Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peranan Stres Akademik Terhadap Subjective Well-Being dengan Perceived Social Support sebagai Moderator pada Mahasiswa Magang Atau Bekerja Barirahma Martinasia Islahuddiny; Fransisca Iriani Roesmala Dewi; Meylisa Permata Sari
Provitae: Jurnal Psikologi Pendidikan Vol. 15 No. 2 (2022): Provitae: Jurnal Psikologi Pendidikan
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/provitae.v15i2.20894

Abstract

In this era of rapid growth on technology literacy, students as a bridge between the world of school and work hold great responsibilities and are required to work in a fast-paced environment, more complex than their predecessors. As students who are doing internships or working, they have two responsibilities, namely academic and professional at the same time. This can cause students to experience poor learning patterns due to lack of time management skills and tend to multi-task. Those who have many academic and other demands but are unable to cope with them will experience academic stress. In addition, time management is closely related to the work-life balance phenomenon. This can affect the low subjective well-being. Thus, academic stress can affect the decline of subjective well-being in students who are doing internships or working. This study aims to examine the relationship between academic stress and subjective well-being moderated by perceived social support. Data was collected by distributing questionnaires using the Perceived Academic Stress Scale (PAS), Satisfaction With Life Scale (SWLS), Scale of Positive and Negative Experience (SPANE), and Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) with 387 participants using linear regression quantitative research design. The result shows that p < 0.05 for regression and p > 0.05 for moderation analysis. Thus, show that there is an influence between academic stress and subjective well-being and social support cannot strengthen the effect of academic stress and subjective well-being.
ANALISIS UJI BEDA WORK-LIFE BALANCE GENERASI Y DAN GENERASI Z PADA KARYAWAN PERUSAHAAN RETAIL Jessica; Zamralita; Meylisa Permata Sari
Journal of Social and Economics Research Vol 5 No 2 (2023): JSER, December 2023
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54783/jser.v5i2.143

Abstract

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan dalam Keseimbangan Kehidupan Kerja (Work-Life Balance/WLB) antara Generasi Z dan Generasi Y berdasarkan dimensi yang diukur dalam WLB. Dalam dimensi seperti Gangguan Kerja pada Kehidupan Pribadi (WIPL), Kehidupan Pribadi Mengganggu Kerja (PLIW), Pekerjaan Meningkatkan Kehidupan Pribadi (WEPL), dan Kehidupan Pribadi Meningkatkan Kerja (PLEW), Generasi Y menunjukkan perbedaan yang signifikan dibandingkan dengan Generasi Z. Namun, untuk dimensi PLIW, tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam WLB antara Generasi Y dan Z. Dari hasil analisis, Generasi Y, dibanding Generasi Z, mengalami gangguan yang lebih tinggi dari pekerjaan terhadap kehidupan pribadi (WIPL) dan peningkatan yang lebih tinggi dari kehidupan pribadi terhadap pekerjaan (PLEW). Hal ini menunjukkan bahwa pekerjaan yang dilakukan oleh Generasi Y mungkin secara signifikan mengganggu kehidupan pribadi mereka. Sebaliknya, meskipun terdapat nilai lebih tinggi pada Generasi Y dalam dimensi PLIW, perbedaan tersebut tidak signifikan, menandakan bahwa kehidupan pribadi Generasi Y mungkin mengganggu pekerjaan mereka, meskipun perbedaannya tidak signifikan. Dalam dimensi WEPL dan PLEW, Generasi Y juga mendapatkan nilai yang lebih tinggi secara signifikan dibanding Generasi Z, menunjukkan bahwa baik pekerjaan maupun kehidupan pribadi Generasi Y secara signifikan saling mempengaruhi dan meningkatkan satu sama lain.