Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH INVESTASI INDUSTRI PERTAHANAN TERHADAP PERTAHANAN NEGARA DI KAWASAN ASIA Johar Asmara All Arief; Zaenal Abidin Sahabuddin; Djamarel Hermanto
JEMBA: JURNAL EKONOMI, MANAJEMEN, BISNIS DAN AKUNTANSI Vol. 1 No. 6: Nopember 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jaminan pengiriman kebutuhan alat utama sistem senjata (alutsista), serta infrastruktur pertahanan jangka panjang, merupakan indikasi kuatnya industri militer. Beberapa faktor yang memperlambat pertumbuhan industri militer nasional, antara lain kurangnya dana, kurangnya sumber daya, kurangnya transparansi dalam proses pengadaan, dan aturan yang tidak sepenuhnya mendukung sektor pertahanan. Hal ini membutuhkan intervensi dari pemerintah dan kerjasama di antara semua pihak terkait. Penelitian ini dilakukan dalam rangka mengetahui bagaimana pemerintah mengambil keputusan yang tepat terkait Investasi Industri Pertahanan terhadap Pertahanan Negara di Kawasan Asia. Teori dalam studi ini antara lain Teori Investasi Keynes, Teori Investasi Portfolio Markowitz, Teori Kebijakan George Edward III, dan Teori Pertahanan Negara. Pendekatan kualitatif berdasarkan analisis studi kasus digunakan untuk studi ini. Metode pengumpulan data sekunder dan primer digunakan pada studi ini. Pengujian kredibilitas memastikan bahwa hanya informasi yang dapat diandalkan yang digunakan. Model Miles dan Huberman digunakan, bersama dengan triangulasi teknis dan triangulasi sumber, untuk analisis data ini. Para peneliti menemukan bahwa beberapa negara Asia Tenggara belum didekati oleh industri pertahanan nasional. Strategi militer suatu negara akan sangat mempengaruhi jenis model pendanaan yang dipilih oleh sektor pertahanan di negara tersebut. Semakin besar kekuatan negara untuk mengarahkan pembiayaan ke sektor pertahanan, semakin efektif sektor tersebut dapat melayani kebutuhan dalam negeri. Hal ini dapat dilakukan misalnya dengan memperkuat diplomasi pertahanan dalam upaya memajukan barang-barang industri militer nasional, dan dengan menciptakan lini produksi berorientasi ekspor yang sesuai dengan lingkungan strategis negara mitra dagang potensial.
Pengaruh Debt To Equity Ratio dan Pertumbuhan Aset Terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Industri Pertahanan Indonesia Muhammad Hidayat; Djamarel Hermanto; Sri Murtiana
AURELIA: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 1, No 1 (2022): October 2022
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.011 KB) | DOI: 10.57235/aurelia.v1i1.69

Abstract

AbstrakUntuk mengembangkan industri pertahanan dalam negeri perlu diberlakukan kebijakan pembangunan industri pertahanan guna mewujudkan industri pertahanan yang kuat, mandiri, dan dapat memiliki daya saing untuk mendukung pertahanan dan keamanan serta berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Untuk memajukan Industri pertahanan dalam negeri perlu ditinjau aspek keuangan dimana kinerja perusahaan dapat digambarkan dari laporan keuangannya, hal tersebut diperlukan untuk mengukur keberhasilan kinerja suatu perusahaan untuk mengatur serta memaksimalkan kinerja keuangannya. Pada penelitian ini akan terfokus pada tiga perusahan industri pertahanan yaitu PT Pindad (Persero), PT PAL Indonesia (Persero), dan PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero). Dari ketiga perusahaan tersebut akan dilihat pengaruh dari Debt to Equity Ratio (DER) dan Pertumbuhan pada aset perusahaan terhadap kinerja keuangan dari ketiga perusahaan tersebut. Pada penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, Jenis data yang digunakan cross section dan time series. peneliti menggunakan metode analisis regresi linear berganda, dimana metode analisis tersebut merupakan model regresi yang mengaitkan dua atau lebih variabel indepenen. Besarnya pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) dan Pertumbuhan Aset (AG) terhadap Return On Equity Pada Perusahaan Dibidang Pertahanan 26,37% dan sisanya 73,63% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Data menunjukan bahwa pertembuhan asset tiap tahun meningkat dan ada beberapa yang menurun dari tahun sebelumnya sementara nilai aset tersebut mampu mendorong kinerja Holding BUMN Pertahanan ke depannya.Kata Kunci: Debt to Equity Ratio, Kinerja Keuangan, Industri Pertahanan, Pertumbuhan Aset AbstractTo develop the domestic defense industry, it is necessary to implement a defense industry development policy in order to realize a defense industry that is strong, independent, and can have competitiveness to support defense and security and contribute to national economic growth. To advance the domestic defense industry, it is necessary to review the financial aspects where the company's performance can be described from its financial statements, it is necessary to measure the success of a company's performance to regulate and maximize its financial performance. This research will focus on three defense industry companies, namely PT Pindad (Persero), PT PAL Indonesia (Persero), and PT Dok and Perkapalan Kodja Bahari (Persero). From the three companies, the effect of the Debt to Equity Ratio (DER) and growth in company assets will be seen on the financial performance of the three companies. In this study using quantitative methods, the type of data used is cross section and time series. researchers use multiple linear regression analysis methods, where the analysis method is a regression model that relates two or more independent variables. The magnitude of the effect of Debt to Equity Ratio (DER) and Asset Growth (AG) on Return On Equity in Defense Companies of 26.37% and the remaining 73.63% is explained by other variables that were not studied in this study. Data shows that the growth of assets every year increases and there are some that decrease from the previous year while the value of these assets is able to encourage the performance of the Defense SOE Holding in the future.Keywords: Debt to Equity Ratio, Financial Performance, Defense Industry, Asset Growth