. Setelah penerapan metode Lean di IGD menghasilkan perbaikan kinerja pelayanan IGD dengan menurunkan kegiatan non value added menjadi 38,6% dan meningkatkan kegiatan value addedmenjadi 61,4 %. Perbaikan respon time dari 30,37 menjadi 10,4 menit dan kepuasan pelanggan dari 60,28% menjadi 77,78%.
Analisis Kesesuaian Persyaratan Puskesmas Kelurahan di Provinsi Dki Jakarta dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas Aris Nurzamzami; Dumilah Ayuningtyas
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.992 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v8i7.12883

Abstract

The purpose of this study is to analyze in depth the suitability in terms of quantity and quality of Village Puskesmas with 7 requirements in Permenkes Number 43 of 2019 concerning Puskesmas. This research was conducted with a qualitative-interpretative approach by utilizing secondary data, namely Facility Research. Health in 2019, Indonesia Health Profile in 2020 and DKI Jakarta Provincial Health Profile in 2020. The secondary data taken by the researcher was then analyzed, compared and concluded to see the suitability of the Village Health Center with Permenkes 43 of 2019 concerning Puskesmas. The results of the study showed that the suitability of Village Puskesmas in DKI Jakarta Province to the 7 Requirements of the Minister of Health 43 of 2019, only pharmaceutical requirements have reached 100% or all Puskesmas, while the requirements for location, buildings, infrastructure, equipment, personnel and clinical laboratories have not reached 100%. The conclusion is that the Village Puskesmas in DKI Jakarta province in quantity has been fulfilled but the quality of the Village Puskesmas according to the requirements of Permenkes 43 still has shortcomings. Recommendations for policy changes to the DKI Jakarta Provincial Government in the form of Revisions to Governor Regulation 386 of 2016 concerning the Structure and Organization of Puskesmas in DKI Jakarta Province which are considered irrelevant today. In the Revision of the Governor's Decree on Puskesmas must be synchronized with regulations at the national level, and added with the addition of clauses on health services in DKI Jakarta Province that better reach the community to the level of community harmony or neighborly harmony
Analisis Capaian Kapitasi Berbasis Kinerja Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama di Wilayah Jakarta Timur pada Masa Pandemi Covid-19 Ryan Augustian; Dumilah Ayuningtyas
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v8i7.13116

Abstract

Universal Health Coverage is a global commitment in the context of equitable health development. In Indonesia, implementation has been strengthened by the social insurance mechanism through the JKN program since 2014. Health services at the primary level provided by FKTPs are key, but the performance of JKN services in FKTPs as measured by performance-based capitation (KBK) has so far not been achieved and varies widely, as well as in East Jakarta. The COVID-19 pandemic, which has lasted more than 2 years, has increasingly burdened FKTP. It is important to know the achievements of KBK in East Jakarta during the pandemic and related factors in order to formulate recommendations for improvement for FKTP and related parties so that JKN participants get higher quality services. Mixed method with sequential explanatory design is done to get a more in-depth explanation qualitatively from the results of quantitative research. Quantitative data analysis was carried out with multivariate binary logistic regression, while qualitative data analysis was the result of in-depth interviews with coding, categorization and thematization. Result: KBK achievements during the pandemic period were not achieved, especially the Contact Number Indicator and RPPT. Puskesmas have a greater chance than primary clinics in achieving KBK after the number of participants, the number of human resources, the ratio of doctors to participants, accreditation status, and the availability of an integrated P-Care information system are controlled. (OR= 5 ). The service process, provision of service and managerial support, existing resources and regulations can explain the difference between a puskesmas and a pratama clinic.