Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Jatuh Tegangan dan Rugi-rugi Akibat Pengaruh Penggunaan Distributed Generation Pada Sistem Distribusi Primer 20 KV ali muhtar; Syamsyarief Baqaruzi
E-JOINT (Electronica and Electrical Journal Of Innovation Technology) Vol. 1 No. 1: E-JOINT, Juni 2020
Publisher : Politeknik Negeri Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35970/e-joint.v1i1.216

Abstract

Sistem distribusi adalah sistem tenaga listrik yang menyalurkan energi listrik dari sisi pembangkitan sampai ke konsumen, dengan menggunakan jaringan tegangan menengah sampai dengan tegangan rendah. Akibat menempuh jarak yang cukup jauh dari Gardu Induk untuk bisa sampai ke konsumen, dan pada saat penyalurannya memerlukan arus yang cukup besar. Menyebabkan terjadinya penurunan kualitas aliran daya sehingga terjadi jatuh tegangan, dan terdapat rugi-rugi yang pada saat penyaluran energi listrik tersebut. Distributed Generation (DG) sendiri merupakan sistem pembangkitan energi listrik berdaya kecil yang dibangkitkan dekat dengan pusat-pusat beban, tentunya pengaruh dari pemasangan DG pada dekat pusat beban harus dapat meningkatkan kualitas penyaluran tenaga listrik. Penelitian ini bertujuan mendapatkan nilai analisis perbandingan interkoneksi penggunaan atau tanpa penggunaan DG guna menghasilkan kualitas daya energi listrik pada saluran, serta mendapatkan besar nilai rugi energi yang dinyatakan dalam bentuk rupiah. Hasil penelitian menunjukkan interkoneksi DG dengan studi kasus PLTMH Aek Silang, dan PLTMH Aek Sibundong menghasilkan nilai jatuh tegangan sebesar 365,5 V tanpa menggunakan DG, sebesar 5,3 V dan 268,07 V menggunakan DG. Nilai rugi-rugi aktif didapat sebesar  17,52 kW, 11.620,18 kW, dan 17.032 kW, sedangkan nilai rugi-rugi reaktif sebesar 2,36 kVAR, 1.579,65 kVAR, dan 2.338,73 kVAR. Untuk besar rugi rupiah didapatkan nilai sebesar Rp 19.860, Rp 100.863, dan Rp 120.723. Simpulan dari hasil analisis menunjukkan bahwa penggunaan DG pada penyulang dapat memperbaiki kualitas daya dari penyaluran tenaga listrik.
Perbaikan Keandalan Sistem Distribusi Ali Muhtar; Syamsyarief Baqaruzi
E-JOINT (Electronica and Electrical Journal Of Innovation Technology) Vol. 1 No. 1: E-JOINT, Juni 2020
Publisher : Politeknik Negeri Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35970/e-joint.v1i1.217

Abstract

Energi listrik merupakan komoditi utama untuk menunjang kehidupan manusia di era digital saat ini. Penyaluran energi listrik dilakukan melalui pusat pembangkit besar di sejumlah lokasi. Sejak tiga dekade terakhir, terdapat banyak penelitian yang memfokuskan pada penggunaan DG untuk minimasi kerugian jarigan dan regulasi tegangan namun, sedikit yang memfokuskan kepada keandalan dari sistem jaringan distribusi energi listrik.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak yang dihasilkan jika mengkoneksikan DG ke jaringan distribusi energi listrik.  Data uji yang digunakan adalah system distribusi radial IEEE 33-bus. Algoritma PSO digunakan sebagai optimasi penentuan lokasi dan kapasitas dari DG.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan system jaringan distribusi radial tanpa DG, dengan 1 DG dan 2 DG. Total rugi-rugi system distribus tanpa DG adalah 208,52 KW dan 334,38 KVAr, sedangkan 1 DG menghasilkan rugi-rugi 1,94% dari total rugi-rugi dan 2 DG menghasilkan 1,09% dari total rugirugi.  Indicator keandalan system SAIDI tanpa DG yakni 4,7 jam/pelanggan.tahun dan mengalami perbaikan sebesar 27% dengan 2 DG. Sedangkan, inkator keandalan system SIAFI tanpa DG yakni 1,47 frekuensi/pelangggan.tahun mengalami perbaikan sebesar 4% dari dengan 2 DG.  Sehingga dapat disimpulkan bahwa penambahan DG dengan algoritma optimasi PSO menunjukkan hasil berupa pengurangan rugi-rugi, perbaikan profil tegangan disetiap bus, serta perbaikan keandalan sistem distribusi.