Hanni Prihhastuti Puspitasari
Departemen Farmasi Praktis, Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengetahuan Lansia tentang Pengelolaan dan Keamanan Obat Bahan Alam dan Obat Moderen Ana Yuda; Anila Impian Sukorini; Hanni Prihhastuti Puspitasari; Lailatul Maghfiroh
Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 9 No. 2 (2022): JURNAL FARMASI KOMUNITAS
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jfk.v9i2.29211

Abstract

Kelompok lansia merupakan kelompok dengan penggunaan obat paling banyak termasuk penggunaan obat bahan alam. Hal ini sehubungan dengan munculnya beberapa gangguan kesehatan yang berkaitan dengan penuaan. Kondisi ini perlu kewaspadaan lebih karena obat bahan alam yang digunakan bisa jadi menimbulkan efek samping, kontra indikasi, atau berinteraksi dengan obat modern yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pengetahuan lansia dengan pemberian intervensi berupa booklet yang memuat informasi tentang pengelolaan dan keamanan obat bahan alam. Pemilihan responden secara nonrandom sampling dengan cara mendatangi satu persatu lansia di rumah masing-masing. Kunjungan pertama adalah pengisian pre-test dan pemberian intervensi, kemudian dilakukan kunjungan kedua 3 hari berikutnya untuk pengisian post-test. Responden yang berpartisipasi adalah 100 lansia di beberapa wilayah Surabaya dengan rentang usia 55-88 tahun. Rerata jumlah jawaban benar pada pre-test adalah 5,93±1,76, sementara rerata jumlah jawaban benar post-test adalah 9,12±1,96. Pada pengujian paired t-test didapat hasil bahwa terdapat perbedaan bermakna antara skor pre-test dan post-test dengan p<0,001, yang mengartikan bahwa dengan adanya pemberian intervensi berupa booklet dapat meningkatkan pengetahuan dari responden lansia terhadap pengelolaan dan keamanan obat bahan alam dan obat modern.
Pengetahuan Masyarakat terkait Pengelolaan Vitamin di Rumah Tangga pada Era Pandemi COVID-19 di Pulau Jawa Alexander Wijaksana; Adinda Nabila Sahera; Ananda Kurnia Wardani; Bella Triesnoveline Sianturi; Claudia Agustyandini Wahyuningwidhi; Feira Sekar Arum; Galuh Yala Pramesthi; Iffatur Rosyidah; Lailisa Afifah Nikmaturrohmi; Paulin Tevandra Mileni N.; Risqi Adinda Putri H.; Sienny Dewi Hermi; Soleha Noer Amalia; Tiara Nurul Aina; Hanni Prihhastuti Puspitasari
Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 9 No. 2 (2022): JURNAL FARMASI KOMUNITAS
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jfk.v9i2.32933

Abstract

Berbagai intervensi telah dilakukan untuk menekan pertumbuhan kasus COVID-19, salah satunya adalah mengonsumsi vitamin yang dapat meningkatkan imunitas. Pemanfaatan vitamin dapat dioptimalkan apabila masyarakat juga memahami bagaimana cara pengelolaan vitamin yang baik, yaitu dengan penerapan DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan, Buang). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat terkait pengelolaan vitamin di rumah tangga pada era pandemi COVID-19 khususnya di Pulau Jawa. Survei online dilakukan dengan pendekatan cros-sectional menggunakan metode snowball sampling untuk mengidentifikasi dan mengambil sampel. Sebanyak 225 responden berpartisipasi pada penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 3 macam vitamin yang sering digunakan yaitu vitamin C (40,1%), multivitamin (20,3%) dan vitamin D (15,5%). Dari hasil survei pengetahuan pengelolaan vitamin, diperoleh hasil bahwa responden dengan pengetahuan kategori tinggi sebanyak 18%, sedang sebanyak 47%, dan rendah sebanyak 35%. Persentase responden menjawab tepat pada subtopik Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang berturut-turut sebesar 92,0%, 86,6%, 60,8% dan 55,4%. Oleh karena itu, perlu dilakukan promosi kesehatan terkait pengelolaan vitamin yang berfokus pada sub-topik Simpan dan Buang.
Pengetahuan Masyarakat terhadap Penggunaan Jamu untuk Meningkatkan Imunitas Penderita COVID-19 yang Pernah Menjalani Isolasi Mandiri Darwin Riyan Ramadhan; Dzihni Nahdliyyati; Tasya Ananda Salsabillah; Anak Agung Sagung Dyah Pramesti; Fitriah Salsabila; Fitria Ramadanti; Metha Artanadya Eka Putri; Dainty Mutia Jayalalitha; Rahma Nugrahesi; Riko Setiawan; Dwi Nur’Aini Hidayati; Gogik Desy Putri Kurnia Dewi; Jasmine Rissa Ayudya; Eka Evita Syayidah; Hanni Prihhastuti Puspitasari
Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 9 No. 2 (2022): JURNAL FARMASI KOMUNITAS
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jfk.v9i2.32937

Abstract

Isolasi mandiri merupakan salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk mencegah penyebaran COVID-19. Setiap orang dituntut menjaga imunitas tubuh agar terhindar dari paparan virus. Obat tradisional, salah satunya jamu, dapat menjadi alternatif untuk menjaga imunitas tubuh. Oleh karena itu, perlu diteliti tingkat pengetahuan masyarakat mengenai penggunaan jamu sebagai peningkat imunitas pada penderita COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri. Sebuah survei dilakukan menggunakan kuesioner online (google form) terhadap masyarakat di Indonesia yang mengalami gejala COVID-19 dan mengonsumsi Jamu selama isolasi mandiri. Sebanyak 172 responden berpartisipasi pada surei ini. Dari hasil penelitian didapatkan 5,3% responde memiliki tingkat pengetahuan yang rendah; 84% sedang; dan 10,4% tinggi. Berdasarkan hasil tersebut, diperlukan adanya promosi kesehatan guna memperbaiki pengetahuan masyarakat terkait cara penggunaan jamu racikan yang benar untuk meningkatkan imunitas saat menjalani isolasi mandiri.