Mhd Pandu Fatah Permadi
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

STRATEGI KOMUNIKASI PUSKESMAS TERJUN DALAM SOSIALISASI PELAKSANAAN VAKSINASI COVID-19 Mhd Pandu Fatah Permadi; Muhammad Husni Ritonga; Faisal Riza
SIBATIK JOURNAL: Jurnal Ilmiah Bidang Sosial, Ekonomi, Budaya, Teknologi, dan Pendidikan Vol. 1 No. 12 (2022): November
Publisher : Lafadz Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54443/sibatik.v1i12.487

Abstract

Penelitian ini berjudul Strategi Komunikasi Puskesmas Terjun Dalam Sosalisasi Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19. Teori yang digunakan yaitu teori Charles Tilly. Dalam tahap menganalisa data peneliti menggunakan metodologi kualitatif dengan metode pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil temuan, peneliti menarik kesimpulan, hasil penelitian terhadap strategi komunikasi puskesmas terjun dalam sosialisasi pelaksanaan vaksinasi covid-19 adalah komunikasi yang dilakukan yaitu melalui beberapa langkah perencanaan, diantaranya: menentukan komunikator, mengenali khalayak, menyusun pesan, memilih media dan menentukan tujuan atau efek yang ingin dicapai dari proses komunikasi. Media komunikasi yang digunakan oleh Puskesmas Terjun untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat melalui beberapa media, yaitu media publik berupa program vaksinasi Door to Door, Program Vaksinasi di Sekolah dan Program Vaksinasi di Kantor Camat dan Kantor Lurah, media elektronik melalui kerjasama dengan media partner lewat publikasi, dan media internet berupa instagram untuk penyerbarluasan informasi. Hambatan yang dialami oleh Puskesmas Terjun berupa hambatan psikologis berupa emosi labil dari masyarakat, adanya kontra, keterbatasan vaksin dan berita hoax tentang dampak vaksin terhadap tubuh. Terkait pemilihan target sasaran/komunikan secara umum yaitu seluruh masyarakat di Kelurahan Terjun dan Marelan sesuai kebijakan dari dinas kesehatan dengan memprioritaskan kelompok-kelompok tertentu mulai dari tenaga kesehatan, orang-orang yang bekerja melayani masyarakat, lansia, kemudian masyarakat secara menyeluruh sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan kelompok masyarakat tersebut.