Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

DAYA TERIMA DAN KANDUNGAN GIZI MAKANAN TAMBAHAN IBU HAMIL TRIMESTER KETIGA DENGAN BAHAN DASAR Wahyu Mafatikhul Aulia; Ema Rahmawati; Ndaru Prasastono
Jurnal Ilmiah Hospitality Vol 11 No 1: Juni, 2022 (Sepcial Issue)
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jih.v11i1.2097

Abstract

Saat kehamilan, ibu hamil dan janinnya membutuhkan banyak tambahan gizi untuk persiapan proses persalinan. Oleh karena itu diperlukan alternatif penambahan asupan gizi pada ibu hamil trimester ketiga. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memanfaatkan bahan pangan yang bisa mengurangi sakit kepala, resiko hipertensi dan pre-eklampsia dengan pengolahan kentang menjadi tiga produk makanan tambahan (snack). Penelitian bertujuan untuk: mengetahui daya terima, mengetahui kandungan energi, protein dan zat besi dan mengetahui prosentase kecukupan gizi. Obyek penelitian ini adalah makanan tambahan dengan bahan dasar kentang. Variabel dalam penelitian ini adalah jenis makanan tambahan, daya terima dan kandungan gizi. Metode pengumpulan data untuk mengetahui daya terima menggunakan uji kesukaan, kandungan gizi energy menggunakanakan metode bom kalorimeter, protein menggunakan metode biuret dan zat besi menggunakan metode spectrofotometri. Metode analisis data menggunakan rumus rerata (mean) dan deskriptif prosentase. Hasil penelitian ini adalah: a) daya terima makanan tambahan oleh ibu hamil trimester ketiga pada indikator warna, tekstur, aroma, dan rasa adalah menyukai ketiga makanan tambahan yaitu sandwich waffle kentang, panada kentang isi ikan tengiri dan pangsit isi rogout kentang dengan rata-rata yang sama yaitu 3,8. Namun terdapat hasil yang bervariasi dari tiap indikatornya. Pada indikator aroma, sampel pangsit isi rogout kentang mendapat penilaian tertinggi dari panelis; b) Kandungan gizi kalori, protein dan zat besi makanan tambahan ibu hamil trimester ketiga adalah sandwich waffle kentang yaitu 963 Kal, 32,1 gram dan 4,8 mg, panada kentang isi ikan tengiri 558 Kal, 7,8 gram, dan 8,6 mg dan pangsit isi rogout kentang 443 Kal, 15,8 gram dan 5,4 mg c) Prosentase kecukupan gizi kalori, protein dan zat besi terhadap angka tambahan gizi ibu hamil trimester ketiga pada sandwich waffle kentang yaitu 321%, 188,8% dan 36,9%; panada kentang isi ikan tenggiri 186%, 45,9% dan 66,1 %, sedangkan pangsit isi rogout kentang 147,7%, 92,9% dan 41,5%. Dapat disimpulkan bahwa kandungan energi pada ketiga makanan tambahan ini sudah mencukupi angka tambahan gizi yang dibutuhkan ibu hamil trimester ketiga. Sedangkan kandungan zat besi dari ketiga makanan tambahan ini, semuanya belum mencukupi angka tambahan gizi yang dibutuhkan ibu hamil trimester ketiga.
SERTIFIKASI KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA MICE ANTARA KEBUTUHAN DAN KEHARUSAN Ema Rahmawati; Ndaru Prasastono; Suherman Suherman
Media Bina Ilmiah Vol. 17 No. 5: Desember 2022
Publisher : LPSDI Bina Patria

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.697 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang sertifikasi kompetensi sumber daya manusia MICE antara Kebutuhan dan Keharusan. Metode penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif yaitu berusaha untuk mengumpulkan informasi untuk menjawab pertanyaan peneliti dengan memperhatikan aspek-aspek yang didapatkan dari banyak data-data peneliti, sehingga dapat menggambarkan suatu kondisi, peristiwa, atau fenomena dengan spesifik dan urut, dengan mengambil responden sebnyak 100 orang. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, angket dan studi kepustakaan. Hasil rata-rata jawaban responden diketahui bahwa sebanyak 43% menjawab setuju terhadap sertifikasi kompetensi sumber daya manusia MICE antara kebutuhan dan keharusan, artinya bahwa pelaku usaha MICE maupun sumber daya manusia MICE yang ada di Kota Semarang pada khususnya dan Jawa Tengah pada umumnya setuju mendukung terhadap pelaksanaan sertifikasi kompetensi sebagai bentuk proses pemberian sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi yang mengacu kepada standar kompetensi kerja nasional, standar internasional, dan/atau standar khusus lainnya.
Workshop Peningkatan Kapasitas dan Kapabilitas Anggota Pokdarwis Srikandi Semarang Melalui Bimbingan Teknis Pelayanan Prima dan Teknik Kepemanduan Wisata Artin Bayu Mukti; Azis Nur Rosyid; Ndaru Prasastono
SEWAGATI: Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol. 1 No. 4 (2022): Desember : Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia
Publisher : BADAN PENERBIT STIEPARI PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peran Pokdarwis dalam melaksanakan pengembangan suatu wilayah dianggap strategis dalam membangun pemerataan kesejahteraan bagi masyarakat setempat. Pokdarwis Srikandi yang berkedudukan di Kawasan Kelurahan Tinjomoyo Semarang di diharapkan dapat mengembangkan potensi wilayahnya menjadi kegiatan usaha wisata yang dapat menghidupkan perekonomian masyarakat di wilayah tersebut. Dengan rata-rata pengurus dan anggota yang berlatar pendidikan pendidikan berbeda beda maka pihak pengurus pokdarwis harus bekerja keras untuk terus membekali dan meningkatkan kemampuan anggotanya khususnya pada pelayanan pariwisata karena merekalah ujung tombak pokdarwis dalam memberikan pelayanan terhadap tamu atau wisatawan yang datang. Pembekalan dan peningkatan kemampuan yang sesuai Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) mutlak harus diberikan meliputi Knowledge, Skill, dan Attitude.Serta diberikan Pengetahuan mengenai dasar-dasar pelayanan prima dan kepemanduan wisata. Workshop Peningkatan Kapasitas dan Kapabilitas Anggota Pokdarwis Srikandi Semarang Melalui Bimbingan Teknis Pelayanan Prima dan Teknik Kepemanduan Wisata yang telah dilaksanakan, partisipasi peserta (khalayak sasaran) menyatakan puas dan antusias. Peserta(khalayak sasaran) juga berharap di tahun berikutnya akan ada kegiatan berkelanjutan guna menambah pengetahuan, ketrampilan, dan sikap bagi para anggota.