This Author published in this journals
All Journal Jurnal e-Komunikasi
Chory Angela Wijayanti
Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Petra

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search
Journal : Jurnal e-Komunikasi

Analisis Makna Lirik Lagu “Wishing Well” Karya Juice WRLD Jonathan Allen Cahyanugraha; Ido Prijana Hadi; Chory Angela Wijayanti
Jurnal e-Komunikasi Vol 10, No 2 (2022): VOL 10, NO 2 SEPTEMBER 2022
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lagu adalah salah satu media penyampaian pesan oleh penulis lagu kepada para pendengar lagu. Lagu ‘Wishing Well’ oleh Juice WRLD adalah salah satu lagu yang memiliki makna mendalam dari pesan yang ingin disampaikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkap makna dan pesan yang terkandung dalam lirik lagu ‘Wishing Well’ karya Juice WRLD. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan Semiologi Roland Barthes yang meneliti makna konotasi, denotasi dan mitos yang terkandung dalam lagu ‘Wishing Well’. Hasil penelitian ini menemukan adanya pesan permintaan pertolongan oleh Juice WRLD untuk bebas dari adiksi narkoba dan gangguan kesehatan mental. Melalui lagu – lagu Juice WRLD juga membuka mata pendengar musik betapa kelamnya industri musik yang dipenuhi dengan penyalahgunaan narkoba, sehingga lagu – lagu Juice WRLD selama ini adalah sebenarnya merupakan pesan dari Juice WRLD dalam bentuk lagu, untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya penyalahgunaan narkoba, kesehatan mental dan pentingnya meluapkan perasaan agar tidak ada korban seperti dirinya lagi.
Representasi Kekerasan Seksual Dalam Film Penyalin Cahaya Naviri Siswanto; Jandy Edipson Luik; Chory Angela Wijayanti
Jurnal e-Komunikasi Vol 10, No 2 (2022): VOL 10, NO 2 SEPTEMBER 2022
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana kekerasan seksual direpresentasikan melalui film Penyalin Cahaya. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode semiotika kode-kode televisi John Fiske yang dilihat melalui kode level realitas, level representasi, dan level ideologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa film Penyalin Cahaya memperlihatkan bagaimana kekerasan seksual yang tanpa kita sadari terjadi dan dilakukan oleh orang terdekat kita. Kekerasan seksual dapat terjadi di manapun dan kapanpun. Dalam penelitian ini, representasi yang muncul yaitu adanya kekuasaan pelaku kekerasan seksual yang lebih tinggi dan perjuangan kelas sosial yang lebih lemah untuk menyuarakan kebenaran kekerasan seksual. Ideologi yang digambarkan dalam penelitian ini adalah ideologi kelas.
Pengaruh NCT DREAM Sebagai Celebrity Endorser Lemonilo Pada Brand Awareness Generasi Muda Pengguna TikTok di Indonesia Jane Elisabeth Sutanto; Lady Joanne Tjahyana; Chory Angela Wijayanti
Jurnal e-Komunikasi Vol 10, No 2 (2022): VOL 10, NO 2 SEPTEMBER 2022
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Online advertisement adalah strategi pemasaran terbaru dapat menghemat biaya dan memudahkan brand untuk mengontrol iklan tersebut serta memiliki efektivitas yang lebih tinggi daripada traditional advertisement. Online advertisement dapat dilakukan melalui media sosial. Iklan dalam media sosial dapat membantu peningkatan brand awareness. Dalam iklan juga dapat digunakan celebrity endorser. Celebrity endorser merupakan orang yang dikenal oleh khlayak umum atau paling tidak sasaran audiens dari brand yang bersangkutan. Penelitian ini dilakukan untuk mencari pengaruh penggunaan NCT DREAM sebagai celebrity endorser terhadap brand awareness Lemonilo pada generasi muda pengguna TikTok di Indonesia. Untuk mengukur celebrity endorser, digunakan indikator PATER (popularity, attractiveness, trustworthiness, expertise dan relevance). Sedangkan untuk mengukur brand awareness digunakan indikator brand recall, brand recognition, brand purchase, dan brand consumption. Jenis penelitian ini adalah eksplanatif kuantitatif dan menggunakan online survey melalui Google Form, yang dibagikan kepada 100 responden. Berdasarkan hasil uji regresi yang dilakukan, brand awareness terhadap Lemonilo sebesar 24.477 dan dapat dipengaruhi oleh variabel celebrity endorser NCT DREAM sebesar 0.366. Untuk itu, dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan NCT DREAM sebagai celebrity endroser cukup berpengaruh terhadap brand awareness Lemonilo.
Representasi Pola Komunikasi Keluarga Cina Dalam Film Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings Celine Rea Emmanuela; Desi Yoanita; Chory Angela Wijayanti
Jurnal e-Komunikasi Vol 10, No 2 (2022): VOL 10, NO 2 SEPTEMBER 2022
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pola komunikasi dalam keluarga Cina seringkali berisikan ajaran-ajaran yang tegas dengan nilai disiplin tinggi terhadap anak-anaknya. Dengan konsep Confucianism dan filial piety yang mendasari hubungan sosial mereka, membuat pola komunikasi keluarga Cina berbeda dengan pola komunikasi keluarga pada umumnya. Pada penelitian kali ini, peneliti menggunakan pendekatan secara kualitatif deskriptif dengan menggunakan metode semiotika yang dibantu dengan kode-kode televisi miliki John Fiske untuk menemukan penggambaran representasi pola komunikasi keluarga Cina dalam film "Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings" karya Marvel Cinematic Universe. Hasil penelitian ini memperlihatkan bagaimana penggambaran pola komunikasi keluarga Cina yang dapat berubah dari pola conversation oriented menjadi conformity oriented dikarenakan terjadinya sebuah kejadian tidak terduga (unpredictable stress), seperti meninggalnya ibu. Meninggalnya ibu menyebabkan ayah dalam keluarga Cina menjadi distant terhadap anak-anaknya. Penelitian ini juga menemukan jika pola komunikasi keluarga Cina digambarkan menerapkan nilai-nilai patriarki dalam praktiknya.
Motivasi Penggemar Boy Group K-pop TOMORROW X TOGETHER (TXT) dalam Melakukan Fan Engagement pada Media Sosial Priscilia Trisyanti Halim; Astri Yogatama; Chory Angela Wijayanti
Jurnal e-Komunikasi Vol 10, No 2 (2022): VOL 10, NO 2 SEPTEMBER 2022
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Praktisi relasi publik memiliki peran penting untuk membangun hubungan dengan publiknya, tidak terkecuali pada industri K-pop. Hubungan baik yang terjalin dengan publik didukung oleh usaha relasi publik yang baik dapat memicu fan engagement. Penelitian ini akan membahas bagaimana motivasi penggemar boy group K-pop TOMORROW X TOGETHER (TXT) melakukan fan engagement pada media sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Metode yang digunakan adalah wawancara mendalam. Terdapat 5 (lima) informan yang merupakan penggemar dari boy group K-pop TOMORROW X TOGETHER (TXT) pada penelitian ini. Hasil dari penelitian ini ditemukan terdapat 2 (dua) jenis motivasi yang dimiliki para penggemar, yaitu motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Kedua jenis motivasi tersebut masing-masing memiliki 5 (lima) sub motivasi di dalamnya. Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa para penggemar dapat melakukan praktik relasi publik secara daring menggunakan e-WOM.
Analisis Framing Terhadap Pemberitaan Rachel Vennya Pada Kasus Karantina COVID- 19 di Kompas.com dan Okezone.com Patrick Jonathan Lugito; Fanny Lesmana; Chory Angela Wijayanti
Jurnal e-Komunikasi Vol 10, No 2 (2022): VOL 10, NO 2 SEPTEMBER 2022
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konstruksi realitas yang dibangun oleh Kompas.com dan Okezone.com dalam kasus karantina COVID-19 yang dialami Rachel Vennya. Rachel Vennya kabur dari karantina setelah pulang dari Amerika Serikat. Berita yang peneliti ambil yaitu berita mengenai kasus karantina Rachel Vennya mulai tanggal 13 Oktober - 12 Desember 2021. Metode yang digunakan dalam melakukan analisis yaitu framing model Pan&Kosicki dengan empat elemen yaitu sintaksis, skrip, tematik, dan retoris. Hasil dari penelitian ini yaitu Kompas.com mengkonstruksi pemberitaan Rachel Vennya dalam kasus ini adalah sebagai seorang selebgram yang kabur dari karantina. Informasi mengenai Rachel Vennya sebagai selebgram yang kabur menjadi dominan sehingga informasi mengenai oknum TNI yang terlibat menjadi samar. Okezone.com mengkonstruksi realitas pemberitaan Rachel Vennya sebagai tokoh utama yang bertanggung jawab dalam kasus ini.
Transmedia Storytelling ‘The Star Seekers’ oleh Boy Band Tomorrow X Together Jessica Kristian Mantiri; Gatut Priyowidodo; Chory Angela Wijayanti
Jurnal e-Komunikasi Vol 10, No 2 (2022): VOL 10, NO 2 SEPTEMBER 2022
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Korea kini menjadi pop culture yang baru karena budayanya dikonsumsi dan diekspor secara global. Budaya dapat dipertukarkan dengan mudah melalui konvergensi media yang mudah diakses. Dengan storytelling yang kini menjadi cara yang efektif untuk mengkomunikasikan pesan-pesan di media, transmedia storytelling digunakan oleh industri hiburan sebagai media promosi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis Transmedia Storytelling 'The Star Seekers' oleh Tomorrow X Together boyband. Transmedia yang digunakan untuk penelitian ini didasarkan pada tiga platform termasuk YouTube, Webtoon, dan Wattpad (Webnovel). Peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif dengan metode content analysis (Krippendorf, 1980), dalam kategori content analysis relasional. Analisis relasional ini berfokus pada strength, sign, and direction untuk setiap konsep dalam teks. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap media memiliki keunggulan yang berbeda. YouTube yang menonjolkan elemen audiovisual tidak menonjolkan karakterisasi dalam segi storytelling karena produk video musik berfokus pada kelima anggota TXT sebagai pemeran utama. Webtoon yang berfokus pada visualisasi melalui ilustrasi dan dialog pendek menonjolkan elemen karakter dengan menampilkan ekspresi pada ilustrasi yang ditampilkan sehingga tidak terkesan monoton. Pada webnovel plot dapat dinikmati pembaca dengan sudut padang orang ketiga limited-omniscient yang dapat menciptakan kedekatan emosional antara audiens dengan salah satu karakter pada webnovel. Dengan adanya kelima elemen pada YouTube, Webtoon, dan Webnovel, ketiga produk ini disimpulkan merupakan produk utama narasi The Star Seekers menjadikan ketiganya bagian dari directed transmedia storytelling dalam pengkategorisasiannya.
Bingkai Citra Eiger pada Pemberitaan “Eiger VS YouTuber DuniaDian” di Kompas.com dan Detik.com Aurellia Nathania Adityaputri; Gatut Priyowidodo; Chory Angela Wijayanti
Jurnal e-Komunikasi Vol 10, No 2 (2022): VOL 10, NO 2 SEPTEMBER 2022
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Eiger mengirimkan surat keberatan kepada YouTuber DuniaDian atas video ulasan produk kacamata sepeda pada 28 Januari 2021. Dian merespon teguran dengan menyatakan kekecewaan melalui akun Twitternya. Tagar #Eiger menjadi viral, Eiger langsung mengunggah permintaan maaf pada hari yang sama pada akun Twitternya. Krisis ini diliput oleh berbagai media, termasuk Kompas.com dan Detik.com. Media melakukan framing dalam memberitakan peristiwa. Framing merupakan pemilihan selektif dari berbagai aspek realitas agar lebih menonjol dibandingkan lainnya. Berita yang diambil berasal dari periode tanggal 28-29 Januari 2021. Metode yang digunakan adalah analisis framing Zhongdang Pan & Kosicki, dengan empat elemen yaitu sintaksis, skrip, tematik, dan retoris. Hasil dari penelitian adalah Kompas.com dan Detik.com memberitakan kelengkapan kasus surat keberatan antara Eiger dan YouTuber DuniaDian. Kedua media menunjukkan keberimbangan dengan menulis berita dari sudut pandang korban, publik, pakar, selebriti, perwakilan komunitas, hingga perusahaan. Melalui pemberitaannya, Kompas.com dan Detik.com menunjukkan bingkai citra negatif Eiger sebagai pihak bersalah akibat mengirimkan surat keberatan kepada Dian. Namun, Kompas.com & Detik.com juga menunjukkan strategi pemulihan citra negatif Eiger melalui permintaan maafnya. Kompas.com menuliskan peristiwa hingga tuntas dengan menunjukkan resolusi konflik, yang sesuai dengan slogan “Jernih Melihat Dunia”. Namun, Detik.com lebih detail dalam menyampaikan pemberitaan, merupakan bagian dari komitmen “vivid description” oleh Detik.
Representasi Patriarki dalam Film “Penyalin Cahaya (Photocopier)” Atha Nilakandi Oknadia; Fanny Lesmana; Chory Angela Wijayanti
Jurnal e-Komunikasi Vol 10, No 2 (2022): VOL 10, NO 2 SEPTEMBER 2022
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di tahun 2021, Komnas Perempuan menyebutkan patriarki sebagai salah satu faktor meningkatnya kasus kekerasan seksual terhadap perempuan. Patriarki merupakan sebuah sistem yang menempatkan kepentingan laki-laki di atas segala-galanya di berbagai aspek kehidupan, sedangkan perempuan ditempatkan sebagai sebagai kaum subordinat. Fenomena ini diangkat dalam sebuah film berjudul “Penyalin Cahaya (Photocopier)”. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana representasi patriarki di dalam film yang mengangkat isu terkait kekerasan seksual. Penelitian ini menggunakan metode semiotika dibantu dengan kode-kode televisi John Fiske yang terbagi menjadi level realitas, level representasi dan level ideologi. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa representasi patriarki di dalam film menunjukkan kepemimpinan dan kekuasaan laki-laki terhadap perempuan, terbentuknya identitas perempuan oleh laki-laki, dan kemampuan laki-laki dalam memanipulasi kesalahannya terhadap perempuan.
Proses Adopsi Inovasi New Media oleh Pengurus Gereja GKI Darmo Satelit di Tengah Pandemi COVID-19 Evalyn Mayrilia Soetanto; Jandy Edipson Luik; Chory Angela Wijayanti
Jurnal e-Komunikasi Vol 10, No 2 (2022): VOL 10, NO 2 SEPTEMBER 2022
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gereja GKI Darmo Satelit merupakan salah satu Gereja GKI di Sinode Wilayah Jawa Timur yang paling awal dalam melakukan peralihan ke dalam ruang daring. Gereja GKI yang sangat lekat dengan kultur tatap muka harus beradaptasi dengan pertemuan via daring. Melalui pra-observasi awal peneliti, terdapat lima jenis new media yang diadopsi yang antara lain WhatsApp, Instagram, Facebook, Youtube dan Zoom sebagai saluran mediasi informasi maupun misi gereja yang dilakukan secara online. Sehingga penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana proses adopsi new media oleh Gereja GKI Darmo Satelit di tengah pandemi COVID-19. Dimana penelitian terkait adopsi inovasi dalam bidang new media masih jarang ditemukan. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini memperlihatkan lima tahapan proses adopsi yang terdiri dari pengetahuan, persuasi, keputusan, implementasi, dan konfirmasi. Dimana pada ke-3 tahapan awal, pejabat gereja memiliki kemiripan proses adopsi. Dalam tahap implementasi, misi-misi Gereja tetap dapat tersalurkan dan terlaksana melalui penggunaan ke-5 jenis new media. Meskipun new media hanya dapat berperan sebagai alternatif, pelengkap, dan tambahan, kondisi pandemi membuat kemudahan dan kelebihan yang ditawarkan new media sangat membantu aktivitas Gereja.