Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Pembelajaran Kontekstual berbasis Bahan Alam Pada Penentuan Kadar Vitamin C Daun Katuk (Sauropus Androgynus) sebagai Alternatif Sumber Belajar Kimia Laili Muna
Journal of Tropical Chemistry Research and Education Vol 4 No 2 (2022)
Publisher : Chemistry Education Department, Faculty of Tarbiyah and Education, UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/jtcre.2022.42-01

Abstract

Pembelajaran kontekstual berbasis bahan alam yang menghubungkan situasi kehidupan nyata kedalam kegiatan pembelajaran perlu diterapkan guna meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar vitamin C daun katuk (Sauropus androgynus) setelah mengalami variasi waktu perebusan serta menganalisis kesesuaian materi kimia SMA/MA dalam proses penentuan kadar vitamin C. Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan campuran kuantitatif dan kualitatif (mixed-methods research). Kadar vitamin C daun katuk (Sauropus androgynus) ditentukan menggunakan analisis kuantitatif metode titrasi redoks iodimetri melalui percobaan sederhana laboratorium dan analisis ANOVA single factor untuk mengetahui pengaruh pemanasan terhadap kadar vitamin C sampel. Analisis kurikulum 2013 materi kimia SMA/MA, distribusi materi serta pemaparan keterkaitan materi dalam proses penentuan kadar vitamin C dilakukan melalui studi literatur dan telaah kurikulum dengan analisis deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil percobaan dan perhitungan menunjukkan bahwa hasil kadar vitamin C pada sampel maserasi sebesar 14,0346 % b/v dan setelah perlakuan variasi waktu perebusan secara signifikan mengalami penurunan kadar dari 11,7466 % b/v (pemanasan 3 menit) menjadi 9,7606 % b/v (pemanasan 5 menit) dan semakin turun menjadi 6,5574 % b/v (pemanasan 10 menit). Adapun berdasarkan analisis kajian kurikulum terhadap keterkaitan proses penentuan kadar vitamin C menunjukkan bahwa proses penentuan kadar vitamin C daun katuk menggunakan metode titrasi redoks iodimetri sangat berpotensi untuk diterapkan sebagai sumber belajar kimia kontekstual berbasis bahan alam. Konsep-konsep dalam proses penentuan kadar vitamin C sesuai dan relevan dengan materi pembelajaran kimia SMA/MA Kurikulum 2013 di sekolah.
Aktivitas antioksidan ekstrak air daun kelor (Moringa oleifera) dengan metode DPPH serta analisis kualitatif kandungan metabolit sekunder Laili Muna
Sasambo Journal of Pharmacy Vol. 3 No. 2 (2022): September
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/sjp.v3i2.182

Abstract

Sunlight contains UV radiation which will have an impact on the skin if exposed continuously and cause premature aging of the skin. The use of cosmetic products that contain antioxidant compounds is needed to avoid premature aging due to exposure to UV rays. Antioxidants used in cosmetics generally come from synthetic compounds, namely BHT (Butyl hydroxytoluene) whose use will have a negative impact on the skin if used in the long term, so in this study, Moringa oleifera leaf was used as a natural antioxidant. The purpose of this study is to determine the antioxidant activity of Moringa leaf water extract by calculating IC50 and using a comparison standard of vitamin C. The method used in this study is the stratified maceration method with measurement of antioxidant activity using the DPPH method. The results showed that the aqueous extract of Moringa leaves contains secondary metabolites of flavonoids, tannins, saponins, and alkaloids that play a role in antioxidant activity. The test results of Moringa leaf water extract showed moderate antioxidant activity with an IC50 value of 87.54 ppm, while the comparison control vitamin C obtained an IC50 of 483.53 ppm. This is because vitamin C has been oxidized so that the ability to donate protons to DPPH free radicals is also reduced.