This Author published in this journals
All Journal Ethos
Imelda Tresia Pardede
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Kesadaran Tingkatkan Praktik Makan Mahasiswa di Wilayah Tembalang untuk Pencegahan KEK Menuju Tercapainya Sustainable Good Health And Well Being Nurhasanah Nurhasanah; Imelda Tresia Pardede
ETHOS (Jurnal Penelitian dan Pengabdian) Vol 10 No.2 (Juni, 2022) Ethos: Jurnal Penelitian Dan Pangabdian Kepada Masyarakat (Sains & Teknolog
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/ethos.v10i2.8593

Abstract

Abstract. Sustainable good health and well being is spesific 3rd goal of SDGs. Reproductive women health is one of key for obtaining it. Women of reproductive age with CED during pregnancy can have an impact on herself such as increasing the risk of anemia, bleeding, and infection. The results of RISKESDAS 2018 shows that prevalence of CED on non-pregnant woman in Semarang as many as 19,12%. Based on the observation, result on female college students aged 18-25 in Tembalang shows that 33,3% female college students are underweight.Objective: The aim of this programme is to increase knowledge for female college students about CED and awareness about the importance of maintaining a healthy diet to prevent CED. Methods: Subjects were 30 female college students who met the inclusion and exclusion criteria and were selected by snowball sampling method. There were 4 subjects who couldn’t participate in Tauge and 7 subjects who couldn’t participate in Kacang. The data obtained are primary and secondary data which are qualitative data. The methods used during the programme are filling out the questionnaire, interviews, education, counseling, focus group discussion and questions-answers. Results: The results of this programme shows 26 of 30 subjects who contribute in Tahu Gizi Lewat Edukasi (Tauge) have knowledge improvement and as many as 74% of subjects from 23 subjects who contribute in Konseling Anti Canggung (Kacang) have a good MDD-W score. However, the level of change in behaviour haven’t met its target.Conclusion and Suggestion: There is an increase in awareness and knowledge of the risk of CED also subjects’ willingness on implementing pedoman gizi seimbang after the programme. This findings calls for further adaptation by future researchers in collaboration with community health center’s nutritionists as well as student organizations.Abstrak. Latar Belakang: Sustainable good health and well being merupakan tujuan ke-3 dari SDGs. Kesehatan pada wanita usia subur menjadi salah satu kunci pencapaian tujuan tersebut. Wanita Usia Subur yang mengalami KEK selama kehamilan dapat meningkatkan risiko anemia, perdarahan, dan infeksi. Hasil Riskesdas tahun 2018 menunjukkan prevalensi risiko KEK pada wanita tidak hamil di Kota Semarang sebesar 19,12%. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada mahasiswi usia 18-25 tahun di Tembalang dan sekitarnya diperoleh informasi bahwa sekitar 33,3% mahasiswi mengalami underweight. Tujuan: Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan mahasiswi terkait KEK dan juga meningkatkan kesadaran mahasiswi terkait pentingnya menjaga pola makan untuk mencegah KEK.  Metode: Subjek terdiri dari 30 mahasiswi sesuai kriteria inklusi eksklusi yang dipilih dengan metode snowball sampling. Terdapat 4 subjek yang tidak mengikuti kegiatan Tauge (Tahu Gizi Lewat Edukasi) dan 7 subjek tidak mengikuti kegiatan Kacang. Data yang diperoleh adalah data primer dan data sekunder yang berupa data kualitatif. Metode yang digunakan selama program berlangsung adalah pengisian kuesioner, wawancara, edukasi, konseling, diskusi, dan tanya jawab. Hasil: Hasil dari pelaksanaan program ini adalah sebanyak 26 dari 30 mahasiswi yang mengikuti kegiatan Tauge mengalami peningkatan pengetahuan dan sebanyak 74% subjek dari 23 mahasiswi memiliki variasi makan yang baik dilihat dari hasil skor MDD-W ≥ 5. Namun, untuk tingkat perilaku masih belum memenuhi target. Kesimpulan dan Saran: Adanya peningkatan kesadaran dan pengetahuan terhadap risiko KEK serta kemauan subjek untuk berkomitmen dalam menerapkan pedoman gizi seimbang setelah mengikuti program Ketoprak Mama. Disarankan program ini dapat diadaptasi oleh peneliti selanjutnya dan berkolaborasi dengan ahli gizi puskesmas dan organisasi mahasiswa.