Adrien Jems Akiles Unitly
Program Studi Biologi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pattimura, Ambon

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

POTENSI REPELENT ESKTRAK ETANOL DAUN CENGKEH TERHADAP NYAMUK Anopheles sp. Leny Noya; Maria Nindatu; Adrien Jems Akiles Unitly; Veince B. Silahooy
Biofaal Journal Vol 3 No 2 (2022): Biofaal Journal
Publisher : Jurusan Biologi FMIPA Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/biofaal.v3i2pp105-111

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi daya tolak ekstrak daun cengkeh (Syzygium aromaticum L.) terhadap nyamuk Anopheles sp. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL). Hasil yang diperoleh dianalisis dengan Analysis of Variance (ANOVA) kemudian dilanjutkan Uji Duncan pada taraf nyata α=0,05 menggunakan perangkat lunak SAS. Sampel berjumlah 18 ekor tikus,yang dibagi menjadi 7 kelompok. Masing-masing kelompok diberikan seduhan daun cengkeh dengan konsentrasi 0,50%, konsentrasi 1%, konsentrasi 2%, konsentrasi 4%, konsentrasi 8%, dan kelompok kontrol. Sampel diadaptasikan selama seminggu, kemudian diberi perlakuan selama 24 jam. Hasil penelitian menunjukkan adanya efek daya tolak ekstrak daun cengkeh (Syzygium aromaticum L.) pada nyamuk Anopheles sp. yang diolesi pada badan tikus Rattus norvegicus, dimana konsentrasi yang efektif yaitu 1%, 2%, 4%, dan 8%, sehingga dapat disimpulkan bahwa Ekstrak etanol daun cengkeh memiliki potensi repellent terhadap nyamuk Anopheles sp. dimana semakin tinggi konsentrasi ekstrak etanol daun cengkeh yang diberikan maka semakin besar daya tolaknya terhadap nyamuk. Pemberian ekstrak etanol daun cengkeh (Syzygium aromaticum L.) memiliki kemampuan yang sama dengan autan yang berpengaruh sebagai daya tolak nyamuk Anopheles sp. dimana dosis efektif adalah konsentrasi 1%, sedangkan konsentrasi 8% merupakan dosis kuat dalam proteksi gangguan nyamuk Anopheles sp.
Morfometrik Turpepel (Cuora amboinensis) Pada Sekitar Sungai Waibatumerah Kelurahan Waihoka, Kota Ambon Charles Silahooy; Adrien Jems Akiles Unitly; Veince B. Silahooy
Kalwedo Sains (KASA) Vol 3 No 2 (2022): Kalwedo Sains (KASA), September 2022
Publisher : Program Studi Di Luar Kampus Utama Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/kasav3i2p84-88

Abstract

Indonesia memiliki kekayaan alam berupa keanekaragaman fauna, salah satunya adalah kura-kura. Indonesia merupakan habitat bagi 10% jenis kura-kura air tawar yang ada di seluruh dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data morfometrika dari morfologi Turpepel (Cuora amboinensis) yang hidup pada daerah sekitar aliran sungai waibatumerah kelurahan Waihoka, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon. Setelah dilakukan penangkapan, Turpepel (Cuora amboinensis) dideskripsikan kemudian dilakukan studi morfometrika yaitu diukur panjang dan lebar karapas (carapace), panjang dan lebar plastron, panjang dan lebar kepala, panjang dan lebar kaki depan, panjang dan lebar kaki belakang, panjang dan lebar telapak kaki depan dan belakang dan panjang ekor. Turpepel yang diteliti merupakan jenis Kura-kura Darat bernama latin Coura amboinensis. Turpepel tersusun atas karapas (carapace) yaitu tempurung atau batok yang keras dengan warna karapas hitam dan plastron yaitu susunan lempengan kulit keras pada bagian perut dengan warna plastron putih kekuningan (krem), memiliki kaki berselaput dan ekor memanjang, namun melebar pada pangkalnya, serta kloaka yang dekat pada pangkal ekor.
Peningkatan Jumlah Anak Tikus Dari Induk Yang Terpapar Asap Rokok Pasca Diterapi Ekstrak Etanol Sirih Cina (Peperomia pellucida L.) Nelma Tetelepta; Adrien Jems Akiles Unitly; La Eddy; Amos Killay; Veince B. Silahooy
Kalwedo Sains (KASA) Vol 4 No 1 (2023): Kalwedo Sains (KASA), Maret 2023
Publisher : Program Studi Di Luar Kampus Utama Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/kasav4i1p36-42

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran ekstrak etanol sirih cina (Peperomia pellucida L.) terhadap peningkatan jumlah anak dari induk tikus yang terpapar asap rokok. 15 ekor tikus yang digunakan dalam penelitian ini dengan 5 (lima) kelompok perlakuan dan 3 (tiga) kali ulangan. Tikus kelompok kontrol negatif dikawinkan pada awal penelitian dan dipaparkan asap rokok selama 14 hari, tikus kelompok kontrol positif dikawinkan kemudian diberi paparan asap rokok selama 14 hari dan dilanjutkan dengan pemberian vitamin C dengan dosis 3.2 gram selama 14 hari, sedangkan tikus kelompok dosis ekstrak etanol sirih cina dikawinkan, kemudian setelah bunting diberi paparan asap rokok selama 14 hari. Pengamatan embrio dilakukan pada saat masa kebuntingan ke 15 hari kemudian dibedah. Sedangkan pengamatan jumlah anak dilakukan pada saat anak tikus dilahirkan. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis sidik ragam Analysis Of Variance (ANOVA), selanjutnya dilakukan uji duncan dengan selang kepercayaan 95 % (α = 0,05) dengan menggunakan perangkat lunak SAS. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian ekstrak etanol Sirih cina (Peperomia pellucida L.) dengan dosis 0.72 gram/ekor/hari mampu menjaga keberhasilan implantasi embrio kedinding uterus sehingga rata-rata jumlah anak tikus meningkat. Disimpulkan bahwa Pemberian ekstrak etanol sirih cina (Peperomia pellucida L.) dapat meningkatkan jumlah anak dari induk tikus yang terpapar asap rokok, dimana dosis yang baik yaitu 0.72g/ekor/hari.
Utilization of Male Breadfruit (Artocarpus altilis) As A Biolarvacide For Anopheles sp. Debby Dijola Moniharapon; Maria Nindatu; Adrien Jems Akiles Unitly; Beatrix Belina Sikafir
Biofaal Journal Vol 4 No 1 (2023): Biofaal Journal
Publisher : Jurusan Biologi FMIPA Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/biofaal.v4i1pp31-39

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek biolarvasida ekstrak etanol bunga sukun jantan (Artocarpus altilis) terhadap mortalitas larva nyamuk Anopheles sp. vektor malaria. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 3 kali ulangan: A : Kontrol negatif (Aquades), B: Kontrol positif (Abate), C: Konsentrasi (Ekstrak etanol bunga sukun jantan) 1%, D: Konsentrasi (Ekstrak etanol bunga sukun jantan) 3%, E: Kosentrasi (Ekstrak etanol bunga sukun jantan) 6%, F: Konsentrasi (Ekstrak etanol bunga sukun jantan) 9%. Hasil yang diperoleh dianalisis dengan Analysis of Variance (ANOVA) kemudian dilanjutkan Uji Duncan pada taraf nyata α=0,05 menggunakan perangkat lunak SAS. Populasi dalam penelitian ini adalah larva Anopheles sp. yang didapat dari tempat perindukan larva nyamuk di dalam rumah (in door). Sampel dalam penelitian ini adalah 450 larva Anopheles sp. instar III pada masing-masing diletakan dalam 18 gelas plastik, yang masing-masing plastik berisi 25 ekor larva Anopheles sp. instar III. Sampel diadaptasikan selama seminggu, kemudian diberi perlakuan selama 12 jam. Hasil penelitian menunjukkan adanya efek biolarvasida Ekstrak etanol bunga sukun jantan (Artocarpus altilis) terhadap larva nyamuk Anopheles sp., konsentrasi ekstrak etanol bunga sukun jantan (Artocarpus altilis) yang efektif adalah 6%, yang mampu membunuh larva nyamuk Anopheles sp. dengan presentasi mortalitias 72% pada jam ke-12, dan 50% mortalitas (LC50) larva Anopheles sp. terjadi pada konsentrasi ekstrak etanol bunga sukun jantan konsentrasi 1.25%.