This Author published in this journals
All Journal Sari Pediatri
Lina Ninditya
Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Laporan Kasus Berbasis Bukti : Prevalensi dan Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Masalah Kesehatan Jiwa pada Remaja selama Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Lina Ninditya; Bernie Endyarnie Medise
Sari Pediatri Vol 24, No 2 (2022)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14238/sp24.2.2022.127-33

Abstract

Latar belakang. World Health Organization (WHO) menetapkan Corona virus disease 2019 (COVID)-19 sebagai pandemi pada Maret 2020. COVID-19 telah menyebar dengan sangat cepat ke berbagai belahan dunia karena sangat infeksius. Hal ini mendorong pemerintah mengeluarkan beberapa kebijakan guna mengontrol penyebaran COVID-19 seperti penutupan sekolah maupun pembatasan sosial. Dampak kebijakan tersebut dan adanya ketakutan terhadap infeksi COVID-19 diperkirakan berdampak negatif terhadap kesehatan jiwa terutama pada kelompok rentan yaitu remaja.Tujuan. Mengetahui apakah ada kaitan antara pandemic COVID-19 dengan masalah jiwa pada remaja.Metode. Dilakukan pencarian di PubMed, Google Scholar, dan Cochrane dengan menggunakan kata kunci “depression”,”mental health”,”adolescent”, “COVID-19”. Hasil pencarian dievaluasi menggunakan kriteria eksklusi dan inklusi. Selanjutnya dilakukan telaah kritis dengan memerhatikan validitas, kepentingan, dan penerapan pada pasien terhadap artikel lengkap dari studi yang terseleksi.Hasil. Diperoleh satu studi yang relevan dengan pertanyaan klinis dan memenuhi kriteria inklusi and eksklusi. Luaran dari studi ini memperlihatkan bahwa prevalensi masalah kesehatan jiwa cukup tinggi pada remaja selama pandemi COVID-19. Kesimpulan. Angka kejadian depresi dan ansietas lebih tinggi pada kelompok perempuan, populasi yang tinggal di pedesaan, dan murid yang lebih senior. Namun, studi ini belum dapat membuktikan apakah pandemi COVID-19 menyebabkan masalah kesehatan jiwa pada remaja.