Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengelompokan Provinsi Prioritas di Indonesia Guna Menilai Efisiensi Proporsi Dana Alokasi Khusus Fisik Bidang Sanitasi dan Air Minum Tahun 2020 Friska Cahya Yumanda; Ullya Vidriza
Journal of Social Development Studies Vol 3 No 2 (2022)
Publisher : Department of Social Development and Welfare, Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jsds.5012

Abstract

Abstrak Sustainable Development Goals (SDGs) poin enam yang berfokus pada bidang air minum, sanitasi, dan kebersihan lingkungan memiliki target untuk menciptakan akses air minum dan sanitasi layak bagi semua orang dan memastikan terjaganya kuantitas air bersih. Guna mencapainya, Indonesia menghadapi berbagai tantangan terutama disebabkan adanya ketimpangan dan perbedaan kemampuan ekonomi dalam pelaksanaan program-program bidang air minum dan sanitasi di daerah. Tulisan ini bertujuan untuk mengelompokkan provinsi-provinsi di Indonesia berdasarkan kesamaan karakteristiknya pada variabel air minum layak, sanitasi layak, Indeks Kualitas Air (IKA), dan tingkat kemiskinan menggunakan k-means clustering. Hasilnya, terbentuk lima buah klaster, dengan klaster satu hingga lima secara berurutan menunjukkan peringkat prioritas dari yang teratas hingga terbawah. Penentuan urutan prioritas klaster tersebut kemudian dijadikan sebagai dasar dalam melakukan perbandingan deskriptif-statistik Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik pada masing-masing klaster untuk menilai efesiensi DAK Fisik 2020, yang ternyata sudah cukup baik dalam menargetkan daerah-daerah sesuai urutan prioritasnya di bidang air minum dan sanitasi. Kata kunci: k-means clustering, air, sanitasi, sustainable development goals Abstract SDGs 6, which focus on water, sanitation, and hygiene, aims to create acess to drinking water and proper sanitation for all and ensuring the quality of clean water is maintained. In achieving this, Indonesia faces various challenges, mainly due to inequality and differences in economic capacity in implementing programs in the water and sanitation sector in the regions. This paper aims to group provinces in Indonesia based on their similarity of characteristics in proper drinking water, proper sanitation, IKA, and poverty level indicators using k-means clustering. As a result, five clusters were formed, with clusters one to five sequentially showed priority rankings from the highest to the lowest. The priority order of the clusters determined before, is then used as the basis for conducting descriptive statistical comparisons of the DAK Fisik allocation in each cluster to assess the efficiency of DAK Fisik allocation in 2020, which turned out to be quite good at targeting regions according to their priority order in the drinking water and sanitation sector. Keywords: k-means clustering, water, sanitation, sustainable development goals
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UTANG LUAR NEGERI DI INDONESIA Friska Cahya Yumanda; Indri Arrafi Juliannisa
JEMMA (Journal of Economic, Management and Accounting) Vol 6, No 2 (2023): September 2023
Publisher : Universitas Andi Djemma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35914/jemma.v6i2.1942

Abstract

Indonesia memerlukan pembiayaan utang luar negeri dalam mendanai pembangunan negara sehingga menyebabkan jumlah utang luar negeri Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi utang luar negeri di Indonesia menggunakan data time series periode tahun 1989-2021 dan metode analisis Autoregresssive Distibuted Lag (ARDL). Hasil penelitian menunjukan bahwa pada model jangka pendek variabel defisit fiskal pada tahun belaku, lag 1, dan lag 3 berpengaruh positif signifikan terhadap utang luar negeri, variabel foreign direct investment tahun berlaku tidak berpengaruh signifikan terhadap utang luar negeri, dan variabel net eskpor berpengaruh negatif sinifikan terhadap utang luar negeri, sedangkan net eskpor pada lag 1 dan 3 net berpengaruh negatif signifikan terhadap utang luar negeri. Dalam model jangka panjang, semua variabel tidak berpengaruh signifikan terhadap utang luar negeri.