Dia Nur Rama Sari
Universitas Indonesia Maju

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

JAKATARUNG (Menjaga Kesehatan Mata dari Penggunaan Gadget) Salsa Putri Irayani; Dia Nur Rama Sari; Elwan Nanda Eka Putri; Hafifah Fitriana; Dewi Anissa Qisti; Syavira Anastakim Zulian Pitaloka
Jurnal Pengabdian Masyarakat Saga Komunitas Vol. 1 No. 4 (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat Saga Komunitas
Publisher : Sagamedia Indo Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53801/jpmsk.v1i4.77

Abstract

Latar Belakang: Pada masa pandemi Covid-19, ketika ada larangan tatap muka, semua kegiatan dilakukan secara online atau pembelajaran jarak jauh (PJJ). Salah satu masalah kesehatan yang cukup sering diabaikan oleh pelajar atau mahasiswa adalah masalah kesehatan mata. Bagi pelajar, kebutuhan utama adalah perangkat elektronik seperti komputer, laptop dan handphone untuk membantu proses pembelajaran jarak jauh (PJJ). Durasi penggunaan gadget elektronik dan smartphone sangat mempengaruhi kesehatan mata. Akibat pembelajaran jarak jauh, masalah kesehatan mata yang sering terjadi adalah miopia atau rabun jauh. Hal ini bisa terjadi karena paparan cahaya dari layar monitor pada layar komputer atau ponsel yang membuat mata terasa lelah yang terus menerus menatapnya dalam waktu lama. Tujuan: Untuk mengetahui kondisi kesehatan mata siswa dan membantu menambah pengetahuan siswa untuk menjaga kesehatan mata selama masa pandemi Covid-19 MTS An-Nur 2021. Metode: Pengabdian ini dilakukan dengan melakukan observasi, memberikan edukasi dan memasang media edukasi. Kegiatan ini dilaksanakan pada siswa kelas 8.2 MTS An-Nur. Kegiatan ini diikuti oleh 29 peserta yang terdiri dari 13 laki-laki dan 16 perempuan. Hasil: Dari hasil kegiatan ini diketahui bahwa 96,5% siswa kelas 8.2 MTS An-Nur memiliki kesehatan mata yang normal. Namun siswa kelas 8.2 MTS AN-Nur ini masih memiliki pengetahuan dan perilaku yang kurang baik dalam menggunakan gadget. Diantaranya menggunakan gadget dengan jarak tidak normal sebanyak 92%, menggunakan gadget dengan durasi yang melebihi normal sebanyak 77,3% dan menggunakan gadget dalam posisi buruk sebanyak 50,6%. Kesimpulan: Pengabdian masyarakat ini memberikan dampak bahwa peserta mengalami peningkatan pengetahuan dengan  sangat baik.
Hubungan Pengetahuan, Perilaku, dan Pengelolaan Jamban dengan Kejadian Diare di Wilayah Puskesmas Bogor Selatan 2022 Dia Nur Rama Sari; Randy Fadillah; Santi Tri Pratiwi; Wulan Purwitasari; Aura Amalia
Journal of Public Health Education Vol. 2 No. 2 (2023): Journal of Public Health Education
Publisher : MPI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53801/jphe.v2i2.119

Abstract

Introduction: Diarrhea is a disease with signs of changes in loose stools until they melt and an increase in the frequency of bowel movements 3 or more times a day. Based on the pattern of causes of death for all ages, diarrhea is the 13th leading cause of death with a proportion of 3.5%. Meanwhile, based on infectious diseases, diarrhea is the third leading cause of death after TB and pneumonia. The population in this study were residents of South Bogor City. Objectives: To find out the factors that influence the incidence of diarrhea in Bogor City to be used as an intervention and implementation step in an effort to reduce the incidence of Non-Communicable Diseases, especially diarrheal diseases in the South Bogor Health Center area. Method: The sample in this study was 33 respondents using the simple random sampling method. The data was collected using a questionnaire, then the data was processed and analyzed using the Microsoft Excel program. Data analysis included univariate analysis by looking for the frequency distribution. Result: The results of data collection showed that the percentage of several indicators, namely knowledge, latrine management and behavior, which were the trigger for the incidence of diarrhea was behavioral behavior with the results of good behavior as many as 18 (54.5%), and unfavorable behavior 15 (45.5)%. While knowledge, it was found that, for poor knowledge as many as 8 (24.2%) had good knowledge as many as 25 (75.8%) respondents. For latrine management, 10 (30.3%) had unhealthy latrine management and 23 (69.7%) respondents had healthy latrine management. Conclusion: The conclusion of this study, although respondents have a good level of knowledge, it is not necessarily the respondents have good diarrhea prevention behavior, because it is proven that even though respondents have good knowledge, they have poor diarrhea prevention behavior. For not applying it in behavior.