Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Efektivitas Pemberian Inhalasi pada Pasien Bronkopneumonia dengan Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas: Effectiveness of Inhalation in Bronchopneumonia Patients with Ineffective Airway Clearing Diana Hapsari; Saroh Saroh; Muhammad Sholahuddin Nurfand
Open Access Jakarta Journal of Health Sciences Vol 1 No 9 (2022): Open Acces Jakarta Journal of Health Sciences
Publisher : Sagamedia Indo Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53801/oajjhs.v1i9.71

Abstract

Latar Belakang: Bronkopneumonia adalah suatu cadangan pada parenkim paru yang meluas sampai bronkioli atau sering diartikan dengan peradangan yang terjadi pada jaringan paru melalui cara penyebaran langsung melalui saluran pernapasan atau melalui hematogen sampai bronkus. Pilihan terapi pada pasien dengan bronkopneumonia adalah Terapi inhalasi yang merupakan pemberian obat secara inhalasi (hirupan) kedalam saluran respiratori. Pemberian terapi inhalasi yaitu teknik yang dilakukan dengan pemberian uap dengan menggunakan obat combiven 1 ampul dan Pulmicort. Obat combiven adalah obat yang digunakan untuk membantu mengencerkan sekret yang diberikan dengan cara diuap dan Pulmicort digunakan untuk mengenerkan sekret yang terdapat dalam bronkus. Tujuan: Bertujuan untuk mengetahui efektifitas pemberian inhalasi pada pasien bronkopneumonia dengan ketidakefektifan bersihan jalan nafas Metode: Desain pada penelitian ini adalah dengan rancangan studi kasus menggunakan pendekatan proses keperawatan. Sampel pada penelitian ini adalah Ny.U dengan pneumonia di bangsal Alamanda lantai 11. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara kepada pasien dan keluarga, melakukan observasi, melakukan pemeriksaan fisikĀ  dan melihat catatan perkembangan dari rekam medik pasien selama tiga hari dimulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi. Hasil: Setelah dilakukan tindakan selama 3 hari denganĀ  terapi inhalasi nebulezer dilanjutkan dengan combivent 3x sehari dan Pulmicort 2x sehari frekuensi nafas Ny. U menjadi 20x/menit dengan saturasi 97% room Air, batuk berdahak berkurang dan nafas menjadi normal. Kesimpulan: Hasil dari penelitian ini menunjukan adanya efektifitas pemberian inhalasi pada pasien bronkopneumonia dengan ketidakefektifan bersihan jalan nafas. yang ditandai setelah dilakukan tindakan selam 3 hari ferkuensi nafas menjadi normal, dan batuk berdahak berkurang