Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pembuatan Ekstrak metode Maserasi dan Skrining Fitokimia (Kualitatif) Senyawa Buah Sawo manila (Achras zapota Linn) Van Royen Hasta Handayani Idrus; Budu Budu; Mustamin Mustamin
Wal'afiat Hospital Journal Vol 1 No 1 (2020): Wal'afiat Hospital Journal
Publisher : Rumah Sakit Ibnu Sina, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (687.004 KB) | DOI: 10.33096/whj.v1i1.7

Abstract

Sawo manila atau lebih dikenal dengan nama latin Sapodilla (Achras zapota L) Van Royen adalah tumbuhan berhal yang berasal Amerika Tengah, Mexico dan Hindia Barat. Di Indonesia tanaman ini dikenal dengan nama Sawo Kecik oelha orang jawa dan Punrulu oleh orang bugis Sulawesi selatan. Tanaman ini dapat tumbuh di berbagai dataran baik dataran rendah maupun dataran tinggi dan sudah tersebar di seluruh Indonesia.Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pembuatan ekstrak metode maserasi dan skrining fitokimia kualitatif untuk melihat senyawa apa saja yang terkansung dalam buah sawo manila mentah. Hasil Ekstraksi dengan metode maserasi yang diperoleh dari buah sawo manila mentah sejumlah 100 buah seberat 15 Kg adalah 150 ml cairan kental berwarna coklat tua dengan bau yang khas seperti bau getah yang manis dan pada skrining fitokimia didapatkan senyawa flavonoid, tannin dan triterpenoid.
Pembuatan Ekstrak metode Maserasi dan Skrining Fitokimia (Kualitatif) Senyawa Buah Sawo manila (Achras zapota Linn) Van Royen Hasta Handayani Idrus; Budu Budu; Mustamin Mustamin
Wal'afiat Hospital Journal Vol 1 No 1 (2020): Wal'afiat Hospital Journal
Publisher : Rumah Sakit Ibnu Sina, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (687.004 KB) | DOI: 10.33096/whj.v1i1.7

Abstract

Sawo manila atau lebih dikenal dengan nama latin Sapodilla (Achras zapota L) Van Royen adalah tumbuhan berhal yang berasal Amerika Tengah, Mexico dan Hindia Barat. Di Indonesia tanaman ini dikenal dengan nama Sawo Kecik oelha orang jawa dan Punrulu oleh orang bugis Sulawesi selatan. Tanaman ini dapat tumbuh di berbagai dataran baik dataran rendah maupun dataran tinggi dan sudah tersebar di seluruh Indonesia.Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pembuatan ekstrak metode maserasi dan skrining fitokimia kualitatif untuk melihat senyawa apa saja yang terkansung dalam buah sawo manila mentah. Hasil Ekstraksi dengan metode maserasi yang diperoleh dari buah sawo manila mentah sejumlah 100 buah seberat 15 Kg adalah 150 ml cairan kental berwarna coklat tua dengan bau yang khas seperti bau getah yang manis dan pada skrining fitokimia didapatkan senyawa flavonoid, tannin dan triterpenoid.
Analisis Penggunaan Antibiotik Pasien Demam Tifoid dengan Komplikasi dan Tanpa Komplikasi yang Dirawat di Rumah Sakit Hasta Handayani Idrus; Nurfika Utami; Rahmawati Rahmawati; Indah Lestari Daeng Kanang; Inna Mutmainnah Musa; Rasfayanah Rasfayanah
UMI Medical Journal Vol 8 No 1 (2023): UMI Medical Journal
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/umj.v8i1.242

Abstract

Latar belakang: Demam tifoid disebabkan oleh bakteri Salmonella enterica reservoir typhi, juga dikenal sebagai salmonella typhi (S. typhi). Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana efek penggunaan antibiotik pada pasien demam tifoid yang komplikasi dan tanpa komplikasi. Metode: Jenis Penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, menggunakan pendekatan Cross Sectional Study. Desain Cross Sectional Study digunakan karena proses pengambilan data dilakukan dengan menggunakan data yang telah ada sebelumnya di RSUD I Lagaligo Luwu Timur pada tahun 2021. Kriteria inklusi semua pasien yang terdiagnosis demam tifoid dengan dan tanpa komplikasi dengan analisis data menggunakan SPSS. Hasil: Karakteristik penderita demam tifoid dengan komplikasi dan tanpa komplikasi berdasarkan terapi perawatan, diperoleh terapi perawatan paling banyak menggunakan ceftriaxon pada penderita dengan komplikasi sebanyak 21 orang (26,3%) dan tanpa komplikasi 22 orang (27,5%). Kesimpulan: Terapi kausatif yang paling banyak digunakan pada penderita demam tifoid adalah penggunaan antibiotik golongan sefalosporin yaitu ceftriaxone dengan lama perawatan 1-14 hari.
Pelatihan Praktik Menyusui di Kompleks Otoritas Bandara Wilayah V Makassar dan Posyandu Teratai VI Makassar Hasta Handayani Idrus; Rasfayanah Rasfayanah; Zulfitriani Murfat Zulfitriani Murfat
Jurnal Pengabdian Kedokteran Indonesia Vol 4 No 2 (2023): September 2023 (Issue in Progress)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/jpki.v4i2.262

Abstract

Keunggulan ASI tersebut perlu ditunjang dengan cara pemberian ASI yang benar, antara lainpemberian ASI segera setelah lahir (30 menit pertama bayi harus sudah disusukan) kemudianpemberian ASI saja sampai bayi umur 6 bulan (ASI eksklusif), selanjutnya pemberian ASI sampai 2tahun dengan pemberian makanan pendamping ASI yang benar. Tujuan dari edukasi ini adalahmembantu para ibu untuk mengetahui teknik menyusui yang benar sehingga dapat memberikan ASIpada bayinya. Oleh karena itu, diperlukan usaha-usaha atau pengelolaan yang benar, agar setiap ibudapat menyusui sendiri bayinya. Dengan memberikan pelatihan tentang cara menyusui yang baik,paraIbu pasca nifas di kompleks otoritas bandara wilayah V Makassar &Posyandu Teratai VI RT B, RWVI, Jl. Pampang III kelurahan Pampang Kecamatan Panakukang Makassar dapat melihat presentasevideo dan praktek langsung dengan menggunaan manikin bayi. Para ibu-ibu sangat antusias mengikutikegiatan pelatihan ini karena kegiatan ini memberikan pengalaman berharga kepada merekasekaligus pengetahuan tentangpentingnya ASI bagi anak-anak mereka, sehingga mengurangi angkakesakitan pada anak-anak akibat mengkonsumsi susu formula.
Hubungan Penggunaan Masker Terhadap Kejadian Akne Vulgaris Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia Angkatan 2021 Yaumil Mutmainnah Ali; Dahliah Dahliah; Hasta Handayani Idrus; Sri Vitayani; Hermiaty Nasruddin
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 6 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i6.7028

Abstract

Latar Belakang: Memakai masker telah menjadi kebiasaan baru dalam kehidupan sehari-hari bahkan di periode pasca-pandemi. Penggunaan masker dalam waktu yang lama memiliki efek negatif terhadap kulit waja, salah satunya adalah timbulnya akne vulgaris. Penggunan masker secara terus menerus dapat menyebabkan iritasi pada kulit wajah akibat dari gesekan dan tekanan berulang dari masker. Akne yang dicetuskan akibat penggunaan masker dikenal dengan maskne atau mask induced acne. Maskne merupakan timbulnya akne pada bagian wajah yang tertutup masker yaitu dagu, pipi dan hidung. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan penggunaan masker dengan kejadian akne vulgaris. Metode: Metode penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Hasil: Hasil penelitian diperoleh yakni penggunaan masker rutin (p=0,266) terhadap kejadian akne pertama kali dan (p=0,407) terhadap kondisi akne yang memberat, durasi penggunaan masker (p=0,504) terhadap kejadian akne pertama kali dan (p=0,140) terhadap kondisi akne yang memberat, jenis masker (p=0,496) terhadap kejadian akne pertama kali dan (p= 0,760) terhadap kondisi akne yang memberat, frekuensi mengganti masker (p=0,648) terhadap kejadian akne pertama kali dan (p=0,769) terhadap kondisi akne yang memberat. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan masker dengan kejadian akne vulagaris
Karakteristik Penderita Demam Tifoid di UPT RSUD Nene Mallomo Kabupaten Sidrap Tahun 2022 Khadijah Nur Khalizah; Dahliah; Hasta Handayani Idrus; Indah Lestari Daeng Kanang; Abdul Mubdi Ardiansar Arifuddin Karim
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 4 No. 1 (2024): Januari
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v4i1.438

Abstract

Demam tifoid ditularkan melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi. Terjadi infeksi akut pada usus halus dengan gejala demam pasien mengalami ruam, mual, anoreksia, diare atau konstipasi, sakit kepala, bradikardia relatif dan penurunan derajat kesadaran. Penelitian ini menggambarkan Karakteristik Penderita Demam Tifoid di UPT RSUD Nene Mallomo Kabupaten Sidrap Tahun 2022. Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian Deskriptif menggunakan pendekatan Retrospektif. Penelitian dilaksanakan bulan Juni-Agustus 2023 untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dengan data rekam medik pasien penderita penyakit demam tifoid di UPT RSUD Nene Mallomo tahun 2022 Kabupaten Sidrap. Sampel yang diperoleh menggunakan metode total sampling yaitu hasil rekam medik yang memenuhi syarat kriteria inklusi maupun ekslusi penelitian ini. Data sekunder yang diambil dari data rekam medik pasien Demam Tifoid yang dirawat inap dengan total sampel penelitian 42 pasien yang menunjukkan hasil yaitu umur 12 – 25 tahun sebanyak 16 orang (38,1%) paling banyak mengidap. Perempuan lebih dominan terinfeksi dengan jumlah 22 orang (52,4%), lebih sering terjadi pada Pelajar/Mahasiswa dengan populasi 19 orang (16,7%). Pasien banyak tidak mengalami komplikasi sebanyak 39 orang (92,9%). Lama rawat paling tinggi yaitu < 7 hari sebanyak 41 orang (97,6%), dan gejala demam paling umum terjadi dengan total 30 Orang (71,4%). Penyakit demam tifoid lebih banyak dialami oleh umur 12 – 25 tahun dalam hal ini umur Remaja dan dewasa muda tinggi risiko menderita demam tifoid. Penyakit ini lebih banyak menginfeksi jenis kelamin Perempuan dibanding dengan jenis kelamin Laki-laki, dan lebih banyak menyerang Pelajar/Mahasiswa berjenis kelamin Laki-laki, serta banyak yang tidak disertai Komplikasi.