Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

RANCANG BANGUN DAN UJI COBA ALAT PEMANGGIL IKAN “PIKNET” UNTUK ALAT TANGKAP JARING INSANG Nurul Rosana; . Suryadhi; Safriudin Rifandi
Marine Fisheries : Journal of Marine Fisheries Technology and Management Vol. 9 No. 2 (2018): Marine Fisheries: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Laut
Publisher : Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (545.56 KB) | DOI: 10.29244/jmf.9.2.199-207

Abstract

ABSTRACTGillnet is one of the fishing gear used by Indonesian fishermen especially in East Java, with the target of small pelagic fish. The use of gillnet needs an innovation which can help fishermen to increase their catchment, namely by using Fish Aggregation Device (FAD). The objective of the research is to make a fish caller device model using sound waves that are operated on the gillnet and looking its effectiveness by conducting trials in the water. The fish caller is made using sound waves at the frequency between 500-1000 Hz, and named as Piknet (Pemanggil ikan gillnet).  The Piknet dimension after waterproof packed  is 20 cm long x 8.5 cm wide x 6.5 cm high.   The type of fish caught in this research was chicken feathers (Thryssa setirostris) with an average weight of 27.6 kg/per trip in piknet trial while without using Piknet is 17.7 kg/trip. The result of paired t-test analysis presented that there was a significant value of 0.016.   Keywords: sound, frequency, gillnet, piknetABSTRAKJaring insang adalah jenis alat tangkap ikan yang digunakan oleh nelayan di Indonesia dan Jawa Timur khususnya, dengan target tangkapan ikan pelagis kecil.  Penggunaan alat tangkap jaring insang memerlukan inovasi yang dapat membantu nelayan untuk meningkatkan hasil tangkapan, yaitu dengan menggunakan alat bantu pengumpul ikan.  Tujuan penelitian adalah membuat model alat pemanggil ikan berbasis gelombang bunyi yang dioperasikan pada jaring insang dan mengetahui efektivitasnya dengan melakukan uji coba di perairan.  Alat pemanggil ikan dibuat dengan menggunakan gelombang bunyi berfrekuensi antara 500-1000 Hz, dan diberi nama Piknet (Pemanggil ikan gillnet).  Dimensi Piknet setelah dikemas kedap air adalah memiliki panjang 20 cm x lebar 8,5 cm x tinggi 6,5 cm. Jenis ikan yang diperoleh pada uji coba ini adalah bulu ayam (Thryssa setirostris) dengan rata-rata jumlah hasil tangkapan 27,6 kg/trip, sedangkan tanpa menggunakan “Piknet” sebesar 17,7 kg/trip.  Hasil analisis uji-t berpasangan diperoleh hasil nilai signifikansi sebesar 0.016..Kata kunci: bunyi, frekuensi, jaring insang, piknet
PENCARIAN JALUR TERPENDEK DALAM PROSES AUTODOCKING PADA MOBILE ROBOT MENGGUNAKAN ARTIFICIAL BEE COLONY Safriudin Rifandi; Indra Adji Sulistijono; Son Kuswadi
INOVTEK POLBENG Vol 9, No 2 (2019): INOVTEK VOL.9 NO 2 - 2019
Publisher : POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.146 KB) | DOI: 10.35314/ip.v9i2.1009

Abstract

Proses autodocking pada mobile robot merupakan sebuah kemampuan tambahan yang dapat dimiliki oleh sebuah robot. Untuk dapat melakukan proses tersebut, robot terlebih dahulu harus dapat mencari tempat docking station terdekat. Selain itu, robot membutuhkan pemandu agar dapat menuju ke docking station terdekat dengan tepat dan aman. Untuk mendapatkan jalur terdekat, dibutuhkan posisi terakhir robot saat mendeteksi baterai dalam keadaan akan habis. Posisi robot tersebut sebagai masukan bagi artificial bee colony untuk menghasilkan jalur terdekat yang dapat memandu robot menuju docking station terdekat. Artificial bee colony digunakan sebagai optimasi pencarian tempat docking station yang jarak tempuhnya terdekat atau terpendek dari posisi robot serta aman dari halangan atau obstacle. Dari hasil percobaan, metode artificial bee colony mampu untuk mendapatkan jalur terpendek menuju lokasi docking station serta jalur yang didapatkan juga aman dari halangan. Jumlah populasi lebah yang digunakan sangat mempengaruhi jarak terdekat yang didapatkan oleh metode artificial bee colony. Semakin banyak populasi yang digunakan, maka semakin dekat jarak yang didapatkan oleh metode artificial bee colony. Jumlah iterasi juga mempengaruhi jarak terdekat yang didapatkan oleh artificial bee colony. Semakin banyak jumlah iterasi yang digunakan, maka semakin dekat jarak yang didapatkan meskipun jumlah populasi yang digunakan sama.
IMPLEMENTASI METODE BEHAVIOR-BASED, ODOMETRY DAN PID PADA MOBILE ROBOT DALAM PROSES AUTODOCKING UNTUK MENGISI BATERAI Safriudin Rifandi
Jurnal Teknik Elektro dan Komputer TRIAC Vol 9, No 2 (2022): Special Edition
Publisher : Jurusan Teknik Elektro Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/triac.v9i2.14312

Abstract

Kendali behavior-based merupakan salah satu metode yang relatif banyak digunakan dalam kendali mobile robot. Behavior-based sendiri merupakan salah satu metode yang didasarkan pada perilaku makhluk hidup yang mengacu pada masukan yang didapat dari lingkungan sekitar. Dengan menggunakan metode behavior-based, mobile robot dapat menghindari halangan yang ada di sekitar robot. Selain menggunakan metode behavior-based, dalam penelitian ini juga digunakan kendali PID yang berfungsi untuk menstabilkan pergerakan mobile robot saat menuju ke titik tujuan yang telah ditentukan. Dengan menggunakan kendali PID, heading error mobil robot terhadap titik tujuan diatur agar selalu sama dengan nol atau mendekati nol. Heading error inilah yang menjadi masukan bagi sistem gerak mobile robot untuk melakukan pergerakan sehingga mobile robot dapat menuju ke titik tujuan. Implementasi metode behavior-base dan PID ini cukup bagus diterapkan pada kendali mobile robot. Mobile robot dapat menghindari halangan dan tetap dapat menuju ke titik tujuan yang ditentukan dengan error yang tidak terlalu besar. Aplikasi penelitian ini nantinya dapat diterapkan pada mobil robot dalam proses autodocking untuk melakukan pengisian baterai secara otomatis.
Navigasi Mobile Robot untuk Mencapai Docking Station dalam Proses Autodocking Safriudin Rifandi
J-Eltrik Vol 2 No 1 (2020): July
Publisher : Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan, Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/j-eltrik.v2i1.54

Abstract

Proses autodocking pada mobile robot merupakan sebuah kemampuan tambahan yang dapat dimiliki oleh sebuah robot. Untuk dapat melakukan proses tersebut, robot harus dapat mencapai area lokasi docking station dengan tepat. Dengan menggunakan metode odometry, robot dapat mengetahui posisi robot dari waktu ke waktu dengan membaca kecepatan dari masing-masing roda mobile robot. Dengan data kecepatan dari masing-masing roda, maka dengan perhitungan metode odometry, robot dapat mengetahui posisi terakhir dari robot. Selain itu, dengan menggunakan metode behavior-based, robot juga dapat menghindari halangan yang terdapat di area percobaan. Sedangkan untuk menuju ke arah docking station dengan tepat, digunakan kendali PI untuk menjaga error arah hadap mobile robot atau disebut heading error mobile robot sama dengan atau mendekati nol. Dari hasil percobaan, mobile robot dapat menghindari halangan yang ada dengan baik menggunakan metode behavior-based. Kendali PI dapat bekerja dengan baik untuk menjaga heading error mendekati nol sehingga mobile robot dapat menuju titik docking station dengan benar. Sedangkan metode odometry mampu membantu mobile robot untuk dapat mengetahui posisi robot dari waktu ke waktu sehingga robot dapat menuju docking station dengan tepat.