Mariani Mariani
STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Probolinggo

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH EDUKASI MANAJEMEN LAKTASI TERHADAP PENGETAHUAN DAN MOTIVASI IBU HAMIL DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF: The Effect of Lactation Management Education on Knowledge and Motivation of Pregnant Mothers in Give Exclusive Breast Milk Mariani Mariani; Yulia Rahmawati Hasanah
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 8 No. 4 (2022): JIKep | Oktober 2022
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jikep.v8i4.1287

Abstract

endahuluan : Gerakan nasional peningkatan pemberian ASI merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak. Upaya ini sangat penting untuk meningkatkan keberhasilan pemberian ASI eksklusif, sehingga perlu dukungan dari seluruh lapisan masyarakat. Ibu sebagai pelopor peningkatan kualitas sumber daya manusia indonesia, patut untuk meningkatkan pengetahuan dan menyadari pentingnya pemberian ASI eksklusif. Meskipun pada dasarnya, setiap ibu melahirkan secara naluri mampu menjalankan tugasnya untuk menyusui bayinya. Namun demikian, untuk mempraktikkan bagaimana menyusui yang baik dan benar setiap ibu perlu mempelajarinya. Karena setiap bayi lahir merupakan individu tersendiri, yang mempunyai variasi dan spesifikasi sendiri. Oleh sebab itu, perlu adanya edukasi untuk meningkatkan pengetahuan dan motivasi ibu dalam pemberian ASI Eksklusif. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh edukasi manajemen laktasi terhadap pengetahuan dan motivasi ibu hamil dalam memberikan ASI Eksklusif. Penelitian ini menggunakan pre eksperimental design yang berbentuk one group pre-post test. Sampel yang digunakan total sampling, sejumlah 30 responden, dengan menggunakan uji pairet sample t-test. Hasil menunjukan bahwa pengetahuan dan motivasi ibu hamil dalam pemberian ASI Eksklusif sebelum dan sesudah diberikan edukasi manajemen laktasi menunjukkan adanya pengaruh yang bermakna, dimana P= 0,000 lebih kecil dari ? = 0.005. Sehingga edukasi manajemen laktasi perlu ditingkatkan agar capaian pemberian ASI Eksklusif meningkat.
PENERAPAN MANAJEMEN STRES NON FARMAKOLOGIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH DI DESA WANGKAL PUSKESMAS WANGKAL PROBOLINGGO Mariani Mariani
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SISTHANA Vol. 4 No. 2 (2022): Desember : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Sisthana
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/pkmsisthana.v4i2.165

Abstract

Kondisi kehamilan yang disertai dengan kecemasan akan berdampak terhadap menurunnya imunitas tubuh ibu hamil. Masa new normal merupakan salah satu factor yang dapat menimbulkan stress pada ibu hamil, hal ini disebabkan karena ibu hamil dan janinnya merupakan populasi yang memiliki beresiko tinggi terhadap penularan Covid-19 di masyarakat. Kesehatan psikososial Ibu saat hamil sangat menentukan kesehatannya saat persalinan, bayi baru lahir, dan masa nifas. Ibu yang mengalami stres saat kehamilan dapat berakibat pada janin yang dikandungnya, dimana janin akan mengalami keterhambatan perkembangan atau gangguan emosi saat lahir dan bisa meningkatkan risiko terjadinya kelahiran prematur. Sehingga, identifikasi ibu hamil yang berisiko tinggi terhadap kecemasan yang terjadi pada saat masa new normal menjadi penting agar tenaga kesehatan dapat menyarankan intervensi psikologis dini dan pencegahan beberapa komplikasi terkait stres pada kehamilan. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk membantu menurunkan kecemasan dan stress ibu hamil melalui penerapan manajemen Stres Non Farmakologis Pada Ibu Hamil di Desa Wangkal Wilayah Puskesmas Wangkal Probolinggo. Metode yang digunakan yaitu berupa pendidikan kesehatan yang laksanakan dengan 1 mitra yaitu Desa Wangkal wilayah Puskesmas Wangkal Kecematan Gading Kabupaten Probolinggo. Indikator keberhasilan program kemitraan masyarakat ini yaitu adanya peningkatan pemahaman dan peran serta masyarakat (ibu hamil) dalam penerapan manajemen non farmakologis sehingga ibu hamil dapat menjaga Kesehatan psikososialnya dengan baik agar ibu dan janinnya dapat tumbuh dan perkembang dengan baik serta lahir sehat dan selamat. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu sebelum diberikan Pendidikan kesehatan 51% peserta belum memahami tentang penerapan manajemen non farmakologis pada ibu hamil. Setelah diberikan pendidikan kesehatan 97% peserta mengerti dan memahami tentang pentingnya penerapan manajemen non farmakologis pada ibu hamil. Diharapakan ibu hamil dapat melakukan manajemen stress secara mandiri sehingga dapat membantu mengurangi tingkat stress yang dialami ibu selama kehamilan. Kata Kunci : Manajemen Stres non Farmakologis, Ibu Hamil
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Kejang Demam Terhadap Peningkatan Keterampilan Ibu Dalam Memberikan Pertolongan Pertama Pada Anak Kejang Demam Di Desa Blukon Kabupaten Lumajang Widiyanto Widiyanto; Mariani Mariani; Marfuah Marfuah
Jurnal Rumpun Ilmu Kesehatan Vol. 3 No. 3 (2023): November : Jurnal Rumpun Ilmu Kesehatan
Publisher : Politeknik Pratama Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jrik.v3i3.2824

Abstract

Febrile seizures are one of the manifestations of health problems that often occur in children aged three months to 5 years and can potentially cause harmful complications in children. Complications of febrile seizures occur due to a lack of parental skills in providing proper first aid to children with febrile seizures. Health education about febrile seizures is thought to improve parents' skills in performing first aid measures for children with febrile seizures. This study aims to explain the effect of health education about febrile seizures on increasing the skills of mothers in providing first aid to children with febrile seizures.This study uses a quasi-experimental design with a one-group pre-posttest design without a control. The samples involved in this study were mothers with children aged three months - 5 years in Blukon Village, Lumajang District, who met the inclusion and exclusion criteria determined by the researchers with a total of 48 people. The intervention applied in this study was providing health education about febrile seizures. Data collection used observation sheets as a checklist for first aid management in children with febrile seizures, carried out before and after the intervention. Data were analyzed using the Wilcoxon signed rank test with the help of IBM SPSS 25 software.The pre-test results showed that the mean ± SD of the mother's skill in performing first aid for children with febrile seizures was 2.41 ± 0.84. The mean ± SD score of mothers' skills in providing first aid to children with seizures increased after attending health education about febrile seizures to 6.47 ± 0.68. The results of data analysis showed that the provision of health education about febrile seizures had a significant effect on increasing the skills of mothers in performing first aid for children with febrile seizures with a ρ-value = 0.000 or less than 0.05.In controlling patterns of delivering health education about febrile seizures, this research calls for increased effort and assistance from local health workers. First aid procedures for children experiencing febrile seizures will become more instinctive or skillful when understanding is followed by frequent demonstrations. .