Widodo S. Pranowo
Dosen Pengajar Prodi S1 Hidrografi, STTAL

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pemanfaatan Data Satelit Altimetri untuk Identifikasi Daerah Penangkapan Ikan Berdasarkan Area Upwelling (Studi Kasus di Perairan Selatan Bali-Jawa): Utilization of Altimetry Satellite Data for Identification of Fishing Areas Based on Upwelling Areas (Case Study in Southern Bali-Java Waters) Eko Nuryasin Firmansyah; Ibnu Sofian; A. Rita Tisiana D. Kuswardani; Widodo S. Pranowo
Jurnal Chart Datum Vol. 1 No. 2 (2015): Jurnal Chart Datum
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (445.622 KB) | DOI: 10.37875/chartdatum.v1i2.106

Abstract

Indonesia adalah Negara kepulauan yang mempunyai keanekaragaman hayati terbesar, salah satunya adalah potensi perikanan. Kondisi tersebut menimbulkan maraknya kegiatan penangkapan ikan dalam jumlah besar di wilayah perairan Indonesia, khususnya perairan Selatan Jawa-Bali. Meningkatnya jumlah ikan yang berada di perairan Selatan Jawa-Bali disebabkan oleh beberapa factor, salah satunya adalah kondisi perairan yang menyebabkan terjadinya upwelling yaitu arus eddies. Arus eddies dapat diidentifikasikan dengan memanfaatkan data dari satelit altimetri. Data tersebut berupa, data tinggi muka laut (SSH) dan data komponen arus permukaan u dan v . Pengolahan dan analisa data dengan menggunakan parameter oseanografi tersebut dapat digunakan untuk menentukan daerah potensi penangkapan ikan. Korelasi antara parameter oseanografi dengan posisi kapal penangkap ikan tersebut pada bulan Juni hingga Oktober. Dari hasil analisa data diperoleh bahwa parameter oseanografi upwelling terdapat korelasi yang baik dengan posisi kapal penangkapan ikan khususnya pada bulan Juni hingga Oktober.
Analisa dan Perhitungan Prediksi Pasang Surut Menggunakan Metode Admiralty dan Metode Least Square (Studi Kasus Perairan Tarakan dan Balikpapan): Tide Prediction Analysis and Calculation Using Admiralty Method and Least Square Method (Case Study of Tarakan and Balikpapan Waters) Supriyono Supriyono; Widodo S. Pranowo; Sofyan Rawi; Bambang Herunadi
Jurnal Chart Datum Vol. 1 No. 1 (2015): Jurnal Chart Datum
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37875/chartdatum.v1i1.7

Abstract

Pengamatan pasut dilakukan untuk menentukan nilai komponen pasut yang nantinya dapat digunakan untuk keperluan kerekayasaan dan pemetaaan. Metode least squares dapat digunakan untuk menentukan komponen-komponen pasut selain metode Admiralty. Metode penentuan komponen pasut dan prediksinya yang umum menggunakan beberapa metode, yaitu metode Admiralty, metode semi grafik, metode least squares dan lainnya. Metode yang umum digunakan adalah metode Admiralty, sedangkan metode lain jarang digunakan. Dengan berkembangnya teknologi komputer, maka berkembang pula metode alternatif lain. Salah satunya adalah metode least squares yang menggunakan bahasa program Matlab untuk eksekusinya. Perhitungan menggunakan metode least squaresmenghasilkan nilai komponen amplitude yang mendekati nilai komponen hasil perhitungan metode Admiralty tetapi berbeda pada nilai fase. Metode least squares memberikan akurasi yang cukup baik pada hasil prediksi dan dengan komponen yang lebih banyak.
Kajian Awal Perubahan Muka Air Sungai untuk Penentuan Datum Peta (Studi Kasus Sungai Musi Palembang): Preliminary Study of Changes in River Water Level for Determination of Map Datum (Case Study of the Musi River Palembang) Farid Muldiyatno; Eka Djunarsjah; Dian Adrianto; Widodo S. Pranowo
Jurnal Chart Datum Vol. 2 No. 1 (2016): Jurnal Chart Datum
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada pembuatan peta navigasi perairan sungai, besaran Datum Peta yang digunakan nilainya akan berbeda antara hulu dengan hilir. Datum peta merupakan hasil dari perhitungan tinggi muka air, dimana pada perairan sungai muka air selalu berubah menurut tempat dan waktunya. Perubahan muka air sungai dipengaruhi oleh faktor hidrologis dan karakteristik sepanjang daerah aliran sungai, dan juga faktor pasang surut dari laut. Tugas akhir ini mengkaji pengaruh pasang surut laut terhadap tinggi level air sungai, dengan menggunakan metode Admiralty. Data yang digunakan adalah data dari empat stasiun perubahan muka air milik PT. Pelindo II Palembang periode waktu September 2009 sampai dengan Agustus 2010. Data tinggi muka air digunakan untuk mendapatkan perhitungan konstanta harmonik, Duduk tengah, nilai Konstanta pengurang (Zo) dan tipe perubahan muka air, dengan cara menampalkan grafik tiap stasiun. Hasil perhitungan dengan acuan menggunakan konstanta harmonik menghasilkan nilai Duduk tengah rata-rata stasiun Boom Baru 322 cm, Selat Jaran 283 cm, Kampung Upang 310 cm dan Tanjung Buyut 250 cm diatas nol palem. Nilai Zo stasiun Boom Baru 40 cm, Selat Jaran 41 cm, Kampung Upang 41 cm dan Tanjung Buyut 138 cm. Tipe perubahan muka air di stasiun Boom Baru selalu harian tunggal dan di stasiun Tanjung Buyut selalu harian campuran condong tunggal, sedangkan di stasiun Selat Jaran dan Kampung Upang bervariasi. Tunggang air sesuai grafik semakin mengecil ke arah hulu hal ini sesuai dengan hasil hitungan Zo yang semakin mengecil ke arah hulu.
Pemisahan Sinyal Tsunami dari Data Tinggi Muka Air Laut pada Buoy Tsunami: Separation of Tsunami Signals from Sea Level Data on Tsunami Buoys Nurochim Nurochim; Bambang Herunadi; Imam Fatoni; Widodo S. Pranowo
Jurnal Chart Datum Vol. 3 No. 1 (2017): Jurnal Chart Datum
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37875/chartdatum.v3i1.115

Abstract

Indonesia merupakan daerah rawan gempa bumi karena dilalui oleh jalur pertemuan 3 lempeng tektonik. Jalur pertemuan lempeng berada di laut sehingga apabila terjadi gempa bumi besar dengan kedalaman dangkal maka akan berpotensi menimbulkan tsunami sehingga Indonesia juga rawan terkena bencana tsunami. Dalam pengolahan data tsunami, metode filtering yang digunakan adalah filtering metode Godin. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan filtering metode Godin, dapat disimpulkan bahwa pada tsunami barat Sumatera 2012, sinyal gempa diterima oleh buoy tsunami stasiun 23401 pada pukul 08:50 UTC. Tsunami terjadi di buoy tsunami stasiun 23401 pada pukul 09:25 UTC, jadi rentang waktu antara kejadian gempa bumi dengan timbulnya tsunami pada buoy tsunami stasiun 23401 adalah 35 menit dengan tinggi tsunami 3,5 cm.