Latar Belakang : Basis gigitiruan berfungsi untuk tempat anasir gigi dan sebagai pengganti tulang alveolar yang hilang. Resin akrilik polimerisasi panas merupakan bahan basis gigitiruan yang sering digunakan. Penambahan bahan alam pada bahan resin digunakan untuk memperbaiki kekuatan fleksuralnya, seperti nanoselulosa sekam padi. Tujuan : untuk mengetahui kekuatan fleksural dan karakteristik morfologi permukaan dari basis gigitiruan resin akrilik polimerisasi panas yang ditambahkan nanoselulosa sekam padi (Oryza sativa L). Metode : Penelitian eksperimental laboratoris murni dengan post test only control group design. Sampel terdiri dari empat puluh delapan sampel yang dibagi 6 kelompok, yaitu resin akrilik polimerisasi panas yang ditambahkan nanoselulosa 1%, 2%, 3%, 4%, 5%, dan resin akrilik polimerisasi panas tanpa penambahan nanoselulosa. Uji kekuatan fleksural dilakukan menggunakan metode three point bending dan pengamatan karakteristik permukaan dilakukan menggunakan SEM. Hasil : Kelompok resin akrilik dengan penambahan nanoselulosa 5% memiliki kekuatan fleksural tertinggi (79,62 MPa), sedangkan kelompok resin akrilik tanpa penambahan nanoselulosa memiliki kekuaran fleksural terendah (60,55 MPa). Terdapat perbedaan bermakna hasil uji kekuatan fleksural masing-masing kelompok perlakuan dan kontrol (p<0,05). Hasil uji SEM pada setiap kelompok sudah menunjukkan gambaran yang homogen namun masih memiliki sedikit aglomerasi dan porositas. Kesimpulan : nanoselulosa sekam padi dapat meningkatkan kekuatan fleksural basis gigitiruan resin akrilik polimerisasi panas.  Katakunci : Nanoselulosa, kekuatan fleksural, gigituran, resin akrilik polimerisasi panas, sekam padi.