Indramayu merupakan salah satu daerah yang memiliki garis pantai yang begitu panjang sehingga dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat sekitar. Penggunaan kincir angin pemompa air asin di Indramayu masih belum optimal karena penggunaan baling-baling yang masih menggunakan bahan bekas seperti drum, kayu yang mempengaruhi produktivitas garam. Untuk dapat mengoptimalkan sudu-sudu kincir angin pemompa air garam, perlu dilakukan penelitian tentang sudu-sudu kincir angin dengan material komposit dan juga variasi kemiringan sudu yang diperlukan untuk meningkatkan produktivitas garam. Parameter yang digunakan untuk pengujian adalah memberikan kecepatan blower pada tombol 1, 2, dan 3 untuk setiap sudut sudu yaitu rata-rata 8,61 m/s, 10,19 m/s, dan 11,17 m/s. 3 jenis desain sudu akan diuji dengan variasi sudut sudu yang akan diberikan yaitu kemiringan 5o, 15o, 25o, 35o, 45o. Nilai putaran rotor dan Koefisien Daya (Cp) tertinggi untuk tombol 1 blower didapat pada desain blade 1 dengan nilai 25 rpm dan 27% pada kemiringan 15°, untuk tombol 2 blower didapat pada desain blade 1 dengan nilai 94,6 rpm dan 86% pada kemiringan 35o, sedangkan untuk tombol 3 blower didapat pada desain blade 1 dengan nilai 18,2 rpm dan 15% pada kemiringan 15o. Sehingga dapat disimpulkan untuk pemakaian kincir angin menggunakan desain 1 dengan kemiringan 15° dan 35o sebagai desain terpilih, dikarenakan memiliki nilai putaran rotor dan Cp tertinggi sehingga dapat berputar dengan maksimal untuk menggerakkan blade fiberglass.