Awis Resita
UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penghayatan Nilai-Nilai Moral pada Upacara Seba dalam Meningkatkan Spiritualitas Masyarakat Adat Kabuyutan Ciburuy Kabupaten Garut Atu Setiati; Awis Resita
Jurnal Iman dan Spiritualitas Vol 2, No 4 (2022): Jurnal Iman dan Spiritualitas
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jis.v2i4.20061

Abstract

Realitas pelaksanaan upacara seba sebagai bentuk tradisi budaya yang dijalankan oleh masyarakat adat kabuyutan ciburuy memiliki pengaruh yang besar didalam kehidupan sebagai penyeimbang spiritual sehingga upacara seba masih dijalankan pada setiap generasi. Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk mengetahui nilai-nilai moral yang terkandung didalam upacara seba pada masyarakat adat kabuyutan ciburuy dalam meningkatkan spiritual. Metode penelitian yang digunakan kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teori yang digunakan yaitu teori nilai moral. Data diperoleh melalui teknik pengumpulan datanya kepada para tokoh setempat, warga sekitar, pengunjung yang datang melalui proses wawancara dan observasi.  Hasil penelitian didapatkan bahwa prosesi upacara Seba yang dilaksanakan di Situs Kabuyutan Ciburuy ada tiga tahapan yaitu persiapan upacara, puncak upacara, dan penutupan upacara. Nilai-nilai moral yang terdapat dalam upacara seba meningkatkan spiritual masyarakat adat karena makna didalamnya yang dipegang teguh dalam kehidupan bermasyarakat.
Kajian Antropologis atas Makna Tradisi Ritual 14 Mulud di Kampung Adat Dukuh, Cikelet, Garut Awis Resita; Bambang Qomaruzzaman
Jurnal Iman dan Spiritualitas Vol 3, No 1 (2023): Jurnal Iman dan Spiritualitas
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jis.v3i1.24275

Abstract

Kampung Adat Dukuh merupakan satu-satunya situs adat yang berada di wilayah Garut Selatan. Seperti kampung adat lainnya Dukuh juga mempunyai situs yang dikeramatkan yaitu makam Syekh Abdul Jalil yang merupakan pendiri sekaligus tokoh penyebar agama Islam di kampung Dukuh. Ritual atas pendiri di Kampung Dukuh adalah tradisi ritual 14 mulud. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan menuangkan fenomena kebudayaan yang didapat dalam bentuk narasi. Jenis data dalam penelitian ini menggunakan kualitatif dengan dilengkapi teknik pengambilan data melalui observasi dan wawancara. Penelitian ini menemukan makna dari tradisi ritual 14 mulud yaitu bentuk penghargaan terhadap roh para leluhur dan sebagai penyucian diri sekaligus hari lahir Kampung Adat Dukuh. Peneliti menemukan tiga kelompok yang memiliki makna yang berbeda dalam memaknai 14 Mulud, yakni: pertama, kelompok mistik. Kelompok mistik memakna 14 Mulud sebagai sebuah ritual yang memang membawa keberkahan mistis pada masyarakat yang mengikutinya, terkhusus bagi orang yang menggunakan air berkat tersebut. kedua, kelompok masyarakat luar. Masyrakat luar memaknai 14 Mulud tidak sebagai keberkatan mistik, akan tetapi sebagai ajang untuk memperoleh keuntungan material. Ketiga, kelompok Islam puritan. Merupakan kelompok yang menganggap 14 Mulud bukan sebagai pendatang keberkahan, karena jika dimaknai demikian akan bisa mendatangkan kemusyrikan.