Permatasari Setya Novyana
Departemen Farmasi Praktis, Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengetahuan dan Penggunaan Vitamin D pada Mahasiswa Prodi Non-Ilmu Kesehatan di Masa Pandemi COVID-19 Afif Fakhri Hasya; Anggita Rifa Candra; Baiq Riska Asmayani; Bakhitah Firdaus Hassan; Farly Avinda; Fursotul Farah; Indira Milenia Syafitri; Martiana Candra Dewi; Melissa Rohana; Nafita Suci Nur Arifiana; Permatasari Setya Novyana; Rimawati Stalistatul Husna; Suciati Fitri; Ana Yuda
Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 9 No. 2 (2022): JURNAL FARMASI KOMUNITAS
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jfk.v9i2.32931

Abstract

Pada masa pandemi ini masyarakat memerlukan asupan vitamin dan mineral yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh seperti vitamin D. Berdasarkan penelitian, vitamin D dapat mengurangi infeksi dan kematian akibat COVID-19. Mahasiswa merupakan salah satu kelompok masyarakat yang memiliki mobilitas tinggi di luar rumah, sehingga tetap memiliki peluang tertular COVID-19 meskipun memiliki imunitas yang baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan dan penggunaan vitamin D pada mahasiswa Universitas Airlangga prodi non ilmu kesehatan pada masa pandemi. Penelitian deskriptif ini dilakukan dengan pendekatan cross-sectional. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik accidental sampling. Data didapatkan melalui survei online. Dari 207 responden yang berpartisipasi dalam mengisi kuesioner, sebanyak 101 responden pernah mengonsumsi vitamin D. Hasil dari penelitian menunjukkan pengetahuan terkait vitamin D di kelompok mahasiswa non kesehatan Universitas Airlangga sebagian besar masuk dalam kategori sedang (56,4%). Hasil survei menunjukkan sebanyak 85,1% responden mengonsumsi vitamin D dengan tujuan menjaga daya tahan tubuh, sebagian besar yaitu sebanyak 70,3% responden memperoleh informasi terkait vitamin D melalui internet atau website, serta lebih dari setengah responden tidak tahu terkait dosis dalam satu kali pemakaian maupun dosis maksimal harian vitamin D. Pengetahuan responden tentang vitamin D perlu ditingkatkan, tenaga kesehatan khususnya apoteker di apotek perlu secara aktif melakukan edukasi untuk menyediakan informasi yang benar.