Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Analisis Kemampuan Calon Guru Penggerak (CGP) Sebagai Pemimpin Pembelajaran Yang Menerapkan Prinsip Merdeka Belajar Saulim DT Hutahaen; Theo Jhoni Hartanto; Suhartono Suhartono; Dermawati S.
Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang Vol 13 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang
Publisher : FKIP Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/jikt.v13i2.165

Abstract

The essence of independent learning is the freedom of teachers and students in the learning process. This freedom has not been experienced by teachers and students so far because teachers are more involved in the administration of education and learning. Teachers also do not understand the concept and its role in the policy of independent learning. The purpose of this study is to explain the concept and meaning of independent learning, the role of teachers in independent learning. The method used is the library method. Content analysis was used to analyze research data. The results of this study are (1) independent learning includes 4 policies, namely national standard school exams carried out by the school, minimum skill assessments and character surveys, simplification of lesson plans, zoning system for new student admissions; (2) the meaning of independent learning includes freedom of thought, freedom to innovate, independent and creative learning, freedom for happiness; (3) the role of teachers varies widely, including facilitators of independent learning, innovative and creative teachers, teachers with the characteristics of teachers, and driving teachers. Based on this explanation, this study concludes that understanding the meaning of independent learning and the role of teachers in independent learning helps teachers and students be more independent in thinking, more innovative and creative, and happy in learning activities. The six aspects of the Pancasila Student Profile must be owned by students and teachers in order to achieve the goal of Independent Learning. This is also the reason for the existence of the Motivating Teacher program because its establishment aims to fulfill these six aspects. The six aspects of the Pancasila Student Profile formulated by the Ministry of Education and Culture are: 1) Faithful, devoted to God Almighty and with Noble Morals, 2) Creative, 3) Mutual Cooperation, 4) Global Diversity, 5) Critical Reasoning, 6) Independent. A good teacher is a teacher with good performance but only in the classroom. They are able to improve student achievement, teach creatively and innovatively, and develop their own competence. Meanwhile, the role of the Motivating Teacher is not only limited to success in managing the class he or she is teaching. In addition to being a good teacher, a Motivating Teacher must also have the will to lead, innovate, and make changes. On this basis, Kejarcita is here to support teachers to become professional driving teachers.
Identifikasi Kesulitan Siswa dalam Menyelesaikan Bentuk Tes Uraian Objektif pada Materi Gerak Lurus di Kelas VII SMP Muhammadiyah Citra Ariyanti; Enny Wijayanti; Suhartono Suhartono
Bahana Pendidikan: Jurnal Pendidikan Sains Vol. 1 No. 1 (2019): Bahana Pendidikan: Jurnal Pendidikan Sains
Publisher : Pendidikan Fisika FKIP UPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: (1) mengetahui ketuntasan hasil belajar kognitif siswa dalam menyelesaikan bentuk tes uraian objektif pada materi gerak lurus, (2) mengetahui persentase kesulitan siswa pada tiap komponen kesulitan dalam menyelesaikan bentuk tes uraian objektif pada materi gerak lurus. Penelitian ini merupakan penelitian pra eksperimen menggunakan rancangan one-shot case study. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas VII-5 SMP Muhammadiyah Palangka Raya dengan jumlah siswa 24 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar bentuk uraian objektif. Validitas isi diukur menggunakan content validity coefficient dari Aiken, dilakukan oleh dua orang validator. Hasil uji coba menunjukkan bahwa keseluruhan butir soal dapat digunakan sebagai instrumen penelitian. Nilai reliabilitas instrumen pada penelitian ini sebesar 0,92, artinya instrumen yang digunakan pada penelitian ini reliabel sebanyak 10 soal bentuk uraian objektif. Ketuntasan hasil belajar siswa dari 20 siswa yang mengikuti tes diperoleh 12 siswa tuntas dan 8 siswa tidak tuntas atau diperoleh 60% siswa yang tuntas. Hasil persentase kesulitan siswa dalam menyelesaikan bentuk tes uraian objektif aspek C2 untuk kesulitan menjelaskan konsep sebesar 19,96% dengan kriteria kesulitannya sangat rendah. Persentase kesulitan siswa pada aspek C3 untuk kesulitan konversi satuan sebesar 37,50% dengan kriteria kesulitan rendah, menuliskan rumus sebesar 42,34% dengan kriteria kesulitan sedang, operasi hitung sebesar 47,75% merupakan persentase kesulitan yang terbesar dengan kriteria kesulitan sedang dan jawaban akhir sebesar 36,42% dengan kriteria kesulitan rendah.
Penerapan Metode Eksperimen pada Materi Suhu dan Kalor di Kelas XI SMA Sumaryanto Sumaryanto; Suhartono Suhartono; Gunarjo Suryanto Budi
Bahana Pendidikan: Jurnal Pendidikan Sains Vol. 1 No. 1 (2019): Bahana Pendidikan: Jurnal Pendidikan Sains
Publisher : Pendidikan Fisika FKIP UPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Metode eksperimen merupakan salah satu metode mengajar, dimana peserta didik melakukan percobaan. Pembelajaran fisika yang diberikan dalam bentuk percobaan akan mengembangkan keterampilan proses sains peserta didik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keterampilan proses sains dan hasil belajar peserta didik setelah diterapkan pembelajaran dengan metode eksperimen pada materi suhu dan kalor. Penelitian ini merupakan penelitian pra-eksperimen dengan model one shot case study. Sampel diambil dengan teknik random sampling dan diperoleh kelas XI MIPA 8 SMA Negeri 2 Palangka Raya sebagai kelas sampel dengan jumlah 40 peserta didik. Data dikumpulkan dengan menggunakan instrumen (1) instrumen pengamatan unjuk kerja keterampilan proses sains (2) tes hasil belajar berupa tes uraian. Keterampilan proses sains peserta didik setelah pembelajaran dengan metode eksperimen pada materi suhu dan kalor diperoleh 12 peserta didik dengan keterampilan proses sains sangat baik, 22 peserta didik dengan keterampilan proses sains baik, 2 peserta didik dengan keterampilan proses sains cukup baik, dan 1 peserta didik berkategori tidak baik. Secara keseluruhan, keterampilan proses sains peserta didik dalam kategori baik setelah diterapkan metode eksperimen pada materi suhu dan kalor. Selain itu, diperoleh 32 peserta didik tuntas atau pembelajaran mencapai ketuntasan sebesar 80%.
Pemanfaatan Alat Laboratorium untuk Melatih Keterampilan Proses Sains pada Materi Kalor di SMA Nurul Khotimah; Suhartono
Bahana Pendidikan: Jurnal Pendidikan Sains Vol. 1 No. 2 (2019): Bahana Pendidikan: Jurnal Pendidikan Sains
Publisher : Pendidikan Fisika FKIP UPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk:(1) mendeskripsikan keterampilan proses sains meliputi merumuskan hipotesis, identifikasi variabel, melakukan percobaan, analisis data, dan menyimpulkan, 2) mendeskripsikan hasil belajar peserta didik setelah pembelajaran dengan bantuan alat laboratorium. Penelitian ini merupakan penelitian Pre-Experimental menggunakan desain one shot case study. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas XI MIPA 2 dengan jumlah peserta didik 33 orang. Data dikumpulkan menggunakan instrument: (1) tes keterampilan proses sains (2) tes hasil belajar. Hasil uji coba dari 16 soal diperoleh 1 soal gugur. Reabilitas instrument sebesar 0,87 dengan kategori sangat tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan proses sains peserta didik setelah pembelajaran dengan optimalisasi penggunaan alat laboratorium dari 33 peserta didik yang mengikuti tes, diperoleh 30% peserta didik dengan kategori sangat baik, 55% dengan kategori baik, 12% dengan kategori cukup baik, dan 3% peserta didik dengan kategori kurang baik. Ketuntasan individu dari 33 peserta didik diperoleh 25 peserta didik tuntas dan 8 peserta didik tidak tuntas. Secara klasikal, pembelajaran tuntas karena diperoleh 75,76% peserta didik tuntas dari kriteria ketuntasan klasikal ? 75%. Ketuntasan TPK sebanyak 12 TPK (80%) tuntas dari 15 TPK.
Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing pada Materi Pesawat Sederhana di SMP Negeri di Kota Palangka Raya Suhartono; Saulim DT Hutahaean; Isnanny Artika Hariyanto
Bahana Pendidikan: Jurnal Pendidikan Sains Vol. 2 No. 1 (2020): Bahana Pendidikan: Jurnal Pendidikan Sains
Publisher : Pendidikan Fisika FKIP UPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan penelitian di salah satu SMP Negeri di Palagka Raya menggunakan pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pesawat sederhana. Tujuan penelitian untuk mengetahui: (1) keterampilan proses sains (KPS) peserta didik dan (2) ketuntasan hasil belajar peserta didik. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VIII di sekolah tersebut yang terdiri dari 9 kelas. Sampel dalam penelitian diambil secara acak (random sampling), setelah di acak diperoleh kelas VIII-1 sebagai sampel dengan jumlah peserta didik 31 orang. Instrumen yang digunakan yaitu KPS dan lembar tes hasil belajar (THB) kognitif. Dalam penelitian ini dilakukan 4 kali pertemuan yaitu: 2 kali untuk pembelajaran, 1 kali untuk THB dan 1 kali untuk tes KPS. Hasil penelitian diperoleh: KPS 20 peserta didik dalam kategori sangat baik, 7 peserta didik dalam kategori baik, dan 1 peserta didik dalam kategori cukup baik dari 28 yang mengikuti tes. Aspek yang ada dalam KPS terdiri dari merumuskan hipotesis dengan kategori sangat baik, melakukan percobaan dan membuat kesimpulan dengan kategori baik serta menganalisis data dengan kategori cukup baik. Ketuntasan individu dari 27 peserta didik yang mengikuti tes, diperoleh 21 peserta didik tuntas dan 6 peserta didik tidak tuntas. Secara klasikal pembelajaran tuntas karena diperoleh 77,78% peserta didik tuntas sehingga memenuhi kriteria ketuntasan klasikal minimal IPA yaitu 75%. TPK yang tuntas sebanyak 26 TPK dari 36 TPK yang digunakan.
Respon Guru terhadap Pemanfaatan Laboratorium Fisika di SMA Negeri Kota Palangka Raya sebelum Pandemi Covid-19 Mutiara Amanah; Suhartono Suhartono; Andi Bustan
Bahana Pendidikan: Jurnal Pendidikan Sains Vol. 3 No. 1 (2021): Bahana Pendidikan: Jurnal Pendidikan Sains
Publisher : Pendidikan Fisika FKIP UPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/bpjps.v3i1.3671

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon guru terhadap pemanfaatan laboratorium fisika di SMA Negeri Kota Palangka Raya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriftif. Populasi dalam penelitian ini seluruh guru fisika di SMAN-1, SMAN-2, SMAN-3, SMAN-4, dan SMAN-5 Kota Palangka Raya dengan total keseluruhan 21 orang guru. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah guru fisika sebanyak 15 orang dari 21 orang guru fisika di lima SMA Negeri Kota Palangka Raya. Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data berupa kuesioner yang diberikan kepada guru fisika di SMA Negeri Kota Palangka Raya. Teknik analisis data dalam penelitia ini menggunakan teknik persentase dengan dengan analisis deskriftif. Hasil analisis data respon guru terhadap pemanfaatan laboratorium fisika di SMA Negeri Kota Palangka Raya diperoleh hasil rata-rata persentase sebesar 80,4% dengan kategori baik.
Implementasi Pendekatan Inkuiri Terbimbing pada Materi Suhu dan Kalor di Pembelajaran IPA SMP Florentina Widiastuti; Suhartono Suhartono; Enny Wijayanti
Bahana Pendidikan: Jurnal Pendidikan Sains Vol. 3 No. 1 (2021): Bahana Pendidikan: Jurnal Pendidikan Sains
Publisher : Pendidikan Fisika FKIP UPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/bpjps.v3i1.3681

Abstract

Abstrak
Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada Materi Pesawat Sederhana Rahmadi Jaya; Andi Bustan; Suhartono Suhartono
Bahana Pendidikan: Jurnal Pendidikan Sains Vol. 3 No. 2 (2021): Bahana Pendidikan: Jurnal Pendidikan Sains
Publisher : Pendidikan Fisika FKIP UPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/bpjps.v3i2.3914

Abstract

Penelitian ini telah dilakukan di SMP Negeri 3 Palangka Raya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Pengelolaan pembelajaran, (2) Respon Siswa, (3) Hasil belajar siswa di kelas VIII semester I SMP Negeri 3 Palangka Raya tahun ajaran 2019/2020 setelah proses belajar mengajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi pesawat sederhana. Penelitian ini merupakan penelitian pra-experimental menggunakan desain one-shot case study. Populasi penelitian adalah seluruh kelas VIII SMP Negeri 3 Palangka Raya terdiri dari 11 kelas. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas VIII-2 dengan jumlah siswa 32 orang. Hasil analisis data menunjukkan bahwa kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran memperoleh skor sebesar 47,17 dalam kategori sangat baik. Respon siswa terhadap pembelajaran berdasarkan angket yang telah diberikan kepada 29 orang siswa, diperoleh 25 orang siswa (86,2%) merasa senang belajar menggunakan model kooperatif tipe STAD. Ketuntasan hasil belajar kognitif dari 29 orang siswa yang mengikuti tes, diperoleh 21 siswa tuntas dan 8 siswa tidak tuntas. Secara klasikal pembelajaran tidak tuntas karena hanya diperoleh 72,41 % siswa tuntas. Ketuntasan TPK dari 35 TPK yang digunakan, diperoleh 26 (74,29%) TPK yang tuntas, dan 9 (25,71%) TPK tidak tuntas.
Analisis Hasil Pembelajaran Fisika Kelas X Sma Negeri 5 Palangka Raya Semester Genap Tahun Ajaran 2020/2021 Aulia Rahman; Mumammad Nawir; Suhartono Suhartono
Bahana Pendidikan: Jurnal Pendidikan Sains Vol. 4 No. 2 (2022): Bahana Pendidikan: Jurnal Pendidikan Sains
Publisher : Pendidikan Fisika FKIP UPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/bpjps.v4i2.5350

Abstract

Pembelajaran fisika adalah pembelajaran ilmu alam. Ilmu alam terbagi menjadi ilmu fisik dan ilmu biologi. Pembelajaran fisika bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir melalui konsep fisika.. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hasil pembelajaran fisika kelas X di SMA Negeri 5 Palangka Raya. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X di SMA Negeri 5 Palangka Raya. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah kelas X MIPA 3 X di SMA Negeri 5 Palangka Raya yang berjumlah 31 orang siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan data berupa hasil ulangan akhir semester mata pelajaran fisika dan memberikan instrument berupa angket kepada responden yaitu siswa kelas X MIPA 3 SMA Negeri 5 Palangka Raya. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil analisis data penelitian diperoleh (1) Hasil belajar kognitif memperoleh 30 orang siswa yang tuntas dan 1 orang siswa yang tidak tuntas dari 31 siswa. persentase rata-rata 96% melebihi ketuntasan klasikal yang ditetapkan yaitu 75%, dan TPK yang tuntas sebanyak 37 TPK dan TPK yang tidak tuntas sebanyak 3 TPK (92%) dan TPK yang tuntas sebanyak 3 TPK (8%) dari 40 TPK. (2) Hasil respon siswa terhadap pembelajaran fisika yaitu Aspek Pendahuluan pembelajaran di peroleh dangan hasil persentase sebesar 87% dengan kategori sangat baik, aspek kegiatan inti proses pembelajaran di peroleh dangan hasil 82% dengan kategori sangat baik, aspek penutup proses pembelajaran diperoleh 82% dengan kategori sangat baik. sedangkan faktor pendukung 64% siswa yang mengerjkan sendiri, 19% dibantu teman / bekerjasama, 5% dibantu orang tua / saudara dan 12% bantuan internet.
Pelatihan Penggunaan Alat-Alat Laboratorium pada Topik Kelistrikan dan Kemagnetan bagi Guru IPA dan Peserta Didik SMP Negeri 5 Palangka Raya Theo Jhoni Hartanto; Pri Ariadi Cahya Dinata; Albi Pratama; Resha Handriani; Suhartono Suhartono; Muhammad Nawir; Annur Qadariah
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v5i3.8097

Abstract

Hasil observasi memperlihatkan bahwa laboratorium IPA di sekolah mitra memiliki peralatan yang lengkap untuk mendukung pembelajaran topik listrik-magnet, akan tetapi guru masih belum sepenuhnya bisa menggunakan alat-alat yang sudah tersedia. Oleh karena itu, diadakanlah pelatihan penggunaan alat laboratorium. Kegiatan pelatihan ini merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan mitra kerja SMP Negeri 5 Kota Palangka Raya. Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan selama empat kali pertemuan di bulan September 2022. Tujuan utama kegiatan adalah melatih guru-guru IPA dan peserta didik dalam menggunakan peralatan laboratorium IPA khususnya yang terkait dengan topik listrik-magnet untuk kegiatan praktikum. Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan dalam tiga tahapan, yakni tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi akhir. Kegiatan dilaksanakan di Laboratorium IPA SMP Negeri 5 Palangka Raya selama empat kali pertemuan. Peserta berjumlah 15 orang yang terdiri dari lima guru IPA dan sepuluh peserta didik kelas IX SMP Negeri 5 Palangka Raya. Tim pelaksana kegiatan terdiri dari dosen-dosen dan laboran Prodi Pendidikan Fisika FKIP UPR. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa 11 peserta memeroleh keterampilan praktik dengan kategori baik dan 4 peserta dengan kategori cukup baik. Setelah pelatihan, keterampilan peserta dalam melaksanakan praktik menggunakan alat-alat pada topik listrik-magnet, aspek merangkai peralatan dan melakukan praktik (mengumpulkan data) memperoleh kategori sangat baik, sedangkan aspek mengolah/menganalisis data dan menyimpulkan hasil praktik memperoleh kategori baik. Selain itu, peserta memberikan respon positif terhadap pelaksanaan kegiatan pelatihan.The results of preliminary observations show that the science laboratory at the partner school has complete equipment to support the learning of electricity and magnetism. However, teachers are still not fully able to use the already available tools. Therefore, training on the use of laboratory equipment is held. This training is a community service activity with the Public Junior High School of 5 Palangka Raya as a partner. This training activity was carried out in four meetings in September 2022. The main purpose of the activity was to train science teachers and students in using science laboratory equipment, especially those related to electricity and magnetism. This training activity is carried out in three stages, namely the preparation stage, the implementation stage, and the final evaluation stage. The activity was carried out at the Science Laboratory of SMP Negeri 5 Palangka Raya for four meetings. The participants were 15: five science teachers and ten ninth-grade students of Public Junior High School of 5 Palangka Raya. The training implementation team consists of lecturers and the Physics Education Program FKIP UPR laboratory assistant. The activity results showed that 11 participants acquired practical skills in the good category and 4 in the fairly good category. After the training, the participants' skills in carrying out the practice of using tools on the topic of electricity-magnet, aspects of assembling equipment and doing practice (collecting data) were in the very good category, while the aspects of processing/analyzing data and concluding the results of the practice were in the good category. In addition, participants gave positive responses to the implementation of training activities.