Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pendampingan UMKM Dupa “Ajeg Bali” Desa Sambangan dalam Upaya Meningkatkan Perekonomian Ni Nyoman Ayu Ningsih; Ketut Angga Asriani; Riana Kartika; Putu Eka Nopiyani
Community Engagement and Emergence Journal (CEEJ) Vol. 3 No. 3 (2022): Community Engagement & Emergence Journal (CEEJ)
Publisher : Yayasan Riset dan Pengembangan Intelektual

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37385/ceej.v3i3.1111

Abstract

Kegiatan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) merupakan salah satu bidang usaha yang dapat berkembang dan konsisten dalam perekonomian nasional. Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) menjadi wadah yang baik bagi penciptaan lapangan pekerjaan yang direncanakan baik oleh pemerintah, swasta dan pelakunya usaha perorangan. Salah satunya yaitu program magang UMKM yang dilaksanakan oleh mahasiswa/mahasiswi STIE Satya Dharma Singaraja yang bertujuan untuk menerapkan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan di dunia kerja yang lebih nyata. UMKM merupakan salah atu potensi perluasan kerja untluk mengatasi pengangguran dan kemiskinan. UMKM ini berdampak pada setiap usaha-usaha yang dijalankan masyarakat dalam menjual dan mempromosikan produknya. Pengabdian Masyarakat ini berlangsung di desa Sambangan di UKM Dupa yaitu Dupa “ Ajeg Bali “, yang dalam pendistribusiannya bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dari jumlah pesanan dan sekaligus meningkatkan minat masyarakat untuk membeli dupa di “Ajeg Bali”. Penekanan aspek yang fokuskan meliputi aspek pemasaran dan aspek sumber daya manusia yang menggunakan teknik observasi langsung ke lokasi dan melihat secara langsung target pemasaran dan kualitas sumber daya manusianya. Pada hal ini, dalam aspek pemasaran dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan pendapatannya, karyawan “ Ajeg Bali “ harus lebih mengunggulkan promosinya di media sosial. Selain itu hal yang paling penting adalah adanya tenaga kerja. Sumber daya manusia yang baik adalah sumber daya yang mampu meningkatkan perusahaan mereka dan membuat inovasi-inovasi yang membuat perusahaan maupun organisasi emakin dikenal. Untuk itu pada segi sumber daya manusia atau tenaga kerja harus lebih bekerjasama untuk memenuhi kepuasan konsumen baik dalam segi pencetakan maupun pengemasan dupa.
Pelatihan Pemasaran Digital dan Penyusunan Laporan Keuangan Pada UMKM Kerajinan Ingka Berkat Asih Riana Kartika; Kadek Marsiani Dewi; Komang Nita Perbiani; Putu Eka Nopiyani
Community Engagement and Emergence Journal (CEEJ) Vol. 4 No. 3 (2023): Community Engagement & Emergence Journal (CEEJ)
Publisher : Yayasan Riset dan Pengembangan Intelektual

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37385/ceej.v4i3.3434

Abstract

UMKM kerajinan tangan telah menjadi komponen penting dari ekonomi Indonesia. Dengan melibatkan keterampilan dan keahlian pengerajinnya,usaha ini tidak hanya menghasilkan produk berkualitas tinggi, melainkan juga mendorong kreativitas yang tak terbatas. Anyaman adalah salah satu jenis UMKM kerajinan tangan yang umum di Bali, karena sudah menjadi tradisi turun temurun dan sering digunakan oleh masyarakat setempatuntuk kebutuhan sehari-hari. Produk kerajinan anyaman yang masih di produksi hingga saat ini yaitu ingka. Ingka merupakan kerajinan tradisionalberbahan dasar lidi, yang dibuat dengan menggunakan teknik menganyam. Dari banyaknya UMKM kerajinan ingka di Bali, Gede Suardana adalah salah satu UMKM kerajinan ingka yang berasal dari desa Anturan, Kecamatan Buleleng. Usaha yang dipasarkan di rumahnya secara individu ini diberi nama “Ingka Berkat Asih”. Beliau memulai usaha ini pada tahun 1997 dengan tujuan untuk melanjutkan usaha yang sudah turun temurun dilakukan oleh keluarganya dan untuk mencukupi kebutuhan sehari- hari. Tujuan dari dilaksanakannya PKM ini adalah: 1) untukmeningkatkan pemasaran produk kerajinan ingka dengan menggunakan pemasaran digital melalui media sosial, 2) untuk meningkatkan pengetahuan pemilik usaha akan pentingnya menyusun laporan keuangan sederhana. Metode pelaksanaan PKM ini terdiri dari 3 tahap yaitu, observasi, penyuluhan dan praktik penyusunan laporan keuangan, evaluasi dan pengawasan (monitoring). Hasil dari kegiatan ini pemilik usahamengalami peningkatan dalam penjualan produk dengan promosi melalui sosial media dan keterampilan dalam menyusun laporan keuangan.