Abdul Wahab Fahrub
Institut Islam Nahdlatul Ulama Temanggung

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pemikiran Ibnu Khaldun (Pragmatis-Instrumental) Tentang Pendidikan Dan ‎Relevansinya Dengan Dunia Modern Sholeh Kurniandini; Muchammad Iqbal Chailani; Abdul Wahab Fahrub
JURNAL PENDIDIKAN Vol 31, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/jp.v31i3.2864

Abstract

Ibnu Khaldun sebagai salah seorang tokoh intelektual Islam yang dikenal hingga hari ini-selain dari perannya yang besar dalam pentas politik pada masanya dan pemikiran pendidikannya yang beraliran pragmatis-instrumental adalah karena beliau memiliki dan mewariskan karya intelektualnya, yaitu kitab Muqaddimah. Meskipun Ibnu Khaldun hidup di abad ke-14, tetapi pemikirannya tentang pendidikan Islam tampaknya tetap actual dan relevan untuk penerapan pendidikan Islam dalam konteks kekinian, termasuk di Indonesia. Bahkan pemikiran yang pernah beliau kemukakan dapat menjadi inspirasi untuk umat Islam dewasa ini dalam membenahi dan meningkatkan pendidikan Islam di Indonesia. Untuk itu, dalam beberapa dasawarsa terakhir, sejumlah wacana dari pakar pendidikan Islam di Indonesia begitu mengapung dalam menyerukan pembenahan dan peningkatan kualitas pendidikan Islam di Indonesia. Dalam pembahasan ini, akan dilihat beberapa relevansi pemikiran Ibnu Khaldun dengan dunia modern khususnya pelaksanaan pendidikan Islam di Indonesia. Ibnu Khaldun mengklasifikasikan ilmu-ilmu pengetahuan yang dipelajari ke dalam dua bentuk yaitu al-‘ulum an-naqliyah (ilmu agama) dan al-‘ulum al-aqliyah (ilmu umum).
Gender Equality In Women's Jurisprudence According To Husein Muhammad And Its Relevance To The Goals Of Islamic Religious Education Abdul Wahab Fahrub; Dewi Alhaa; Muhammad Wasith Achadi
AL-WIJDÃN Journal of Islamic Education Studies Vol. 8 No. 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Faculty of Islamic Sciences, Raden Rahmat Islamic University Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (859.499 KB) | DOI: 10.58788/alwijdn.v8i1.1604

Abstract

This research begins with the lack of public understanding of gender and gender equality. These opinions are found in several books by Husein Muhammad, causing gender injustice (marginalization, subordination, stereotypes, double burdens, and violence) which often afflicts women who become victims. This research discusses the concept of gender equality in women's fiqh according to Husein Muhammad and discussing the relevance of the concept of gender equality in women's fiqh to the objectives of Islamic religious education. This study aims to determine the concept of gender equality in women's fiqh according to Husein Muhammad and to determine the relevance of the concept of gender equality in women's fiqh to the goals of Islamic religious education. This research uses a type of research, character thought to study using library research. Data collection techniques in this study are documentation and interviews with figures. The data analysis used is content analysis. The results of this study are first:  the concept of gender equality in women's fiqh according to Husein Muhammad is an idea or idea consisting of some knowledge, namely about gender understanding, gender bias and gender roles which always emphasizes that the need for a women's fiqh decision in a well-social reality, economics, and politics. Women's fiqh consists of women's fiqh in the household, women's fiqh in worship, women's fiqh in marriage, women's fiqh in family health and women's fiqh in politics. The concept of the paradigm of feminism according to Husein Muhammad is to use the idea of ​​tauhid in gender relations, the principles of maqasid syari'ah and the methodology of interpreting a gender perspective. Second: the relevance of the concept of gender equality in women's fiqh according to Husein Muhammad with the aim of Islamic religious education are: (a) a dimension of faith that is relevant to the idea of ​​tauhid of gender  between men and women, (b) a dimension of that is relevant to that women play an active role in the mind intellectually, (c) the dimension of understanding that is relevant to that women be able to understand the meaning of gender and actualize it, (d) the dimensions of practice that are relevant to women be able to play an active role in the domestic and public sphere, and (e) the dimensions of appropriate values with the principles of maqasid syari’ah.   Keywords: Gender Equality, Women's Fiqh, Religious Education
Implementasi Pendidikan Keislaman Dan Kemuhammadiyahan Pada Siswa SMA Muhammadiyah 1 Temanggung Sholeh Kurniandini; Abdul Wahab Fahrub
Jurnal Studi Islam dan Kemuhammadiyahan (JASIKA) Vol. 3 No. 1: March 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jasika.v3i1.42

Abstract

The purpose of this study was to determine the implementation of Islamic Education and Muhammadiyah in Muhammadaiyah 1 Temanggung High School students in participating in learning activities. This research uses qualitative research. Informants consisted of class X students and Muhammadiyah 1 Temanggung High School Muhammadiyah subject teachers. Data collection was done by in-depth interviews and observation. The results showed that Muhammadiyah 1 Temanggung High School Muhammadiyah education is carried out through a habituation program, including: 1) Reading the Koran every morning before the teaching and learning process is carried out 2) every Friday there is a spiritual inspiration before the teaching and learning process begins 3) holding Friday prayers in congregation 4) holding taklim assembly activities every Friday 5) memorizing short letters, hadith and daily prayers 6) tapaksuci.
Analisis Bisnis Distribusi Pupuk Bersubsidi Di Tinjau Dari Ekonomi Islam Di Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal Sholeh Kurniandini; Abdul Wahab Fahrub
Jurnal Ekonomika dan Bisnis Vol. 9 No. 2 (2022): Volume 9 Nomor 2 November 2022
Publisher : Jurnal Ekonomika dan Bisnis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membahas tentang analisis distribusi pupuk bersubsidi ditinjau dari segi ekonomi Islam di Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal. Pupuk bersubsidi merupakan salah satu kebijakan pemerintah yang dilakukan dalam rangka membantu para petani untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian. Namun, dalam pelaksanaan pendistribusian pupuk bersubsidi ini masih mengalami kesenjangan. Dimana dalam pendistribusiannya masih belum tepat sasaran bahkan mengalami kebocoran sehingga mengakibatkan kelangkaan. Bila dilihat dari sudut pandang ekonomi Islam, terkait pelaksanaan pendistribusian pupuk bersubsidi tersebut bisa dibilang belum dilakukan dengan semestinya. Karena dalam Islam,pendistribusian harus didasarkan pada dua sendi, yaitu kebebasan dan keadilan. Tidak hanya itu, Islam pun melarang hal-hal yang dapat menghambat jalannya pendistribusian, salah satunya adalah penimbunan. Oleh karena itu, penelitian ini penting dilakukan guna mengetahui sistem distribusi pupuk bersubsidi serta tinjauan hukum Islam mengenai penditsribusian pupuk bersubsidi khususnya di Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif lapangan (field research). Pola kerja dari penelitian ini adalah dengan mencari data penelitian secara langsung di lapangan yaitu di Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal dengan subjek penelitian yaitu kelompok tani. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendistribusian pupuk bersubsidi di Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal menjadi sebuah hal yang sangat membantu para petani untuk bisa mendapatkan pupuk bersubsidi tersebut melalui kelompok tani masing-masing. Akan tetapi, hal tersebut mengakibatkan harga pupuk yang dijual lewat kelompok tani menjadi lebih tinggi, tidak sesuai dengan penetapan harga, dengan kata lain tidak sesuai dengan harga pasar. Dengan terjadinya penambahan harga tersebut, maka dalam pendistribusian pupuk bersubsidi ini mengalami kerugian dan ketidakadilan